Daftar Lokasi KKN UII 2016 untuk Penyusunan Proposal Hibah Pengabdian Masyarakat KEMENRISTEK DIKTI

Berikut kami informasikan kepada mahasiswa peserta KKN UII 2016 bahwa daftar lokasi KKN UII 2016 untuk penyusunan proposal hibah pengabdian masyarakat KEMENRISTEK DIKTI dapat di download di link berikut. Terima kasih.

Download

 

FK UII Selenggarakan Konferensi Internasional Membahas Cardiovascular Diseases

Penyakit jantung (cardiovascular diseases) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak menyebabkan kematian di seluruh dunia. Penyakit itu terdiri dari hipertensi, stroke, penyakit jantung iskemik, dan gagal jantung. Di Indonesia, pr…

Ukhuwah Islamiyah Pengajian Periode April 2016 FK UII bersama Ustadz Abdullah Sunono

 

 

Kaliurang (FK UII) – Ukhuwah dan Iman merupsksn dus sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Jadi sebagai orang Islam kita harus memiliki keduanya karena iman tanpa ukhuwah maka iman kita akan cacat, Demikian apa yang disampaikan dalam pengantar Ustadz Abdullah Sunono yang menjadi pembicara dalam pengajian rutin FK UII pada Hari Kamis, 28 April 2016 pukul 13.00 WIB di Auditorium Lt 1 FK UII.

Selanjutnya Ustadz Sunono mengatakan bahwa Islam sudah menyinggung tentang Ukhuwah. ”Kita bisa lihat Al Quran surat Al Hujurat ayat 10 yang mengatakan bahwa sesungguhnya orang yang berukhuwah adalah orang yang beriman,”demikian ungkap beliau.

Lebih lamjut Ustadz yang menjadi amggota Ikatan Dai Indonesia ini menyampaikan bahwa Sesama muslim itu saudara jadi hubungan diantara individu sesame muslim harus baik. “Jangan sampai kita dengan tetangga atau teman yang sama-sama muslim bermusuhan dan saling menyakiti. Kalau ada beda pendapat  harus diterima tanpa merusak ukhuwah,  kalau ada teman kita yang sedang membutuhkan pertolongan, maka kita bantu,” begitu tegasnya.

Dalam pengajian tersebut Ustadz Sunono juga mengajak jamaah untuk memulai menghilangkan sifat-sifat tidak baik kepada sesame muslim seperti iri, dengki, memusuhi, menjatuhkan , dsb. “Kita coba melatih diri menghilangkan sifat-sifat tercela. Hilangkan iri, dengki, atau memusuhi saudara kita sendiri termasuk teman kita sekantor,” demikian ajaknya. (AK/Tri)

Calon Dokter UII Ikuti Game Outdoor

        Kaliurang (UII News) – Guna mengingatkan arti sebuah keakraban setelah menyandang gelar dokter maka membangung kebersamaan tetap harus terjaga, oleh karena itu simulasi kebersamaan itu sangatlah penting, dan salah satunya adalah dengan cara melakukan game outdoor.

        Hal tersebut diungkapkan oleh dokter Kharisma yang juga alumni FK UII, saat menjadi  fasilitator dalam kegiatan game out dor tersebut, yang diselenggarakan pada hari hari Sabtu, 15 April 2016/24 Jumadil Akhir 1437 H di halaman Rusunawa Utara, Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

        Menurut dokter Kharis, kegiatan ini juga pernah dialaminya saat dulu mengikuti pembekalan yang diselenggarakan oleh Kampus FK UII, “saya merasa senang, sehingga untuk kesempatan ini, kegiatan ini kita berikan kepada para adik angkatan yang akan mengikuti sumpah nantinya.

        Dalam menjalin kebersamaan ini, maka game simulasi adalah dengan membangkitkan dan mengingatkan pentingnya kerjasama atar sesama teman sejawat diantaranya adalah dengan bola  kerjasama, membuat jargon dan saling mengenal satu dan lainnya dengan membuat kelompok yang tidak saling mengenal. Wibowo/Tri

Pembekalan Ke Islaman bagi Cadok FK UII

        Kaliurang (UII News) – Guna membekali seusai menempuh pendidikan dokter maka Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan pembekalan ke Islaman bagi calon dokter Fakultas Kedokterqan Universitas Islam Indonesia periode XXXIII.

        Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Penyelenggara Pembekelan ke Islaman periode ke-XXXIII dr. M.Kharisma saat kegiatan berlangsung selama dua pada hari Jumat-Sabtu, 14-15 April 2016 / 6-7 Rajab 1437 H di auditorium lt.1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta yang diikuti oleh 18 orang calon dokter.

        Ditambahkan oleh dokter Kharis kegiatan ini adalah wajib diikuti oleh para calon dokter lulusan FK UII yang akan mengikuti sumpah dokter sebagai tambahan pengetahuan berupa soft skill untuk dipahami ketika berpraktek nantinya.

        Menurut dokter Kharis dalam kegiatan ini para calon dokter diberikan materi-materi diatarannya adalah menjadi dokter super, aqidah dan akhlak dokter lulusan FK UII, pelayanan prima dalam setiap praktek dokter muslim, pengetahuan tentang Ibadah praktis serta ibadah sholat wajib, dan melakukan kultum bagi setiap peserta. Wibowo/Tri

Mahasiswa FK UII Ikuti Medical Education Conference di Malaysia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Delegasi UII saat usai kegiatan Presentasi Ilmiah pada acara International Medical Education Conference, di International Medical University (Foto ;Istimewa/Wibowo)        

Kaliurang (UII News)– International Medical Education Conference (IMEC) merupakan ajang konferensi internasional bergengsi yang diadakan setiap tahun di International Medical University (IMU), yang pada tahun ini, mengusung tema Integrating Culture and Values into Health Professions Education  dan diikuti oleh beberapa negara di kawasan Asia, Eropa serta Amerika dengan menghadirkan para pembicara senior dari berbagai penjuru dunia.

Hal tersebut di jelaskan oleh Yanasta Yudo Pratama selaku koordinator delegasi, sesaat setelah sepulang mengikuti kegiatan tersebut di Bukit Jalil, Malaysia yang diselenggarakan selama tiga hari di hari Rabu-Jumat, 20-22 April 2016 / 12-14 Rajab 1437 H bersama beberapa temannya.

Menurut Yudo, mengatakan bahwa Fakultas Kedokteran (FK)  Universitas Islam Indonesia (UII) tidak ingin kehilangan kesempatan pada ajang bergengsi tersebut. Oleh karena itu maka FK UII mengirimkan 9 delegasi yang terdiri dari 3 tim Poster Presentation dan 1 tim Oral Presentation.

Adapun mahasiswa yang mengikuti dalam acara tersebut adalah Rafik Prabowo (kiri, FK UII 2015), Yanasta Yudo Pratama (FK UII 2014), Yoanda Aniska Berasila Siregar (FK UII 2014), Astri Anindita Utomo (FK UII 2014), Siska Marina (FK UII 2015), Sifa Anisa Yaoma (FK UII 2014), Rahmadani Sasongko (FK UII 2014), Bryan Surya Saputra (FK UII 2014), dan Mohammad Rahman Suhendri (FK UII 2014) dengan presentasi poster (FK UII 2014).

“Berbagai persiapan sudah kami lakukan sejak 6 bulan sebelum perhelatan konferensi tahunan itu digelar. Persiapan yang cukup lama dimaksudkan agar kita benar-benar membuat karya yang maksimal yang nantinya akan dipresentasikan dihadapan para Profesor dan praktisi kesehatan. Dengan bermodal doa, semangat ber-ikthiar, dan dukungan moril dari pihak Fakultas serta teman-teman sejawat, pada akhirnya kami menginjakkan kaki di negara tetangga, Malaysia”, kata Yudo.

Lebih lanjut diceritakan bahwa dalam acara ini berbeda dengan kompetisi yang pada akhirnya akan mendapatkan suatu penghargaan berupa juara atau karya terbaik. Pada presentasi kali ini tidak diperlombakan, namun terdapat beberapa penghargaan (IMU Awards). IMU Awards 2016 diraih oleh 3 orang wakil Malaysia, 1 orang wakil India, 2 wakil dari Amerika Serikat, dan 1 wakil dari Jepang.  

