[:id]Milad 74 UII Kedokteran Khitan 30 Anak [:]
[:id]
Caption : Nampak Warek III UII, Ir.Agus taufiq, M.Sc didampaingai Wadek FK UII, dr.Syaefudin Ali Akhmad, M.Sc, dan Perwakilan dari Ikatan Keluarga IbU-ibu (IKI) saat memberikan bingkisan kepada peserta khitan (Photo : Wibowo)
Kedokteran (UII News) – Sebaik-baiknya umat, adalah umat yang memberikan manfaat bagi lingkungannya. hal tersebut menjadi dasar bagi Panitia Milad ke 74 Universitas Islam Indonesia untuk berbagi pada kepentingan masyarakat khususnya bagi anak-anak kurang mampu dengan mengadakan kegiatan Khitanan Massal.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor III UII, Ir. Agus Taufiq, M.Sc saat mebuka acara Khitanan Masal Milad ke-74 Universitas Islam Indonesia, yang di selenggarakan di Ruang Minihospital Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, pada hari Sabtu, 16 Sya’ban 1438 H/13 Mei 2017 yang diikuti sebanyak 30 anak.
Sementara itu selaku Ketua Pelaksana Khitan, dokter Abdul Basith mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti kurang lebih oleh 30 anak seusia sekolah dasar yang berasal dari keluarga kurang mampu baik dari keluarga karyawan, masyarakat desa binaan dan masyarakat umum di sekitar lingkungan universitas.
Menurut dokter Basith, tujuan dari khitan ini adalah menunaikan Sunah Rasul , mewujudkan generasi yang lebih sehat dan sholeh , serta menumbuhkan kepedulian terhadap sesama . Hal ini adalah bagian dari syariat Islam yang harus dilakukan. Melakukan khitan dipandang sebagai perbuatan yang mulia, sebagai media menyucikan diri dan bukti ketaatan umat dalam menjalankan ajaran agamanya. Khitan merupakan proses pembersihan pada alat kelamin. Proses pembersihan ini dilakukan dengan cara memotong sebagian preputium/selubung penutup penis.
“Sehingga, sumbatan yang mungkin terjadi karena adanya kotoran pada saluran penis menjadi hilang. Artinya, laki-laki dapat terhindar dari penyakit yang berasal dari daerah tersebut. Hal ini juga telah dibuktikan dengan adanya penelitian yang menyatakan bahwa proses khitan terbukti (secara signifikan positif) dapat menjaga seorang laki-laki dari resiko terjangkitnya penyakit”, demikian kata dokter Basith. Wibowo
[:]