LEBARAN SEHAT bersama dr. R. Edi Fitriyanto, M.Gizi
LEBARAN SEHAT
dr. R. Edi Fitriyanto, M.Gizi
(Dosen Tetap FK UII/Kepala KKN UII)
Lebaran atau Iedul Fitri merupakan hari kemenangan yang dirayakan kaum muslimin setelah berhasil menunaikan ibadah puasa selama sebulan. Di hari itu, sebagian besar masyarakat Indonesia mempunyai tradisi saling berkunjung di antara saudara, kolega dan tetangga. Fenomena mudik menjadi agenda rutin tahunan setiap Lebaran. Semua acara menyambut Lebaran tidak lengkap tanpa berbagai hidangan khas dengan cita rasa yang enak, bahkan kadang-kadang hari raya diidentikan dengan ketupat dan opor. Tanpa disadari gaya hidup tersebut berisiko mengakibatkan gangguan kesehatan, terutama sistem pencernaan. Kemungkinan penyebab masalah tersebut dalah perubahan mendadak pola konsumsi makanan, overeating, konsumsi makanan dari perhitungan total kalori maupun jenis zat gizi sangat berlebihan.
Konsumsi makanan yang berlebihan sangat kontradiktif dengan kondisi tubuh selama puasa. Ketika berpuasa tidak ada asupan makanan dan minuman sejak dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Untuk menyesuaikan dengan keadaan tersebut terjadi beberapa perubahan dalam fisiologi tubuh, diantaranya secara anatomis dan fungsional sistem pencernaan mengalami keadaan “istrahat”. Secara hormonal terjadi peningkatan produksi hormon glukagon untuk pembongkaran cadangan energi, dan penurunan hormon insulin karena diperlukan sumber energi selain dari metabolisme glukosa darah. Keadaan tersebut terjadi selama asupan makanan menurun. Oleh karena itu, konsumsi makanan yang berlebihan dalam waktu singkat pasca puasa tidak sesuai dengan kondisi metabolisme tubuh saat itu, serta sistem pencernaan belum siap untuk menerima beban berat.
Mengkonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan beberapa masalah kesehatan antara lain, heart burn atau rasa panas akibat terjadi aliran isi lambung termasuk asam lambung ke esofagus (kerongkongan) yang disebabkan volume makanan melebihi kapasitas lambung. Pengisian lambung di atas kapasitasnya juga menyebabkan pembesaran ukuran lambung yang menimbulkan gejala rasa nyeri pada lambung dan organ sekitarnya. Overeating juga menyebabkan organ hati, pankreas, dan usus halus bekerja lebih keras karena beban berat proses pencernaan, dan metabolisme. Denyut jantung juga akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme yang berlebihan, sehingga menyebabkan keadaan gelisah.
Untuk itu, lebih baik kita mencegah dengan bijak dalam mengkonsumsi makanan untuk mencegah kejadian yang tidak diharapkan. Sebagaimana firman Allah: …. dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik (QS Al-Baqarah:195). Secara praktis hal tersebut dapat diaplikasikan dalam tips menjaga pola makan sehat saat Lebaran:
- Makanlah sesuai dengan kebutuhan, usahakan menepati jadwal makan (sarapan, makan siang, makan malam), di laur waktu tersebut hindari makan, berhenti makan sebelum kenyang.
- Makanlah dengan menu seimbang, karbohidrat 50 – 65%, lemak 25 – 30%, dan protein 10 – 15%, sumber vitamin dan mineral secukupnya.
- Pebuhi kebutuhan air kurang lebih 40 ml/kgBB.
- Kurangi konsumsi makanan bergula tinggi, bergaram tinggi, berlemak tinggi, dan terlalu merangsang (misalnya pedas).
- Berusaha menjalankan puasa Syawal untuk mempertahankan pola makan yang baik selama Ramdan.
Insya Allah merayakan Lebaran bersama orang-orang terdekat merupakan kebahagiaan tersendiri sehingga jangan sampai kita sendiri yang merusaknya dengan tidak hati-hati menjaga kesehatan.
Wallahua’lam bishshowab. (Wibowo)