[:id]Mahasiswa Kedokteran Bangun Karakter Dengan Baksos[:]

C:\Users\FKUII-01\AppData\Local\Temp\SAM_3889.JPG

[:id] 

C:\Users\FKUII-01\AppData\Local\Temp\SAM_3889.JPG

Caption : Tim Medis Kedokteran UII sedang melakukan pemeriksaan gratis dalam Baksos mahasiswa baru FK UII 2016 di Dusun Ginting, Pandak, Bantul.

Kaliurang (UII News) – Sebuah kegiatan kemanusiaan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat sebagai langkah awal untuk membangun karakter yang peduli dan berempati terhadap masyarakat maka mahasiswa baru angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggrakan Bakti Sosial (Baksos).

Hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Aufa Aulia, selaku ketua Baksos angkatan 2016 yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 21 Jumadil awal 1438 H/18 Februari 2017 di desa Gunting,Bantul yang merupakan dekat dengan pendirian Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Islam Indonesia.

Menurut Aufa, bentuk dari kegiatan bakti sosial ini kami realisasikan dalam tema Abdikan Diri dalam Hangatnya Berbagi. Kegiatan ini akan memaksimalkan peran mahasiswa sebagai agent of health, agent of change, dan agent of social control. Kegiatan ini insyaallah dilaksanakan di Dusun Gunting.

“Dalam kurun waktu 2 tahun kedepan, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia akan membangun rumah sakit pendidikan yang berlokasi di Kecamatan Pandak. Kami menyadari bahwa FK UII membutuhkan langkah awal dalam menjalin interaksi dan memperkenalkan diri kepada masyarakat Kecamatan Pandak sehingga kegiatan bakti sosial ini dapat menjadi salah satu cara bagi FK UII mewujudkan misi tersebut. Untuk itu, kami memilih dusun Gunting yang merupakan salah satu wilayah Kecamatan Pandak sebagai lokasi kegiatan Baksos FK UII 2016.”, katanya.

Lebih lanjut Aufa menambahkan bahwa Dusun Gunting sendiri merupakan salah satu wilayah yang memiliki pembangunan kurang merata di Kecamatan Pandak, baik dari sisi ekonomi, pendidikan, dan kesehatan . Dari survey yang telah kami lakukan, masyarakat Dusun Gunting memiliki informasi yang minim mengenai edukasi kesehatan seperti edukasi mengenai penyakit menular seksual dan pentingnya kebersihan MCK. Selain itu, Dusun Gunting juga tidak mempunyai tenaga medis atau dokter yang tinggal disana.

“Melalui kegiatan ini pula kami ingin mengambil peran sebagai mahasiswa kedokteran dalam meningkatkan kesehatan masyarakat menjadi lebih baik”, demikian kata Aufa mewakili teman-temannya yang masih duduk di semester dua. Wibowo[:]