“Kami semua sudah melakukan yang terbaik untuk mengharumkan nama UII. Sebagai satu-satunya wakil dari DIY pada khususnya dan Indonesia pada umumnya, serta kami juga menjalin hubungan baik UII dengan negara lain di kancah Internasional”, imbuh Yudo.

Yudo juga menambahkan “Ajang ini tidak sekedar sebuah ajang konferensi, namun di IMEC kita mendapatkan banyak ilmu mengenai sistem Medical Education dan pengalaman yang nantinya kami sharing pada waktu Kajian Kamis Pagi SMART FK UII serta seminar sharing and motivation lainnya untuk memotivasi teman-teman sejawat untuk berkarya”.

Harapannya, usai dari IMEC, akan muncul semangat berkarya dari teman sejawat. So, kalau bukan sekarang, kapan lagi ? Kalau bukan kita, siapa lagi ? Next time, kami tunggu kabar kalian di negara lain. Yuk berkarya dan jadikanlah impianmu menjadi future doctor menjadi kenyataan, demikian cerita delegasi mahasiswa FK UII saat mengikuti kegiatan ilmiah di Bukit Jalil, Malaysia. Wibowo/Tri

 

Musyawarah Regional Bidikmisi V Jateng-DIY di UII

 

Suasana Musyawarah Regional Bidimisi V di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof.Dr. Sardjito, MD, Kampus Terpadu UII(Foto: Istimewa/Wibowo)

 

Kaliurang (UII News) – Bidikmisi merupakan suatu program bantuan pendidikan dari pemerintah yang ditujukan untuk para pemuda bangsa yang kurang mampu agar dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Program ini bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di seluruh Indonesia baik negeri maupun swasta. Anak-anak yang menerima program beasiswa ini diharapkan memiliki potensi besar untuk dapat berkontribusi dalam membangun Indonesia.

Musyawarah Regional Bidikmisi Jateng-DIY ini adalah suatu kegiatan silaturahmi antar penerima beasiswa bidikmisi se-Jateng-DIY. Disini diharapkan semuanya dapat bertukar informasi dan bersama-sama berkontribusi untuk membangun lingkungan sekitar.

 Ini kali pertama Universitas Islam Indonesia menjadi tuan rumah untuk Musyawarah Regional Bidikmisi V Jateng-DIY. Acara ini mendapat dukungan sepenuhnya oleh Kemahasiswaan Universitas Islam Indonesia dan disponsori oleh Mitra Catering.

 Hal tersebut di jelaskan oleh Indra Wahono Suhariyanto, mahasiswa Fakultas Kedokteran UII selaku panitia penyelenggara  Musyawarah Regional, yang berlangsung selama tiga hari, pada hari Jumat – Ahad, 25 – 27 Maret 2016 /  16 -18 Jumadil akhir 1437 H,  bertempat di Gedung Kuliah Umum, UII.

 Lebih lanjut, Indra menjelaskan bahwa, selama di UII mereka yang mewakili PTN maupun PTS masing-masing menginap di Rusunawa Putra UII, begitu juga panitia. Walaupun dalam satu tempat, tapi tetap panitia mengacu pada ajaran agama Islam yang benar. Sehingga untuk putra berada di lantai dua, sedangkan yang putri berada di lantai tiga dan empat juga bersama panitia putrinya.

 Semnetra itu, jumlah universitas yang mengirim delegasinya berjumlah 66 universitas se-Jateng-DIY. Ini melebihi jumlah konfirmasi yang diterima hanya sekitar 50 universitas yang mengabarkan akan datang.

 Acara Musyawarah ini dimulai pada tanggal 25 Maret 2016 dengan serangkaian Seminar dan hiburan. Seminar ini membahas Pentingnya Pendidikan bagi Negara Berkembang serta beasiswa LPDP. Dimana diharapkan mahasiswa bidikmisi yang akan melanjutkan S2 bisa dengan ikut beasiswa LPDP. Dimana pengisi acara adalah Prof.  Akhmad Fauzy, S.Si, M.Si, Ph. D, Astri Hapsari, S.S., M.TESOL, Rachmad Adi Riyanto, S.TP (dari LPDP).

