Mahasiswa FK UII, Juara I Lomba Hafalan Juz 30 SINAR 1437 H

Foto Wibowo/istimewa : Mohammad Rahman Suhendri, Mahasiswa FK UII 2014 dinyatakan juara I dalam hafalan juz 30, yang digelar di FE UII, Ahad, 29 Mei 2016.

        Kaliurang (UII News) –   SINAR 1437 H merupakan event  yang diselenggarakan oleh lembaga dakwah Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia sebagai acara untuk menyambut ramadhan, event ini terdiri dari tabligh akbar dan berbagai perlombaan seperti menulis cerpen ramadhan, tahfidzul qur’an, dan qiraah.

        Hal tersebut disampaikan oleh Mohamad Rahman Suhendri, mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, saat mengikuti event tersebut pada hari Ahad, 22 Syaban 1437 H / 29 Mei 2016 bertempat di Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Indonesia (UII) yang diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa seluruh DIY.

UII Mulai Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan di Bantul

Sebagai upaya mendukung pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan di Kabupaten Bantul, Universitas Islam Indonesia (UII) mendirikan Rumah Sakit yang juga difungsikan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Klinik di Kelurahan Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. Pembangunan secara resmi dimulai pada Jumat (27/5) dengan dilakukan secara simbolik oleh Wakil Bupati Kabupaten Bantul, H. Abdul Halim Muslih yang didampingi oleh Ketua Pembina Badan Wakaf UII, Drs. Syafarudin Alwi.,Ketua Yayasan Badan Wakaf UII Dr. Ir. Lutfi Hasan, MS., dan Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc.

Abdul Halim menyampaikan apresiasi kepada UII karena memilih mendirikan Rumah Sakit Pendidikannya di Kabupaten Bantul. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Bantul mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas niat UII untuk membangun sarana-prasanrana kesehatan di Kabupaten Bantul.” Ujar Abdul Halim.

Ia melanjutkan, Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia akan sangat membantu Pemerintah Kabupaten Bantul dalam dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Bantul akan layanan kesehatan. “Kami bangga dan bersyukur karena pembangunan RS ini akan semakin mendukung pencapaian visi misi Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu mewujudkan kabupaten bantul yang sehat, cerdas, sejahtera berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan, dan kebangsaan.” Papar Abdul Halim.

“Sarana prasarana kesehatan di Kabupaten Bantul ini kalau kita lihat banyak kekurangan, RS di sini terjadi crowded karena kebutuhan masyarakat dengan kapasitas tidak berimbang. Semua tidak mampu menampung kebutuhan pelayanan kesehatan di Kabupaten Bantul.” Imbuhnya.

Ketua Yayasan Badan Wakaf UII Dr. Ir . Lutfi Hasan, MS. Menyampaikan bahwa pembangunan RS UII tersebut telah direncanakan sangat serius sejak lama. Hampir keseluruhan pembangunannya pun ditangani oleh alumni UII mulai dari perencanaan hingga pengerjaan proyek juga bekerjasama dengan Perusahaan tempat Alumni UII bekerja.

“Ini adalah RS kedua yang dibangun oleh UII, yang pertama adalah Jogja International Hospital (JIH) yang terletak di Ringroad Utara dan telah berjalan dengan baik, sekarang saatnya kita membangun lagi di Kabupaten Bantul ini.” Ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Rumah Sakit tersebut dibangun di lahan seluas 25.600 meter persegi dengan total jumlah kamar sebanyak 260 kamar dan dilangkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti fasilitas IGD, ICU, dan unit rawat mulai dari kelas 1 hingga kelas VVIP.

 Selain itu, sebagai bentuk syiar Islam Rumah Sakit tersebut juga dirancang dengan tampilan modern  dengan menampakan symbol-simbol syiar Islam yang ditampilkan pada ornamen lantai, dinding dan sebagainya dengan merujuk kepada seni arsitektur Islam.

Hibah Penelitian Departemen untuk TA 2016 Batch II

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia mengadakan Hibah Penelitian Departemen untuk TA 2016 Batch II. Penelitian wajib melibatkan minimal 1 orang mahasiswa dan berkolaborasi dengan pihak lain (Instansi / Departemen dalam atau luar FK UII). Wak…

Daftar Lokasi KKN UII 2016 untuk Penyusunan Proposal Hibah Pengabdian Masyarakat KEMENRISTEK DIKTI

Berikut kami informasikan kepada mahasiswa peserta KKN UII 2016 bahwa daftar lokasi KKN UII 2016 untuk penyusunan proposal hibah pengabdian masyarakat KEMENRISTEK DIKTI dapat di download di link berikut. Terima kasih.

