MANFAAT FISIK DAN FISIOLOGIS SALAT: PENJELASAN MENURUT SAINS

 

MANFAAT FISIK DAN FISIOLOGIS SALAT: PENJELASAN MENURUT SAINS

Gaya hidup yang sehat dapat dicapai dengan sering melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik merupakan bagian penting dari diri kita. Melakukan aktivitas fisik rutin dapat membantu mengurangi risiko berbagai penyakit kardiovaskular, neurologis, metabolik, muskoloskeletal, dan sistem organ lainnya. Aktivitas fisik rutin dianggap sebagai salah satu penanda kesehatan, kebugaran, dan baik tidaknya gaya hidup seseorang.

Seorang muslim memiliki kewajiban tuntuk melakukan ibadah rutin yang dikenal sebagai salat. Salat secara bahasa berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah doa atau ungkapan. Pengertian lebih lanjut tentang salat yaitu ibadah wajib seorang muslim merupakan rukun Islam yang ke-2. Seorang muslim melakukan salat sebanyak lima kali dalam satu hari dimana saat melakukan salat. Gerakan-gerakan yang dilakukan saat salat adalah takbiratul ihram (berdiri tegak dan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga lalu melipatnya di depan perut atau dada), ruku’ (menunduk 90 derajat dengan posisi kepala lurus dengan punggung dan tangan bertumpu di lutut), i’tidal (bangun dari rukuk), sujud (menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai), duduk di antara dua sujud (bangun dari sujud), dan salam.

Tidak sedikit pakar dalam bidang medis dan keilmiahan yang menaruh minat pada hubungan antara keyakinan atau agama dengan kesehatan. Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang memiliki keyakinan agama yang kuat memiliki rentang hidup yang lebih Panjang dan kualitas hidup yang lebih baik daripada mereka yang memiliki keyakinan agama lemah.

Hal yang penting dalam Islam adalah keyakinan seorang muslim kepada Allah SWT yang kemudian diikuti oleh beribadah. Salah satu ibadah wajib bagi umat muslim adalah salat yang dianggap sebagai tiang agama. Salat dilakukan pada tempat yang bersih, nyaman, dan suasana yang sepi jauh dari suara-suara yang mengganggu. Orang yang melakukan salat juga harus khusyuk dalam artian mereka hanya fokus pada salatnya dan Allah SWT serta tidak perlu berpikir hal lain sebagaimana difirmankan dalam Alquran, yang artinya:

“Jagalah semua shalat dan shalat wusta. dan tegakkanlah (shalat) semata-mata karena Allah dengan khusyuk.” (Q.S An-Nisa: 43)

Kondisi nyaman dan khusyuk ini yang dapat memberikan efek fisiologis berupa ketenangan dan relaksasi pikiran serta jiwa (Rogers,2020). Berbagai Gerakan salat yang disebutkan sebelumnya melibatkan banyak sendi seperti sendi bahu, pergelangan tangan, siku, sendi metatarsophalangeal, sendi iInterphalangeal proksimal dan distal, sendi temporomandibular, sendi rahang, sendi panggul, sendi lutut, pergelangan kaki, serta masih banyak sendi lainnya. Gerakan dalam solat memberikan efek yang hampir sama dengan olahraga ringan yang membuat otot-otot berkontraksi secara isometris dan isotonis (Nazish dan Karla, 2018). Gerakan-gerakan salat tersebut dikatakan dapat menurunkan risiko terjadinya masalah pada otot dan tulang seperti menurunkan risiko terjadinya cedera bahu (Chamsi-Pasha, 2021). Dalam suatu studi disebutkan juga bahwa salat dapat meningkatkan ruang gerak sendi. Karena hal-hal di atas, salat seringkali dikatakan memiliki kesamaan dengan yoga dan meditasi lainnya, meskipun salat adalah sesuatu yang jauh lebih istimewa (Nazish dan Karla, 2018).

Oleh:

Mutia Kintan Utami (19711106)

Referensi

[1] Nazish, N., Karla, N., 2018, Muslim Prayer- A New Form of Physical Activity: A Narrative Review, International Journal of Health Sciences & Research, 8(7)

[2] Rogers, K. (2020). The psychological benefits of prayer: What science says about the mind-soul connection. CNN. Diakses 14 Mei 2023 dari https://edition.cnn.com

[3] Chamsi-Pasha, M., & Chamsi-Pasha, H. (2021). A review of the literature on the health benefits of Salat (Islamic prayer). The Medical journal of Malaysia76(1), 93–97.