[:id]FK UII Studi Banding tentang Sport Medicine Centre di Jakarta[:]
[:id]
Kaliurang (FK UII) – Kebugaran tubuh merupakan hal yang penting dalam mendukung kehidupan manusia. Demikian juga bagi civitas akademika FK maupun UII secara keseluruhan. Apabila pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa memiliki tubuh yang sehat, maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik sesuai tujuan. Demikian beberapa alasan yang disampaikan Wadek FK UII dr. Syaefudin Ali Akhmat ketika memimpin rombongan pada acara studi banding Tim Pendirian Sport Medicine Centre FK UII yang dilaksanakan tanggal 20 – 21 September 2016 di Royal Sport Medicine Centre (RSMC) RS. Royal Progress Jakarta dan Indonesia Sports Medicine Centre (ISMC).
Di hari pertama studi banding, tim FK UII bertemu langsung dengan dr. Febry., Sp.OT selaku Kepala Klinik Royal Sports Medicine Centre, dr. Zaini K Saragih., Sp.KO, dan staf RSMC. Wadek menjelaskan bahwa UII melalui tim dari FK mempunyai rencana mendirikan sebuah pusat kebugaran dengan beberapa tujuan, diantaranya agar civitas akademika di UII memiliki kebugaran tubuh yang baik dan juga untuk menunjang akreditasi universitas di tingkat internasional. “Selain memang untuk menjaga kesehatan seluruh civitas akademika, adanya sport medicine ini akan menjadi salah satu pendukung bagi akreditasi universitas. Untuk itu kami diberi amanat untuk mendirikannya,” demikian penjelasannya.
Lebih lanjut dr. Alfan Nur Asyhar selaku ketua tim pendirian Sport Medicine Centre FK UII yang ikut dalam rombongan tersebut menambahkan bahwa pusat kebugaran di UII nantinya berbeda dengan pusat kebugaran yang ada pada umumnya. “Kami menginginkan pusat kebugaran kami berbeda dengan pusat kebugaran yang sudah sudah banyak berdiri. Yang membedakannya adalah pusat kebugaran kami berbasis medis. Ini belum ada di Yogyakarta dan di Indonesia juga baru ada beberapa, salah satunya RSMC. Untuk itu kami berkunjung dan konsultasi di sini,” begitu ungkapnya. Dokter yang pernah menjadi dokter Timnas U-19 PSSI itu juga menyampaikan tentang kondisi SDM dan sarana prasarana yang dimiliki FK UII dan menanyakan bagaimana model sport medicine centre yang cocok didirikan di UII.
Sementara itu dr. Febry dan dr. Zaini dari RMSC menjelaskan bahwa sport medicine centre memang harus berbeda karena berbasis medis dan melayani orang yang mempunyai penyakit, resiko berpenyakit, atlet yang cedera, maupun atlet atau orang umum yang sehat namun ingin menjaga kebugaran atau performa. Oleh karena itu RSMC memiliki dokter Sp.KO yang menangani cedera dan kebugaran atlet, masyarakat umum yang memiliki atau beresiko terhadap penyakit metabolic, Diabetes, Obesitas, dll, serta untuk peningkatan performa. Selain itu RSMC juga memiliki dokter Sp.OT sub spesialis Sport Medicine yang menangani orang yang cedera yang mana setelah dianalisa harus dioperasi dan rehap medis.
Melengkapi acara kunjungan, rombongan FK UII diajak berkeliling melihat fasilitas di RSMC dari tempat periksa dengan berbagai peralatan, tempat rehab, dan ruang kebugaran.
Selanjutnya dihari ke-2 studi banding, rombongan FK UII berkunjung ke Indonesia Sport Medicine Centre (ISMC) yang berlokasi di Pintu 5 Stadion Gelora Bung Karno Jakarta dan langsung diterima oleh dr. Andi Kurniawan, Sp.KO selaku CEO Indonesia Sports Medicine Centre. Dari penjelasan beliau dapat disimpulkan bahwa pusat kebugaran berbasis medis mempunyai prospek yang cerah karena selain manfaatnya yang sudah dirasakan oleh masyarakat, di Indonesia baru ada beberapa sport medicine centre dan itu hanya di Jakarta saja.
Selanjutnya menurut dr. Andi yang juga merupakan dokter medis klub Basket Satria Muda, sebaiknya dalam mendirikan sport medicine Centre, FK UII menyesuaikan dulu dengan sarana dan dana yang ada. “Sebaiknya segera didirikan saja menyesuaikan sarana dan dana yang ada, nanti seiring waktu bisa dikembangkan lebih lanjut. Kalau untuk SDM nanti bisa dilatih dengan modul-modul yang sudah ada,” demikian terang dan nasihatnya.
Seperti hari pertama, di akhir acara kunjungan rombongan FK dipersilahkan untuk melihat sekaligus mencoba sarana-prasarana serta alat-alat yang dimiliki ISMC antara lain alat-alat fitness seperti Treathmeal modern, alat keseimbangan, alat pengukur kekuatan kaki, alat penguat otot perut, otot dada, aneka alat beban, lintasan lari, ruang rehabilitasi, ruang periksa, ruang resepsionis, dan masih banyak lagi.
Setelah kunjungan ke ISMC, tim langsung pulang menuju Yogyakarta. Harapannya dengan studi banding ini FK UII mempunyai gambaran yang jelas tentang model sport medicine centre yang cocok didirikan di UII. (AK/Tri)[:]