Download

 

FK UII Selenggarakan Konferensi Internasional Membahas Cardiovascular Diseases

Penyakit jantung (cardiovascular diseases) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak menyebabkan kematian di seluruh dunia. Penyakit itu terdiri dari hipertensi, stroke, penyakit jantung iskemik, dan gagal jantung. Di Indonesia, pr…

Ukhuwah Islamiyah Pengajian Periode April 2016 FK UII bersama Ustadz Abdullah Sunono

 

 

Kaliurang (FK UII) – Ukhuwah dan Iman merupsksn dus sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Jadi sebagai orang Islam kita harus memiliki keduanya karena iman tanpa ukhuwah maka iman kita akan cacat, Demikian apa yang disampaikan dalam pengantar Ustadz Abdullah Sunono yang menjadi pembicara dalam pengajian rutin FK UII pada Hari Kamis, 28 April 2016 pukul 13.00 WIB di Auditorium Lt 1 FK UII.

Selanjutnya Ustadz Sunono mengatakan bahwa Islam sudah menyinggung tentang Ukhuwah. ”Kita bisa lihat Al Quran surat Al Hujurat ayat 10 yang mengatakan bahwa sesungguhnya orang yang berukhuwah adalah orang yang beriman,”demikian ungkap beliau.

Lebih lamjut Ustadz yang menjadi amggota Ikatan Dai Indonesia ini menyampaikan bahwa Sesama muslim itu saudara jadi hubungan diantara individu sesame muslim harus baik. “Jangan sampai kita dengan tetangga atau teman yang sama-sama muslim bermusuhan dan saling menyakiti. Kalau ada beda pendapat  harus diterima tanpa merusak ukhuwah,  kalau ada teman kita yang sedang membutuhkan pertolongan, maka kita bantu,” begitu tegasnya.

Dalam pengajian tersebut Ustadz Sunono juga mengajak jamaah untuk memulai menghilangkan sifat-sifat tidak baik kepada sesame muslim seperti iri, dengki, memusuhi, menjatuhkan , dsb. “Kita coba melatih diri menghilangkan sifat-sifat tercela. Hilangkan iri, dengki, atau memusuhi saudara kita sendiri termasuk teman kita sekantor,” demikian ajaknya. (AK/Tri)

Calon Dokter UII Ikuti Game Outdoor

        Kaliurang (UII News) – Guna mengingatkan arti sebuah keakraban setelah menyandang gelar dokter maka membangung kebersamaan tetap harus terjaga, oleh karena itu simulasi kebersamaan itu sangatlah penting, dan salah satunya adalah dengan cara melakukan game outdoor.

        Hal tersebut diungkapkan oleh dokter Kharisma yang juga alumni FK UII, saat menjadi  fasilitator dalam kegiatan game out dor tersebut, yang diselenggarakan pada hari hari Sabtu, 15 April 2016/24 Jumadil Akhir 1437 H di halaman Rusunawa Utara, Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

        Menurut dokter Kharis, kegiatan ini juga pernah dialaminya saat dulu mengikuti pembekalan yang diselenggarakan oleh Kampus FK UII, “saya merasa senang, sehingga untuk kesempatan ini, kegiatan ini kita berikan kepada para adik angkatan yang akan mengikuti sumpah nantinya.

        Dalam menjalin kebersamaan ini, maka game simulasi adalah dengan membangkitkan dan mengingatkan pentingnya kerjasama atar sesama teman sejawat diantaranya adalah dengan bola  kerjasama, membuat jargon dan saling mengenal satu dan lainnya dengan membuat kelompok yang tidak saling mengenal. Wibowo/Tri

Pembekalan Ke Islaman bagi Cadok FK UII

        Kaliurang (UII News) – Guna membekali seusai menempuh pendidikan dokter maka Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan pembekalan ke Islaman bagi calon dokter Fakultas Kedokterqan Universitas Islam Indonesia periode XXXIII.

        Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Penyelenggara Pembekelan ke Islaman periode ke-XXXIII dr. M.Kharisma saat kegiatan berlangsung selama dua pada hari Jumat-Sabtu, 14-15 April 2016 / 6-7 Rajab 1437 H di auditorium lt.1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta yang diikuti oleh 18 orang calon dokter.

        Ditambahkan oleh dokter Kharis kegiatan ini adalah wajib diikuti oleh para calon dokter lulusan FK UII yang akan mengikuti sumpah dokter sebagai tambahan pengetahuan berupa soft skill untuk dipahami ketika berpraktek nantinya.

