Mahasiswa Baru FK UII Ikuti ONDI 2015

Kaliurang (UII News-05/6) – Orientasi Nilai Dasar Islam (ONDI) merupakan kegiatan yang diselenggarakan Universitas Islam Indonesia melalui Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Agama Islam (DPPAI) sebagai program pembinaan keagamaan awal bagi mahasiswa. Kegiatan ONDI adalah salah satu program pengenalan kampus yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai dasar Islam, yang terangkum dalam materi tauhid, ibadah, dan akhlak. Pelaksanaan program ini merujuk kepada acuan yang telah ditetapkan dalam pola pengembangan mahasiswa (polbangmawa) yang telah menjadi keputusan rektor Universitas.

        Uraian tersebut dituliskan dalam buku panduan ONDI yang diterima oleh para mahasiswa baru FK UII saat mengikutinya pada hari Sabtu-Ahad, 5-6 September 2015/21-22 Dzulqoidah 1436 H di Fakultas Kedokteran UII yang diikuti 184 mahasiswa baru FK UII.

Lebih lanjut dipaparkan oleh tim DPPAI UII Tian Wahyudi, S.Pd.I menenrangkan bahwa secara historis, program ini lahir sebagai pengganti dari P4 pada masa orde baru. Selain itu, pembinaan keagamaan ONDI juga merupakan entry poin (bekal awal) untuk memasuki pendidikan selanjutnya di kampus. Untuk itu, program ini merupakan kegiatan ekstra kulikuler yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa UII, sebab tes tersebut merupakan syarat memasuki pembinaan keagamaan selanjutnya, yaitu pembinaan agama tahap I –sekarang dengan nama Pesantrenisasi- dan LKID.

Berkenaan dengan pelaksanaanya, secara teknis, kegiatan ini dilaksanakan oleh DPPAI dan kerjasama berbagai pihak, baik itu pihak rektorat maupun fakultas yang ada di lingkungan UII. Sebagai suatu kegiatan yang terprogram ONDI memiliki beberapa tujuan yang dapat dicapai, diantaranya meliputi tujuan umum dan khusus.

Tujuan Umum

Mahasiswa dapat meningkatkan kesadaran beragama sebagai warga UII maupun sebagai warga negara Indonesia.

Mahasiswa mampu menciptakan suasana lkampus yang islami dan mengemban fungsi catur dharma UII sebagai lingkungan Ilmiah yang berbasis pada nilai-nilai Islam.

Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan nilai dasar ketauhidan Mahasiswa mampu memahami dan melakasanakan nilai dasar ibadah dengan baik sesuai tuntunan agama Islam. Mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan nilai akhlak al-karimah sesuai tuntunan Rasulullh saw.

 

Mengingat bahwa implementasi suatu program pembinaan dapat dikatakan berhasil bila telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka hal yang patut disadari bersama bahwa untuk mencapai itu semua tidaklah mudah, perlu etos kerja yang baik dan konsistensi dari berbagai pihak, khususnya pihak penyelenggara. Selain itu, api semangat mahasiswa dalam memahami dan memperdalam wawasan keagamaan harus terus dikobarkan, sebagai bagian dari proses pembentukan mentalitas kuat yang diilhami dari pemahaman ajaran Islam yang utuh.

Placemant Test Agama

Placement test Agama merupakan tes pengelompokan bagi mahasiswa dalam memasuki pesantrenisasi –Pembinaan Keagamaan-. Kegiatan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui wawasan atau kemampuan keagamaan mahasiswa, sehingga nantinya dapat dikelompokan sesuai tingkat keagamaan yang mereka miliki. Hasil placement test ini dikategorikan kedalam tiga tingkatan, yaitu tingkatan lanjut, menegah, dan dasar.

Latar belakang dari dibentuknya program ini adalah sebagai langkah awal untuk memudahkan proses pembinaan selanjutnya, yaitu pembinaan agama tahap I. Hal ini mengingat latar belakang mahasiswa yang beragam, sehingga wawasan keagamaanyapun menjadi bermacam-macam.

Adapun materi yang diujikan kepada mahasiswa dalam placement test terdiri dari dua kelompok, yaitu baca-tulis Al-Qur’an dan pratik ibadah. Praktik ibadah terdiri dari taharah, shalat fardhu dan beberapa shalat sunat serta do’a, sedangkan baca-tulis Al-Qur’an yaitu membaca ayat Al-Qur’an yang telah ditunjuk oleh penguji, hafalan beberapa surat pendek, dan menulis beberapa kata atau kalimat arab. Wibowo/Tri