[:id]Laporan Khusus Gempa Palu, Sigi dan Donggala[:]

[:id]

Caption : Tim Medis FK UII saat pemberangkatan ke Palu, Sigi dan Donggala dan dilepas oleh Rektor UII Fathul Wachud, ST., M.Sc., Ph.D, (Photo : Wibowo).

Kaliurang (UII News) -Bencana Gempa dan Tsunami telah menimpa saudara kita di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah pada hari Jumat, 28 September 2018. Empati UII merupakan bagian dari wujud gerakan dari warga Universitas Islam Indonesia (UII) untuk mengumpulkan donasi, seperti yang di lakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) dengan melakukan pengumpulan berbagai logistik obat- obatan dan sumber daya manusia untuk di kirimkan ke lokasi bencana untuk sedikit meringankan beban yang harus ditanggung oleh saudara kita terdampak disana.

Hal tersebut disampaikan oleh dr. Yaltafit Abroor Jeem, M.Sc, selaku Tim Medis Kedokteran UII untuk Empati UII atas bencana alam Gempa dan Tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Menurut dokter Jeem, Gempa yang disusul dengan tsunami, dan beberapa gempa susulan berikutnya telah mengenai banyak korban disana, banyak yang kehilangan keluarga, banyak yang kehilangan tempat tinggal, harta benda, serta kesakitan dimana-mana.

“Sehingga hal inilah yang membuat kami dari Kedokteran UII tergerak hati untuk memberikan bantuan pada saudara-saudara terdapak disana”, kata dokter Jeem.

Lebih lanjut di jelaskan bahwa untuk persiapan delegasi relawan pada bencana Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah, Fakultas Kedokteran UII menyiapkan tim medis yang terdiri dari dokter yang merupakan dosen FK UII, alumni FK UII, dan Tim Bantuan Medis Mahasiswa (TBMM) Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia serta perawat.

Sebagai delegasi relawan yang diamanahkan oleh Universitas Islam Indonesia, FK UII melakukan beberapa persiapan guna memenuhi kebutuhan dan logistik yang akan digunakan di lokasi berdasarkan pengalaman yang sudah dilakukan di tempat bencana.

Persiapan tersebut berupa pendataan logistik, obat-obatan, serta kebutuhan lainnya yang diperlukan korban disana, pencarian dana, serta meminta surat tugas dari Fakultas dan lembaga yang terkait. Selain itu tim juga menguruskan izin perkuliahan untuk TBMM FK UII, mencari tiket pesawat menuju Palu, serta berkoordinasi dengan alumni FK UII dan beberapa relasi di Palu dan sekitarnya untuk kebutuhan disana.

Hasil dari pengalaman selama menjadi tim medis adalah membantu meringankan beban korban gempa tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, serta menambah wawasan, ilmu, pengalaman, bagi relawan tim medis Kedokteran UII mengenai penanganan korban bencana.

Sementara untuk kendala yang dihadapi saat pelaksanaan menjadi tim medis untuk Relawan Palu, Sigi dan Donggala adalah kendala transportasi yang susah karena jalan yang lumayan rusak, sehingga jika menggunakan mobil biasa bisa merusak mobil tersebut, dan lebih baik menggunakan mobil Off Road, untuk mengatasi hal tersebut maka tim medis FK UII tetap menggunakan mobil seadanya dan motor. Termasuk mobil ambulance untuk membawa pasien yang masih kurang., demikian ungkap dokter Yaltafit Abror Jeem, M.Sc selaku tim medis dari Kedokteran UII dalam kisahnya saat persiapan, pengalaman dan kendala menjadi tim medis untuk bencana alam untuk Empati UII. Wibowo[:]