        Menurut dokter Kharis dalam kegiatan ini para calon dokter diberikan materi-materi diatarannya adalah menjadi dokter super, aqidah dan akhlak dokter lulusan FK UII, pelayanan prima dalam setiap praktek dokter muslim, pengetahuan tentang Ibadah praktis serta ibadah sholat wajib, dan melakukan kultum bagi setiap peserta. Wibowo/Tri

Mahasiswa FK UII Ikuti Medical Education Conference di Malaysia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Delegasi UII saat usai kegiatan Presentasi Ilmiah pada acara International Medical Education Conference, di International Medical University (Foto ;Istimewa/Wibowo)        

Kaliurang (UII News)– International Medical Education Conference (IMEC) merupakan ajang konferensi internasional bergengsi yang diadakan setiap tahun di International Medical University (IMU), yang pada tahun ini, mengusung tema Integrating Culture and Values into Health Professions Education  dan diikuti oleh beberapa negara di kawasan Asia, Eropa serta Amerika dengan menghadirkan para pembicara senior dari berbagai penjuru dunia.

Hal tersebut di jelaskan oleh Yanasta Yudo Pratama selaku koordinator delegasi, sesaat setelah sepulang mengikuti kegiatan tersebut di Bukit Jalil, Malaysia yang diselenggarakan selama tiga hari di hari Rabu-Jumat, 20-22 April 2016 / 12-14 Rajab 1437 H bersama beberapa temannya.

Menurut Yudo, mengatakan bahwa Fakultas Kedokteran (FK)  Universitas Islam Indonesia (UII) tidak ingin kehilangan kesempatan pada ajang bergengsi tersebut. Oleh karena itu maka FK UII mengirimkan 9 delegasi yang terdiri dari 3 tim Poster Presentation dan 1 tim Oral Presentation.

Adapun mahasiswa yang mengikuti dalam acara tersebut adalah Rafik Prabowo (kiri, FK UII 2015), Yanasta Yudo Pratama (FK UII 2014), Yoanda Aniska Berasila Siregar (FK UII 2014), Astri Anindita Utomo (FK UII 2014), Siska Marina (FK UII 2015), Sifa Anisa Yaoma (FK UII 2014), Rahmadani Sasongko (FK UII 2014), Bryan Surya Saputra (FK UII 2014), dan Mohammad Rahman Suhendri (FK UII 2014) dengan presentasi poster (FK UII 2014).

“Berbagai persiapan sudah kami lakukan sejak 6 bulan sebelum perhelatan konferensi tahunan itu digelar. Persiapan yang cukup lama dimaksudkan agar kita benar-benar membuat karya yang maksimal yang nantinya akan dipresentasikan dihadapan para Profesor dan praktisi kesehatan. Dengan bermodal doa, semangat ber-ikthiar, dan dukungan moril dari pihak Fakultas serta teman-teman sejawat, pada akhirnya kami menginjakkan kaki di negara tetangga, Malaysia”, kata Yudo.

Lebih lanjut diceritakan bahwa dalam acara ini berbeda dengan kompetisi yang pada akhirnya akan mendapatkan suatu penghargaan berupa juara atau karya terbaik. Pada presentasi kali ini tidak diperlombakan, namun terdapat beberapa penghargaan (IMU Awards). IMU Awards 2016 diraih oleh 3 orang wakil Malaysia, 1 orang wakil India, 2 wakil dari Amerika Serikat, dan 1 wakil dari Jepang.  

“Kami semua sudah melakukan yang terbaik untuk mengharumkan nama UII. Sebagai satu-satunya wakil dari DIY pada khususnya dan Indonesia pada umumnya, serta kami juga menjalin hubungan baik UII dengan negara lain di kancah Internasional”, imbuh Yudo.

Yudo juga menambahkan “Ajang ini tidak sekedar sebuah ajang konferensi, namun di IMEC kita mendapatkan banyak ilmu mengenai sistem Medical Education dan pengalaman yang nantinya kami sharing pada waktu Kajian Kamis Pagi SMART FK UII serta seminar sharing and motivation lainnya untuk memotivasi teman-teman sejawat untuk berkarya”.

