Pesan untuk Pemimpin: Jadilah Seperti Padi, Semakin Tunduk Semakin Berisi

Sleman (13/12)- Pergantian kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah suatu proses berkesinambungan dan berlangsung secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu mengikuti periode kepemimpinannya. Sebagai upaya penguatan kepemimpinan dalam berbagai level di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII), dilaksanakan Lokakarta Kepemimpinan FK UII dengan tema “Meneladani Kepemimpinan Rasulullah SAW, Menjadi Pemimpin yang Ikhlas dan Amanah” pada Senin, 12 Desember 2022.

Lokakarya Kepemimpinan FK UII ini dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dengan menghadirkan pembicara Prof. Dr. Abdul Rashid Abdul Rahman. Prof. Abdur Rashid merupakan salah satu perintis ‘Klinik-Ilmuwan’ di Malaysia, Konsultan Dokter Kardiovaskular dan Direktur Medis di Rumah Sakit Spesialis An Nur, Bandar Baru Bangi, Selangor, Malaysia serta saat ini juga menjabat sebagai Presiden Federal Islamic Medical Association (FIMA).

Dekan FK UII, Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam beberapa waktu belakangan ini, di FK UII telah berlangsung proses pergantian kepemimpinan dalam berbagai level, sehingga perlu ada suatu penguatan, penyegaran, dan pembekalan. “Kami adalah orang-orang yang di”pasrahi” amanah untuk menjadi penggerak bagi teman-teman di FK UII, sebelum jauh melangkah, kita ingin ada penguatan, sesuai dengan tema lokakarya ini yaitu bagaimana kita ke depan bisa meneladani Rasulullah SAW sebagai seorang pemegang amanah”, demikian ungkap Dr. Isnatin.

Dekan FK UII, Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes saat menyampaikan sambutan

Dr. Isnatin menambahkan bahwa setiap amanah, sekecil apapun akan dimintai pertanggungjawaban, sehingga melalui forum lokakarya ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meluruskan niat dan mengarahkan semua ikhtiar dan tindakan yang dilakukan adalah betul-betul untuk mengharapkan ridho Allah SWT.

Mengawali presentasinya dalam lokakarya ini, Prof. Abdul Rasyid menyampaikan sebuah hadis tentang pentingnya kepemimpinan yaitu diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu Anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila tiga orang berada dalam keadaan musafir, hendaklah mereka mengangkat salah seorang menjadi ketua rombongan” (HR. Abu Daud).

Lebih lanjut Prof. Abdul Rasyid mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah satu proses yang melibatkan pengaruh sosial bilamana seseorang mampu mendapat pertolongan dan dukungan dari yang lain untuk melaksanakan sesuatu tugas yang disetujui bersama ke arah tujuan yang disepakati.

Kepemimpinan adalah suatu ujian. Karakter seseorang akan terlihat yang sebenarnya yaitu saat ia diberi kekuasaan, sebagaimana quote Abraham Lincoln, “Nearly all men can stand adversity, but if you want to rest a man’s character, give him power“. Maka, pesan Prof. Abdul Rasyid mengutip sebuah pepatah, “Jadilah seperti padi, semakin tunduk semakin berisi, semakin berilmu, semakin merendah diri. Jangan jadi seperti lalang, makin lama makin tinggi”.

Pemaparan materi oleh Prof. Abdul Rasyid

Prof. Abdul Rasyid memberikan contoh kepemimpinan unggul yaitu kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik untuk alam sejagat dalam segala sudut kehidupan, termasuk dalam memimpin manusia, berhasil membawa transformasi yang menakjubkan di tanah Hijaz ke jazirah Arab, ke timur dan barat hingga ke seluruh alam.

“Penulis Barat Michael H. Hart pada 1992 menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin nomor 1 dalam Top 100 Most Influential People. Kemudian John Adair, World First Leadership Professor pada 2010 dalam Introduction, Leadership of Muhammad menuliskan bahwa Rasulullah adalah pemimpin yang ideal”, Prof. Abdul Rasyid menambahkan.

Rasulullah sebagai pemimpin unggul, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an QS. Al Ahzab: 21, “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (keridhoan) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah”. (Jo)