Harmoni Iman dan Ilmu: Sambut 5 Doktor Baru, FK UII Kupas Tuntas Hikmah Spiritual di Balik Bencana

SLEMAN (18/12) – Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) menggelar tasyakuran akademik sekaligus penyegaran rohani dalam acara “Pengajian dan Penyambutan Doktor Baru Tahun 2025” pada Rabu, 17 Desember 2025. Bertempat di Auditorium Lantai 1 FK UII, acara ini menghadirkan narasumber Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., yang membawakan tausiyah bertajuk “Mengambil Hikmah dari Bencana”. Forum ini menjadi oase spiritual di tengah kesibukan akademik, mengingatkan sivitas akademika bahwa pencapaian intelektual harus selalu dibarengi dengan ketajaman hati dalam membaca tanda-tanda kekuasaan Allah.

Dalam tausiyahnya yang mendalam, Dr. Harsoyo mengajak hadirin mendekonstruksi makna bencana, tidak sekadar sebagai fenomena alam atau musibah fisik semata, melainkan sebagai peristiwa yang sarat dimensi spiritual. Ia menekankan bahwa setiap bencana membawa hikmah tersembunyi bagi orang beriman. Salah satu poin krusial yang disampaikan adalah fungsi bencana sebagai kafarat atau penghapus dosa. Dalam pandangan ini, ujian berat yang diterima dengan keikhlasan dapat menjadi sarana pembersihan diri seorang hamba di hadapan Sang Pencipta, bahkan berpotensi menjadi jalan menuju derajat syahid bagi mereka yang wafat karenanya.

Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. saat menyampaikan materi pengajian

Lebih lanjut, materi pengajian menyoroti bencana sebagai ladang latihan (training ground) untuk mempraktikkan sifat-sifat mulia (akhlakul karimah). Dr. Harsoyo menguraikan bahwa situasi sulit adalah ujian nyata bagi kualitas kesabaran seseorang, sementara kondisi lapang adalah ujian bagi rasa syukurnya. “Dalam kondisi apapun, seorang mukmin harus tetap berada dalam koridor sabar dan syukur. Bencana hadir untuk menguji apakah kita mampu ridho terhadap ketetapan-Nya, bukan justru menggugat atau menyalahkan Allah SWT,” tegas pesan yang mengemuka dalam forum tersebut.

Acara ini juga menjadi momen introspeksi (muhasabah) kolektif. Disampaikan bahwa sikap terbaik menghadapi musibah adalah dengan melihat ke dalam diri, bukan mencari kambing hitam. Bencana mengajarkan manusia untuk merasa kecil di hadapan kebesaran Allah, mengikis sifat takabur (sombong), dan menyadari ketidakberdayaan manusia tanpa pertolongan-Nya. Pesan ini sangat relevan bagi para akademisi, agar ilmu yang tinggi justru semakin menumbuhkan kerendahan hati dan kedekatan kepada Sang Pencipta.

Di sisi lain, kebahagiaan menyelimuti FK UII dengan bertambahnya lima orang doktor baru, yakni Dr. dr. Sufi Desrini, M.Sc., dr. Sani Rachman Soleman, M.Sc., Dr.PH., Dr. dr. Linda Rosita, M.Kes., Sp.PK., Subsp.H.K(K)., Dr. dr. Utami Mulyaningrum, M.Sc., dan Dr. dr. Yeny Dyah Cahyaningrum, M.Med.Ed. Dekan FK UII, Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes., dalam sambutannya berharap kehadiran para doktor baru ini dapat memperkuat institusi FK UII. Ia mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas stabilitas dan keberkahan yang dirasakan institusi. Ia menyoroti bahwa di saat beberapa institusi pendidikan lain mungkin sedang menghadapi guncangan atau ketidakstabilan, UII masih diberikan karunia berupa lingkungan kerja yang kondusif dan kesejahteraan yang terjaga bagi segenap pegawainya. “Ini adalah bentuk kesyukuran kita bahwa kita berada di FK UII ini, sebuah institusi yang insyaallah senantiasa memberikan yang terbaik,” ujarnya di hadapan para hadirin.

Foto bersama Doktor Baru dan peserta pengajian. (Jo)