ALUMNI FK UII BERIKAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT & PENYULUHAN DI KLATEN DAN PRAMBANAN

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) yang tergabung dalam League of Volunteer & Doctorpreneur ex UNISIA (LEVODOPA) memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis serta penyuluhan kesehatan usia lanjut kepada warga masyarakat di lokasi KKN UII Unit 421-425 (Desa Wukirharjo, Prambanan, Sleman) dan Unit 369 (Desa Kupang, Karangdowo, Klaten) pada hari Sabtu, 20 dan 27 Agustus 2016. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 150 warga masyarakat yang sebagian besar di antaranya adalah lanjut usia (lansia).

“LEVODOPA lahir sejak tahun 2010 silam yang bertujuan mewadahi serta mengkoordinir alumni FK UII dengan minat tinggi di bidang sosial, kemanusiaan, dan entrepreneurship untuk bermanfaat bagi banyak orang. Salah satu kegiatan yang rutin kami lakukan di antaranya adalah dengan membantu berbagai acara pengabdian masyarakat seperti yang diselenggarakan oleh adik-adik mahasiswa KKN ini” jelas dr. Dimas Satya Hendarta selaku chief of LEVODOPA saat diwawancarai di sela-sela acara. Selain dr. Dimas, beberapa alumni yang turut serta antara lain dr. Wahyu Adhika Nugrahadi (2001), dr. Anisa Rachmawati (2006), dan dr. Ninda Devita (2008).

Pada acara pelayanan kesehatan di Wukirharjo, tercatat sebagian besar kasus didominasi oleh penyakit kronis dan musiman, seperti osteoarthritis, hipertensi, dan ISPA. “Khususnya untuk para pengidap penyakit kronis, tadi mereka juga kita edukasi bahwa selain pengobatan, modifikasi pola hidup juga sangat penting” ujar dr. Dimas yang juga alumni FK UII angkatan 2003 tersebut.

Sedangkan untuk acara penyuluhan kesehatan yang diadakan di Desa Kupang, Karangdowo, Klaten, tema yang diangkat adalah “Menjadi Lansia yang Sehat dan Bermanfaat”. Pada penyuluhan ini para peserta diedukasi untuk bagaimana dapat mulai mempraktekkan langkah-langkah menjadi lansia yang sehat, mampu mencegah berbagai masalah kesehatan yang dapat mengancam, serta tetap semangat untuk dapat bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan lingkungannya.

Menurut dr. Dimas, tema tersebut dipilih karena sebenarnya menjadi lansia itu suatu keniscayaan, seperti yang disampaikan Rasulullah SAW bahwasannya semua penyakit itu ada obatnya, kecuali penyakit tua. “Tinggal bagaimana para lansia dapat menjaga kesehatan sebaik-baiknya agar dapat terus mengamalkan hadits Rasul: sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Bila mereka memiliki kesadaran tersebut, Insya Allah mereka akan terus bersemangat untuk memelihara kesehatannya karena menyadari bahwa masih banyak yang dapat diberikan bagi sekitarnya. Itulah yang nantinya dapat mencegah terjadinya depresi, demensia, ataupun gangguan kesehatan lainnya” pungkas dr. Dimas. Aryo/Tri