Kedokteran Selenggarakan “School of Parenting”
Foto Wibowo : Para Narasumber School of Parenting berfoto bersama dengan Dekan FK UII dan para peserta
Kaliurang (UII News) – Secara fitrah setiap individu menginginkan dapat memasuki jenjang pernikahan dengan pendamping yang diidamkan, mendapatkan keturunan yang unggul dan dapat mewujudkan keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Namun kenyataannya kebanyakan orang mengejar studi untuk karier dengan begitu keras dan biaya besar, tapi tidak mau atau sangat minim mempersiapkan diri untuk mewujudkan sebuah keluarga. Alhasil keluarga dibentuk berdasar pengalaman yang diterima, tanpa tahu benar salah atau baik buruknya. Tidak mengherankan banyak kita jumpai perceraian, perseteruan keluarga, kenakalan remaja, penggunaan narkoba dan lain-lain yang sering membuat hati kita miris.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Panitia School of Parenting Dr.dr. Farida Juliantian Rachmawati, M.Kes saat memberikan sambutannya dalam acara Seminar Sehari “ Mewujudkan Keluarga Sakinah, Membentuk Generasi Unggul” yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia guna memperingati Milad ke-14 tahun, yang diselenggarakan di auditorium Lt. 1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta pada hari Sabtu, 19 Desember 2015 / 7 Rabiul awal 1437 H yang diikuti oleh mahasiswa, dosen, umum dan ikut hadir mengikuti acara ini adalah Pimpinan Redaksi UII News Ari Wibowo, S.H.I., S.H, M.H beserta istri.
Menurut dokter Farida dengan menjelaskan firman Allah SWT yang artinya, “…Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka …” (Q.S. At Tahrim: 6), serta menegaskan bahwasannya dari ayat Allah inilah yang melatarbelakangi diselenggarakannya, “School of Parenting, yaitu Seminar Sehari Mewujudkan Keluarga Sakinah Membentuk Generasi Unggul”
“Seminar ini diselenggarakan dengan maksud untuk memberi dasar awal pada keluarga muda atau calon orang tua/orang tua muda mewujudkan fondasi rumah tangganya agar sakinah mawadah warohmah dan terbentuk generasi unggul sesuai yang diharapkan,” demikian harapannya.
Lebih lanjut Dosen Mikrobiologi FK UII ini menjelaskan ada 5 pembicara dalam seminar yang diselenggarakannya, diataranya sebagai pembicara pertama dr. Agus Taufiqurrohman, M.Kes., Sp.S mengenai keluarga SAMARA yang menyampaikan bahwa menikah perlu direncanakan secara matang cermat dan teliti. Untuk beli gadget, sepatu, baju aja pakai perhitungan rencana survey dan seterusnya. Padahal pasangan adalah orang yang akan hidup bersama lebih dari separuh umur hidup kita. Perlu direnungkan!, ungkap dokter Agus.
Sementara itu pembicara ke-2 ibu Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si, Ph.D membahas Masalah dalam Keluarga dan Solusinya. Masalah sudah ada sejak ada pernikahan. Permasalahan di antaranya mertua dan menantu, kebiasaan pasangan, masalah dengan lingkungan (keluarga, kantor, sekolah, masyarakat), anak, pendidikannya dan lain-lain. Perlu kejelasan visi dan tujuan menikah itu untuk apa? Pembicara ke-3 Ustadzah Asri Widiarti, S.Si. Membentuk Generasi Unggul. Semua anak di lahirkan dalam keadaan fitrah dan suci. Allah menjadikan semuanya Islam. Seharusnya juga mati dalam keadaan Islam. Teladan itu dilihat anak-anak tiap hari, ibda’ binafsik (mulai dari diri sendiri) dan bersikap adil.
Pembicara ke-4 dr. Yasmini Fitriyati, Sp.OG menyampaikan materi mengenai Proses Kehamilan dan Persalinan. Pada sesi tersebut juga ditayangkan video mengenai proses pembuahan. Betapa keagungan Allah, dari sekitar 60-100 juta sperma, hanya 1 yang berhasil membuahi sel telur. Sesungguhnya manusia-manusia yang terlahir merupakan generasi unggul. Pembicara ke-5 : dr. Tien Budi Febriani, M.Sc., Sp.A. Mengenai perawatan bayi. Pada sesi ini disampaikan teori dan demo pijat bayi (ada videonya), merawat tali pusat, memandikan dan membersihkan najis. Menjaga kelembaban bayi, daerah lipatan. Di akhir acara Dr.dr. Farida Juliantina Rachmawaty, M.Kes menyampaikan rangkuman dan strategi Mewujudkan Keluarga Sakinah dan Membentuk Generasi Unggul. Perlunya doa dan perencanaan, harus jauh ke depan. Jika ingin mendapat pasangan yang baik ya perbaiki diri. Perlunya iman, komitmen dan komunikasi dalam keluarga. Hal yang sangat penting adalah berdoa saat akan melakukan hubungan suami istri sehingga anaknya kelak mudah diarahkan pada kebaikan dan jauh dari cengkeraman setan.
Adapun sebagai moderator dalam acara tersebut adalah dr. Handayani Dwi Utami, M.Sc.Sp.F. yang menyatakan bahwa “Alhamdulillah acara berlangsung dengan baik, peserta sangat antusias dan mengusulkan penyelenggaraan berikutnya,” katanya. Wibowo/Tri