Ambil Sumpah 28 Dokter Baru, FK UII Tekankan Integritas dan Resiliensi Hadapi Tantangan Profesi
KALIURANG (22/10) – Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) kembali melahirkan para profesional medis melalui prosesi Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter Periode 69. Sebanyak 28 dokter baru, terdiri dari 9 laki-laki dan 19 perempuan, mengikrarkan sumpah profesi dalam suasana khidmat di Auditorium FK UII Lantai 4 pada Rabu, 22 Oktober 2025. Pelantikan ini menambah jumlah total dokter lulusan FK UII menjadi 2.538 orang.
Dalam laporannya Ketua Program Studi Profesi Dokter, dr. Ana Fauziyati, M.Sc., Sp.PD, mengumumkan sejumlah prestasi akademik dari para dokter baru. Waktu tempuh pendidikan profesi dokter tercepat diraih dalam 2 tahun 3 bulan 29 hari. IPK Profesi Dokter terbaik diraih oleh dr. Astri Nurul Amanah (IPK 3,86) dan dr. Rehulina Depari (IPK 3,85). Sementara itu, nilai Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) tertinggi berhasil diraih oleh dr. Jerriullah dengan nilai 90,6.
Dekan FK UII, Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes., dalam sambutannya mengingatkan bahwa sumpah ini adalah awal dari perjalanan pengabdian dan amanah yang panjang. Beliau secara khusus menyoroti tantangan profesi modern, termasuk tuntutan pasien yang semakin tinggi dan tekanan kerja yang berat, yang berkontribusi pada fenomena burnout di kalangan praktisi kesehatan. “Nilai-nilai keislaman, integritas, kekuatan jiwa, dan dukungan lingkungan memiliki peran besar dalam menekan risiko burnout,” pesan Dekan.
Pesan penguatan juga datang dari Wakil Rektor I UII, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., yang menegaskan bahwa pendidikan di UII tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan, tetapi juga martabat dan akhlak mulia. “Pegang teguh sumpah yang telah diucapkan. Sumpah itu menjadi jangkar agar saudara tidak larut dalam liberalisasi. Tetaplah menjadi orang baik, karena profesi dokter adalah jalan hidup penuh kemuliaan,” ujar Prof. Jaka.
Para pemangku kepentingan eksternal turut memberikan arahan. Perwakilan Dinas Kesehatan DIY, dr. G Anung Trihadi, M.P.H., menekankan peran dokter baru dalam mendukung enam pilar transformasi sistem kesehatan nasional yaitu transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi ketahanan sistem kesehatan, transformasi sumber daya manusia kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan. Senada dengan itu, perwakilan IDI DIY, dr. Guntur Surya Alam, Sp.B., Sp.BA (K) Dig., MPH, berpesan agar para dokter baru tidak berhenti belajar, selalu menerapkan etika serta empati, dan mengutamakan pengabdian kepada masyarakat.
Foto bersama seluruh dokter baru. (Jo)