Harapannya, usai dari IMEC, akan muncul semangat berkarya dari teman sejawat. So, kalau bukan sekarang, kapan lagi ? Kalau bukan kita, siapa lagi ? Next time, kami tunggu kabar kalian di negara lain. Yuk berkarya dan jadikanlah impianmu menjadi future doctor menjadi kenyataan, demikian cerita delegasi mahasiswa FK UII saat mengikuti kegiatan ilmiah di Bukit Jalil, Malaysia. Wibowo/Tri

 

Musyawarah Regional Bidikmisi V Jateng-DIY di UII

 

Suasana Musyawarah Regional Bidimisi V di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof.Dr. Sardjito, MD, Kampus Terpadu UII(Foto: Istimewa/Wibowo)

 

Kaliurang (UII News) – Bidikmisi merupakan suatu program bantuan pendidikan dari pemerintah yang ditujukan untuk para pemuda bangsa yang kurang mampu agar dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Program ini bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di seluruh Indonesia baik negeri maupun swasta. Anak-anak yang menerima program beasiswa ini diharapkan memiliki potensi besar untuk dapat berkontribusi dalam membangun Indonesia.

Musyawarah Regional Bidikmisi Jateng-DIY ini adalah suatu kegiatan silaturahmi antar penerima beasiswa bidikmisi se-Jateng-DIY. Disini diharapkan semuanya dapat bertukar informasi dan bersama-sama berkontribusi untuk membangun lingkungan sekitar.

 Ini kali pertama Universitas Islam Indonesia menjadi tuan rumah untuk Musyawarah Regional Bidikmisi V Jateng-DIY. Acara ini mendapat dukungan sepenuhnya oleh Kemahasiswaan Universitas Islam Indonesia dan disponsori oleh Mitra Catering.

 Hal tersebut di jelaskan oleh Indra Wahono Suhariyanto, mahasiswa Fakultas Kedokteran UII selaku panitia penyelenggara  Musyawarah Regional, yang berlangsung selama tiga hari, pada hari Jumat – Ahad, 25 – 27 Maret 2016 /  16 -18 Jumadil akhir 1437 H,  bertempat di Gedung Kuliah Umum, UII.

 Lebih lanjut, Indra menjelaskan bahwa, selama di UII mereka yang mewakili PTN maupun PTS masing-masing menginap di Rusunawa Putra UII, begitu juga panitia. Walaupun dalam satu tempat, tapi tetap panitia mengacu pada ajaran agama Islam yang benar. Sehingga untuk putra berada di lantai dua, sedangkan yang putri berada di lantai tiga dan empat juga bersama panitia putrinya.

 Semnetra itu, jumlah universitas yang mengirim delegasinya berjumlah 66 universitas se-Jateng-DIY. Ini melebihi jumlah konfirmasi yang diterima hanya sekitar 50 universitas yang mengabarkan akan datang.

 Acara Musyawarah ini dimulai pada tanggal 25 Maret 2016 dengan serangkaian Seminar dan hiburan. Seminar ini membahas Pentingnya Pendidikan bagi Negara Berkembang serta beasiswa LPDP. Dimana diharapkan mahasiswa bidikmisi yang akan melanjutkan S2 bisa dengan ikut beasiswa LPDP. Dimana pengisi acara adalah Prof.  Akhmad Fauzy, S.Si, M.Si, Ph. D, Astri Hapsari, S.S., M.TESOL, Rachmad Adi Riyanto, S.TP (dari LPDP).

 Tidak hanya seminar saja namun pada malam pertama juga diadakan training tentang Bagimana Meraih Cita-Cita yang disampaikan oleh Bp. Erik Hadi Saputra, S.Kom, M.Eng (Dosen STMIK Amikom Yogyakarta) serta trainer kedua pada malam ke dua tentang Ketrampilan Interpersonal Beasiswa disampaikan oleh Tim Trainer Excellent Community UII.

Begitu panasnya di dalam proses persidangan, maka panitia membuat acara Pentas Seni pada malam ke dua. Semua peserta dibagi kelompok secara acak. Hal ini juga untuk menambah teman baru dan terjalinnya silaturahmi antar lain kampus. Banyak penampilan yang sangat kreatif dari peserta walau diberi waktu yang sangat sempit.

 “Banyak ilmu, moment, teman baru, inspirasi yang dapat ditemukan dalam Musyawarah kali ini,  khususnya untuk panitia Musyawarah Regional Bidikmisi V Jateng-DIY yaitu mahasiswa-mahasiswa yang mendapat beasiswa Bidikmisi di UII mulai dari angkatan 2012 -2015. Disinilah kekeluargaan Himpunan Mahasiswa Bidikmisi UII (HMBM UII) sungguh sangat terasa serta kekompakan sangatlah tercipta hingga hari-hari berikutnya”, kesan Indra. Wibowo/Tri