Rektor UII, “Persaingan semakin ketat, bagaimana FK UII tetap bisa menonjol di tengah kerumunan”
Kaliurang (29/09)- Kepengurusan kepemimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) tahun 2023 ini telah memasuki tahun kedua dalam rentang periode 2022-2026. Pada tahun kedua ini, FK UII menggelar agenda Rapat Koordinasi Kerja (Rakorja) pada Kamis, 28 September 2023 di Eastparc Hotel, Yogyakarta dengan tema: “Akselerasi Sumber Daya Menuju Excellent Teaching Medical Faculty“.
Acara Rakorja FK UII tahun ini dihadiri oleh Rektor UII, Dekan, Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan, Ketua dan Sekretaris Program Studi, Kepala Departemen, Kepala Unit/Pusat Studi, Kepala Divisi, dan dosen di lingkungan FK UII, serta menghadirkan keynote speaker yaitu Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, Ph.D (Rektor Universitas Gadjah Mada) dengan tema: “Akselerasi sumber daya untuk meningkatkan responsiveness institusi pendidikan kedokteran agar berdaya saing global”.
Dalam sambutannya Dekan FK UII, Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes, menyampaikan bahwa terkait institusi kedokteran saat ini menghadapi tantangan yang luar biasa besar. “Rakorja ini menjadi kesempatan bagi kita untuk merencanakan apa yang akan kita lakukan selama satu tahun ke depan. Saat ini tantangan bagi institusi kedokteran itu luar biasa besar, dengan diundangkannya Undang-Undang Kesehatan No. 17 Tahun 2023. Tentu banyak aturan yang akan berimplikasi terhadap prodi kedokteran”, ungkap Dr. Isnatin.
Lebih lanjut Dr. Isnatin memaparkan bahwa tantangan lain bagi institusi kedokteran adalah adanya perubahan peraturan terkait kenaikan jabatan fungsional dosen dan perlunya memantapkan eksistensi FK UII di antara sekian banyak prodi kedokteran di Indonesia. “Sampai bulan September 2023 ini sudah ada 16 prodi Kedokteran baru yang dikeluarkan ijinnya, sebelumnya sudah ada 92 FK, dan sampai akhir tahun 2023 diperkirakan ada tambahan 25 prodi kedokteran”, Dr. Isnatin menambahkan.
Dekan FK UII, Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes (kiri) dan Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, ST, M.Sc, Ph.D (kanan) memberikan sambutan pada Rakorja FK UII
Dr. Isnatin menekankan dan mengajak seluruh jajaran manajerial di FK UII untuk menyamakan persepsi dan gerak langkah agar memimpin organisasi di setiap level kepemimpinannya sebagai pemimpin yang mempunyai pandangan yang visioner ke depan. “Kita tidak bisa jalan di tempat, kita mungkin sudah merasa lari, tetapi institusi lain ternyata larinya lebih cepat, sehingga mau tidak mau kita harus segera bangun. Sebagai orang yang diberikan amanah memimpin organisasi ini, peran sebagai dosen dan sebagai pemimpin harus mempunyai pandangan yang visioner ke depan, kita bisa mengembangkan institusi kita secara bersama-sama, FK UII adalah rumah kita bersama, baik buruknya akan tergantung pada kita. Semoga forum-forum seperti ini, kita bisa lebih menyamakan persepsi, menyamakan gerak langkah kita ke depan”, pungkas Dr. Isnatin.
Sementara itu dalam sambutannya, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid menyampaikan perspektif dan harapan, kepada FK UII yang sudah berumur cukup senior, yaitu sudah berusia 22 tahun. Bahwa persaingan yang semakin ketat, perlu direspon dengan baik. Tantangannya adalah bagaimana FK UII tetap bisa menonjol di tengah kerumunan. “Ini PR (Pekerjaan Rumah, red) bersama kita semua, kita telah mendokumentasikan akreditasi Unggul, ini perlu diapresiasi dan disyukuri, bagaimana Unggul ini bisa kita pertahankan dan kita tingkatkan”, ungkap Prof Fathul Wahid.
Prof. Fathul Wahid menambahkan terkait dengan penguatan atau pembesaran kelembagaan, proposal pembukaan Magister Kesehatan sudah akan disenatkan di tingkat Universitas. Saat ini baru dibangun gedung aneks untuk menambah kapasitas dengan harapan Maret 2024 sudah dapat dipergunakan untuk kegiatan akademik. Setelah itu selesai, maka harus mulai membangun gedung FK UII yang baru, hal tersebut sudah masuk notula rapat dengan pengurus Yayasan yang lama, maka itu akan segera dijalankan.
Sementara itu, Prof. Fathul Wahid menyorot beberapa PR besar di FK UII yang merupakan raport merah hasil Audit Mutu Internal (AMI) di antaranya (1) proporsi dosen dengan jabatan akademik Lektor Kepala dan Guru Besar, (2) peningkatan jenjang pendidikan dosen sampai level doktoral, dan (3) produktivitas dan kualitas karya akademik. “Proporsi dosen dengan jabatan akademik Lektor Kepala dan Guru Besar, tampaknya ini menjadi barang mewah di FK dan juga peningkatan jenjang pendidikan dosen sampai level doktoral, ini porsinya juga perlu diperbesar. Produktivitas dan kualitas karya akademik, ini juga masih merah raportnya, di hasil AMI terakhir. Selain itu, jurnal-jurnal internasional di FK, tampaknya juga perlu diperbanyak. Kira-kira bagaimana caranya, apakah perlu ada camp penulisan, apakah oportunitis costnya bisa dikompensasi, ini perlu dicarikan cara yang tepat”, jelas Prof. Fathul Wahid.
Pemaparan presentasi oleh Pengendali Sistem Mutu Fakultas (PSMF), Kaprodi S1, Kaprodi Profesi, dan Kajur
Pemaparan keynote speaker oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, Ph.D (kiri), pemaparan presentasi oleh Wadek BKKA (tengah), dan pemaparan presentasi oleh Wadek BSD (kanan)
Lebih lanjut Prof. Fathul menyampaikan, “Saya yakin, ketika PR tersebut dapat diselesaikan dengan baik, maka reputasi lembaga akan naik, profil lembaga akan menjadi lebih bagus, dan berdiri setara atau bahkan lebih tinggi dengan kawan-kawan FK di seluruh Indonesia”.
Acara rakorja FK UII dilanjutkan dengan paparan presentasi evaluasi capaian sasaran mutu oleh PSMF (Dr. dr. Siti Isti’anah, M.Sc), kemudian presentasi RKAT tahun 2024 oleh Kaprodi S1 (Dr. dr. Titis Nurmasitoh, M.Sc), Kaprodi Profesi (dr. Ana Fauziyati, M.Sc, Sp.PD), Ketua Jurusan (dr. Umatul Khoiriyah, M.Med.Ed, Ph.D), Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni – Wadek BKKA (dr. Zainuri Sabta Nugraha, M.Sc), Wakil Dekan Bidang Sumber Daya – Wadek BSD (dr. Erlina Marfianti, M.Sc, Sp.PD), dan Dekan.
Foto bersama Rektor UII, Dekan FK UII dan peserta Rakorja. (Jo)