FKUII Selenggarakan seminar Kesehatan Haji & Kulit dengan topik: PERMASALAHAN KULIT PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH: PERAWATAN DAN PENCEGAHANNYA

Foto bersama Seminar Kesehatan Haji & Kulit

Kaliurang (14/5) – Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) mengadakan Seminar Kesehatan Haji & Kulit dengan tema : “Permasalahan Kulit pada Jemaah Haji dan Umroh: Perawatan dan Pencegahannya” acara ini diselenggarakan secara hybrid, seminar tatap muka di gedung Kuliah Umum Dr. Sardjito UII dan online via zoom meeting. Ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang memerlukan ketahanan fisik yang prima. Namun, banyak jamaah haji yang menghadapi risiko gangguan kesehatan, terutama masalah kulit, akibat perbedaan budaya, iklim, dan cuaca di Arab Saudi yang berbeda dengan Indonesia. Pada tahun ini, diperkirakan sekitar 221.000 jamaah haji Indonesia akan bergabung dengan total 2,5 juta jamaah di Mekkah, Arafah, Mina, dan sekitarnya.

Cuaca panas yang akan dihadapi oleh jamaah haji tahun ini dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti perburukkan kondisi kulit yang sudah ada sebelumnya dan timbulnya masalah kulit baru. Mengingat jumlah jamaah haji yang sangat besar, risiko gangguan kesehatan juga meningkat. Oleh karena itu, penting bagi dokter dan tenaga kesehatan sebagai penyedia layanan kesehatan utama di Indonesia untuk mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan edukasi, pencegahan, dan pengobatan masalah kulit kepada jamaah haji.

Foto Sambutan Dekan FK UII Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes.

Dekan FK UII  Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes, dalam sambutannya menyampaikan Perbedaan iklim dan cuaca antara Indonesia dan Tanah Suci merupakan tantangan tersendiri yang berdampak pada permasalahan kesehatan, terutama masalah kulit. Cuaca panas di Arab Saudi menjadi salah satu masalah besar bagi kesehatan kulit jamaah haji. Pada Haji 2023, suhu diperkirakan mencapai 47-50 derajat Celsius. Perbandingannya dapat kita bayangkan dengan pengalaman suhu yang tinggi di Jogja beberapa waktu lalu. Pungkasnya

Dr. Isnatin menambahkan Persiapan yang komprehensif diperlukan untuk menghadapi tantangan cuaca panas di Tanah Suci bagi para tenaga kesehatan dan jamaah haji. Penyakit kulit menjadi salah satu permasalahan yang mungkin muncul akibat kondisi cuaca yang panas, baik dalam hal perburukkan penyakit yang sudah ada sebelumnya maupun timbulnya masalah kulit baru. Oleh karena itu, para dokter dan tenaga kesehatan yang hadir dalam acara ini perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mencakup aspek kesehatan fisik dan psikologis. Persiapan ini menjadi penting karena para tenaga kesehatan di Tanah Suci tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga memberikan edukasi kepada jamaah haji. Selain itu, jamaah haji juga perlu melakukan persiapan sejak awal, seperti mendapatkan produk-produk halal dan memahami pentingnya menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji. Kegiatan seminar ini menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi dan memberikan bekal kepada semua pihak yang terlibat. 

Foto Pemateri Sesi 1

Kegiatan seminar ini terdiri dari dua sesi. Pada sesi pertama, terdapat tiga pemateri yang memberikan presentasi. dr. Indro Murwoko membahas problem umum kesehatan jamaah haji Indonesia, materi dipaparkan secara daring. Selanjutnya, Dr. dr. H. Probosuseno, Sp.PD, K-Ger., FINASIM, SE, MM., memaparkan tentang penerapan prinsip etika kedokteran dalam pelayanan kesehatan jema’ah haji, sedangkan Dr. dr. Betty Ekawati S, Sp.KK., memaparkan tentang gangguan kulit yang sering dialami oleh jema’ah haji dan umroh Indonesia. Sesi pertama ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang etika kedokteran, kondisi kesehatan umum jamaah haji, serta masalah-masalah kulit yang mungkin muncul selama perjalanan ibadah haji.

Foto Pemateri Sesi 2

Sesi kedua pada kegiatan seminar ini juga terdiri dari tiga pemateri yang memberikan presentasi. Dr. dr. Rosmelia, M.Kes., Sp.KK., menjelaskan tentang pentingnya perawatan kulit bagi jamaah haji dan umroh. Kemudian, dr. Kusnindita Noria Rahmawati, Sp.DV, membahas pemilihan pelembab kulit yang ideal bagi jama’ah haji. Terakhir, Dr. apt. Lutfi Chabib, M.Sc., menjelaskan tentang kehalalan produk perawatan kulit yang digunakan oleh jama’ah haji dan umroh. Sesi kedua ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan panduan praktis terkait perawatan kulit, pemilihan produk yang halal, serta menjaga kesehatan kulit jama’ah haji dan umroh selama menjalankan ibadah mereka.

Dalam acara seminar ini, para pemateri telah menyampaikan berbagai informasi penting terkait pelayanan kesehatan jama’ah haji dan umroh. Sesi pertama fokus pada problem umum kesehatan jamaah haji Indonesia, penerapan prinsip etika kedokteran, dan gangguan kulit yang sering terjadi. Sementara itu, sesi kedua membahas perawatan kulit, pemilihan pelembab yang ideal, dan kehalalan produk perawatan kulit. Keseluruhan acara ini memberikan wawasan dan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pelayanan kesehatan yang beretika, masalah kesehatan yang umum dihadapi jama’ah haji, serta bagaimana merawat dan menjaga kesehatan kulit mereka. Para pemateri memberikan panduan praktis yang sangat berguna bagi para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang optimal dan sesuai dengan prinsip-prinsip kedokteran. Dengan adanya acara seminar ini, diharapkan para peserta, termasuk tenaga kesehatan dan jama’ah haji sendiri, dapat lebih siap dan terampil dalam menghadapi tantangan kesehatan yang mungkin terjadi selama menjalankan ibadah haji dan umroh. Penerapan pengetahuan dan rekomendasi yang diberikan oleh para pemateri diharapkan dapat memberikan perlindungan dan perawatan yang terbaik bagi jama’ah haji dan umroh, menjaga kesehatan mereka selama ibadah, serta meminimalkan gangguan kesehatan yang mungkin timbul. (Ra)