 Tidak hanya seminar saja namun pada malam pertama juga diadakan training tentang Bagimana Meraih Cita-Cita yang disampaikan oleh Bp. Erik Hadi Saputra, S.Kom, M.Eng (Dosen STMIK Amikom Yogyakarta) serta trainer kedua pada malam ke dua tentang Ketrampilan Interpersonal Beasiswa disampaikan oleh Tim Trainer Excellent Community UII.

Begitu panasnya di dalam proses persidangan, maka panitia membuat acara Pentas Seni pada malam ke dua. Semua peserta dibagi kelompok secara acak. Hal ini juga untuk menambah teman baru dan terjalinnya silaturahmi antar lain kampus. Banyak penampilan yang sangat kreatif dari peserta walau diberi waktu yang sangat sempit.

 “Banyak ilmu, moment, teman baru, inspirasi yang dapat ditemukan dalam Musyawarah kali ini,  khususnya untuk panitia Musyawarah Regional Bidikmisi V Jateng-DIY yaitu mahasiswa-mahasiswa yang mendapat beasiswa Bidikmisi di UII mulai dari angkatan 2012 -2015. Disinilah kekeluargaan Himpunan Mahasiswa Bidikmisi UII (HMBM UII) sungguh sangat terasa serta kekompakan sangatlah tercipta hingga hari-hari berikutnya”, kesan Indra. Wibowo/Tri

Salus Aegroti Summa Lex, Penghormatan pada pasien adalah Hukum Tertinggi

Foto Wibowo : Aegenap dokter baru FK UII saat berfoto bersama dengan Rektor UII, Pimpinan Fakultas Kedokteran, FOSMA dan para guru besar dan dosen-dosen FK UII

        Kaliurang (UII News) – Hak pasien diatur dalam Undang-undak Praktik Kedokteran dan UU 44/2009 tentang Rumah Sakit. Hak pasien harus diberikan secara benar, tidak boleh dikurangi atau ada yang disembunyikan. Salus aegroti summa lex, penghormatan pada pasien adalah hukum tertinggi.

        Hal tersebut disampaikan oleh Dr Bambang Suryono Suwondo, SpAn(K) selaku Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam buku sambutannya di acara Sumpah Dokter Periode XXXIII Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Indonesia (UII) pada Sabtu, 23 April 2016 / 15 Rajab 1437 H bertempat di auditorium KH. Abdul Kahar Muzakir, Kampus Terpadu UII, Jalan Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta, yang diikuti sebanyak 18 orang dokter baru.

        Menurut dokter Bambang, saat ini profesi kedokteran menghadapi tantangan yang cukup berat berkaitan dengan akan datangnya era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dimana jasa pelayanan kesehatan termasuk didalamnya, akan terbukanya arus tenaga asing (WNA) dan telah dimulainya program JKN/SJSN yang belum memuaskan semua pihak dan ada tergerusnya sebagian hak otonomi pasien.

        “Oleh karena itu dalam menghadapi masalah tersebut seorang dokter harus mampu berpikir jernih, konsisten dengan prinsip dasar tugas profesi dokter yang diucapkan dalam sumpah dokter maupun yang diatur oleh KODEKI”, katanya.

        Sementara itu Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UII, dr. Erlina Marfianti, M.Sc, Sp.PD menyatakan senada dengan ketua IDI dengan berpesan Kebijakan kesehatan nasional juga berpengaruh pada perjalanan  karir seorang dokter. Menyandang gelar dokter, mempunyai tanggung jawab semakin berat dalam pelayanan kesehatan di masyarakat.

        “Sehingga  dokter harus mengupdate ilmunya sepanjang hayat , sebagai seorang “long life learner” dalam menangani masalah kesehatan. Penanganan masalah penyakit yang tidak sesuai standar terbaru merupakan malpraktek”, katanya

        Dalam acara Pengambilan sumpah ini diikuti oleh 18 orang dokter baru (7 laki-laki dan 11 perempuan), sehingga jumlah dokter yang menjadi alumni di Fakultas Kedokteran UII menjadi 1.127 orang. Wibowo/Tri

Indonesia Berpotensi sebagai Produsen Obat Herbal

Foto Wibowo : Suasana Seminar Nasional Peran Obat Herbal yang diselenggarakan oleh FK UII

Kaliurang (UII News) – Indonesia merupakan negara subur dengan keanekaragaman hayati nomor dua di dunia. Bahkan jika ditambahkan dengan biota laut, Indonesia menempati peringkat pertama dunia. Hal ini menunjukkan besarnya potensi alam Indonesia untuk dikembangkan sebgai produsen dan penyedia bahan baku obat herbal. Namun potensi ini masih belum dikembangkan secara optimal, meskipun secara empiris mempunyai khasiat sehingga perlu dibuktikan secara ilmiah dan ditingkatkan kualitasnya.

