SMART Lab Class 2019 : Belajar Menangani Hewan Coba
Caption: Sesi praktek penanganan hewan coba Lab Class 2019 SMART FK UII. (Foto: Favian)
Sleman (UII News) – Penggunaan hewan coba dalam penelitian tentunya sudah tidak asing di telinga kita. Hal tersebut sangat bermanfaat, salah satunya untuk membantu para peneliti guna memahami suatu penyakit beserta pengobatannya. Sehingga dalam hal ini dibutuhkan skill yang baik guna mengendalikan hewan coba tersebut.
Menyadari akan pentingnya pengetahuan dan kemampuan tentang perlakuan terhadap hewan coba di laboratorium, Scientific Medical Activities of Research and Technology Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (SMART FK UII) sebagai unit kegiatan mahasiswa yang bergerak dalam bidang penelitian, menyelenggarakan acara “Lab Class 2019 : Teknik Penanganan Hewan Coba” pada hari Sabtu, 9 November 2019 di Laboratorium Terpadu FK UII.
Bertindak selaku pemateri adalah Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Med., M.Kes yang merupakan peneliti dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Dalam penyampaiannya, Eti memaparkan penggunaan hewan coba secara etis, terutama menggunakan prinsip 3R (Replacement, Reduction, Refinement) dan The Five Freedoms of Animal Welfare. Selain itu, peserta juga dijelaskan bagaimana cara pemilihan dan pemberian suatu bahan ke hewan coba yang diperlihatkan dari tabel beserta foto yang ditampilkan saat penjelasan materi.
Tidak hanya sebatas penyampaian teori, Lab Class 2019 juga memberikan kesempatan seluruh pesertanya untuk praktek langsung melakukan penanganan hewan coba berupa tikus putih dengan baik dan benar, mulai dari proses handling (cara mengambil dan memegang tikus yang baik), teknik menyonde (memasukkan suatu bahan ke mulut memakai alat sonde), hingga terminasi (menyuntikkan ketamin yang membuat tikus “pingsan” sehingga dapat dibedah dan diambil organnya).
Para peserta tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan Lab Class 2019 ini karena banyaknya ilmu yang diperoleh, khususnya terkait masalah hewan coba. Nantinya pengalaman ini dapat mereka terapkan untuk banyak hal, mulai dari pembuatan KTI (karya tulis ilmiah –red), ataupun penelitian-penelitian lainnya. Favian