Pertegas Visi 2038, FK UII Gandeng Stakeholder Wujudkan ‘Research Medical Faculty’ Berkarakter Ulil Albab

SLEMAN (11/10) – Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) menyelenggarakan Pra Rapat Koordinasi Kerja (Pra-Rakorja) Eksternal tahun 2025 secara daring pada Jumat, 10 Oktober 2025. Forum strategis ini mempertemukan pimpinan fakultas dengan mitra eksternal seperti rumah sakit jejaring, dinas kesehatan, hingga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menyelaraskan langkah institusi dengan visi jangka panjang fakultas.

Dalam paparannya, Dekan FK UII, Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes., menekankan kembali Visi FK UII untuk tahun 2038, yaitu terwujudnya fakultas yang berkomitmen pada kesempurnaan risalah islamiah di bidang catur dharma, setingkat dengan fakultas kedokteran berkualitas di negara maju. Visi ini ditopang oleh empat misi utama: menyelenggarakan pendidikan berbasis bukti dan keunikan lokal, mengembangkan penelitian dengan teknologi terkini, pengabdian masyarakat yang terintegrasi nilai, serta melaksanakan dakwah islamiah untuk kemaslahatan umat.

Lebih rinci, arah pengembangan akademik juga disesuaikan dengan visi spesifik program studi. Program Studi Kedokteran (Sarjana dan Profesi) mengusung keunggulan kedokteran bercirikan ulil albab dengan kekhasan kesehatan haji, yang relevan dengan masukan Pusat Kesehatan Haji dalam forum ini. Sementara itu, Prodi Magister Kesehatan Masyarakat (MKM) difokuskan pada keunggulan pemanfaatan mahadata (big data) kesehatan, selaras dengan dukungan BRIN untuk menjadikan FK UII sebagai pusat riset berbasis analisis data nasional maupun internasional.

Guna merealisasikan visi tersebut, FK UII kini memasuki fase transformasi Pre-research Medical Faculty (2025-2030) sebagai jembatan menuju Research Medical Faculty. Salah satu langkah taktisnya adalah persiapan pembukaan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) untuk prodi Penyakit Dalam, Patologi Klinik, Jiwa, dan Anak. FK UII juga memproyeksikan Rumah Sakit UII menjadi Rumah Sakit Pendidikan Utama, didampingi RSUD Dr. Soedono Madiun sebagai mitra utama pendidikan spesialis.

Diskusi interaktif menghasilkan masukan krusial untuk memperkuat implementasi misi fakultas. Dinas Kesehatan DIY menyoroti pentingnya kurikulum yang memperhatikan kesehatan mental dokter, sementara Perdokhi mengusulkan integrasi isu Planetary Health. Menutup acara, pimpinan FK UII berkomitmen mengintegrasikan seluruh masukan mitra ke dalam rencana kerja 2025, memastikan lulusan yang dihasilkan tidak hanya kompeten dan berdaya saing global, tetapi juga memiliki karakter care provider dan community leader yang islami sesuai tujuan pendidikan fakultas.

Foto bersama peserta di zoom meeting. Jo