Oleh karena itu, menurut Dr.dr. Farida Juliantina Rachmawaty, M.Kes maka Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Seminar Nasional Peran Obat Herbal Sebagai Anti Mikroba Kini dan Masa Datang, yang diselenggarakan pada hari Jumat-Sabtu, tanggal 22-23 April 2016 / 14-15 Rajab 1437 H  di Jogja Plaza Hotel Yogyakarta sebagai dukungan terhadap pemerintah.

Menurut dokter Farida, pemerintah mendukung keberadan obat herbal ini  dengan dikeluarkannya permenkes RI. No 1109 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas pelayanan kesehatan dan kepmenkes No. 121/menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Medik Herbal.

“Adanya dukungan pemerintah diharapkan dapat meningkatkan penelitian-penelitian mengenai  tanaman herbal, salah satunya dalam mengatasi penyakit infeksi. Cukup banyak penelitian tanaman herbal sebagai antibakteri, antivirus, antijamur maupun sebagai anti parasit”, ungkap  dokter bidang Mikrobiologi FK UII ini.

Lebih lanjut ditambahkan bahwa, apabila obat herbal dikembangkan secara optimal dengan melibatkan berbagai pihak, maka dapat menunjang pelayanan kesehatan nasional. Di sisi lain, secara perekonomian juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena mampu menyediakan lapangan kerja yang luas dan memberikan kontribusi pendapatan yang siginifikan. Industri jamu sebagai industri berbasis budaya lokal, telah menjadi salah satu klaster unggulan pencipta lapangan kerja.

Agar obat herbal diterima di negeri sendiri, perlu pembuktian secara ilmiah melalui berbagai tingkat penelitian. Penelitian yang berkualitas akan memberikan keyakinan terhadap khasiat dan keamanannya sehingga dapat diaplikasikan dalam klinik.

Untuk itulah Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia mengadakan seminar nasioanal obat herbal Indonesia. Dalam seminar ini dibahas berbagai hal mengenai potensi pengembangan obat herbal dan regulasinya di Indonesia, perkembangan penelitian antimikroba berbahan herbal, aplikasi klinis penggunaan obat herbal sebagai antimikroba, serta perkembangan industri berbasis obat herbal dan strategi pemasarannya.  Pada seminar ini menghadirkan pembicara-pembicara handal dari pemegang kebijakan, peneliti, praktisi medis dan industri, dengan harapan dapat membuka wawasan sehingga kita dapat menjadi raja di negeri sendiri.

“Seminar ini bertujuan untuk mengetahui prospek pengembangan obat herbal di Indonesia serta mengetahui regulasi  penelitian herbal Indonesia hingga aplikasinya”, katanya. Wibowo/Tri

42 Calon Koas Ikuti Janji Dokter Muda

Kaliurang (UII News) – Sejumlah 42 Calon Koas atau dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia ikuti Janji Dokter Muda yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Panita Penyelenggara Janji Dokter Muda, dr. Sani Rachman Soleman, M.Sc di auditorium Lt.1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, pada hari Jumat, 29 April 2016 / 21 Rajab 1437 H yang diikuti sebanyak 42 mahasiswa pendidikan klinik periode April 2016. Dalam acara tersebut dihadiri Wakil Rektor I Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA.,IAI.,

Dalam sambutannya Pak Ilya meminta kepada dokter muda FK UII untuk professional dan memiliki mental yang kuat (baja) agar bisa mengantisipai adanya resiko yang tidak diinginkan.

“Niatkan segala sesuatu hanya untuk Allah SWT, sehingga memiliki target yang jelas dengan kelulusan yang sangat memuaskan untuk anda dan alamamater FK UII, sehingga menjadi dokter yang cakap, baik dan konaah sangatlah di pentingkan dalam kegiatan pendidikan klinik di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri’, demikian pesannya. Wibowo/Tri