Indonesia Berpotensi sebagai Produsen Obat Herbal
Foto Wibowo : Suasana Seminar Nasional Peran Obat Herbal yang diselenggarakan oleh FK UII
Kaliurang (UII News) – Indonesia merupakan negara subur dengan keanekaragaman hayati nomor dua di dunia. Bahkan jika ditambahkan dengan biota laut, Indonesia menempati peringkat pertama dunia. Hal ini menunjukkan besarnya potensi alam Indonesia untuk dikembangkan sebgai produsen dan penyedia bahan baku obat herbal. Namun potensi ini masih belum dikembangkan secara optimal, meskipun secara empiris mempunyai khasiat sehingga perlu dibuktikan secara ilmiah dan ditingkatkan kualitasnya.
Oleh karena itu, menurut Dr.dr. Farida Juliantina Rachmawaty, M.Kes maka Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Seminar Nasional Peran Obat Herbal Sebagai Anti Mikroba Kini dan Masa Datang, yang diselenggarakan pada hari Jumat-Sabtu, tanggal 22-23 April 2016 / 14-15 Rajab 1437 H di Jogja Plaza Hotel Yogyakarta sebagai dukungan terhadap pemerintah.
Menurut dokter Farida, pemerintah mendukung keberadan obat herbal ini dengan dikeluarkannya permenkes RI. No 1109 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas pelayanan kesehatan dan kepmenkes No. 121/menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Medik Herbal.
“Adanya dukungan pemerintah diharapkan dapat meningkatkan penelitian-penelitian mengenai tanaman herbal, salah satunya dalam mengatasi penyakit infeksi. Cukup banyak penelitian tanaman herbal sebagai antibakteri, antivirus, antijamur maupun sebagai anti parasit”, ungkap dokter bidang Mikrobiologi FK UII ini.
Lebih lanjut ditambahkan bahwa, apabila obat herbal dikembangkan secara optimal dengan melibatkan berbagai pihak, maka dapat menunjang pelayanan kesehatan nasional. Di sisi lain, secara perekonomian juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena mampu menyediakan lapangan kerja yang luas dan memberikan kontribusi pendapatan yang siginifikan. Industri jamu sebagai industri berbasis budaya lokal, telah menjadi salah satu klaster unggulan pencipta lapangan kerja.
Agar obat herbal diterima di negeri sendiri, perlu pembuktian secara ilmiah melalui berbagai tingkat penelitian. Penelitian yang berkualitas akan memberikan keyakinan terhadap khasiat dan keamanannya sehingga dapat diaplikasikan dalam klinik.
Untuk itulah Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia mengadakan seminar nasioanal obat herbal Indonesia. Dalam seminar ini dibahas berbagai hal mengenai potensi pengembangan obat herbal dan regulasinya di Indonesia, perkembangan penelitian antimikroba berbahan herbal, aplikasi klinis penggunaan obat herbal sebagai antimikroba, serta perkembangan industri berbasis obat herbal dan strategi pemasarannya. Pada seminar ini menghadirkan pembicara-pembicara handal dari pemegang kebijakan, peneliti, praktisi medis dan industri, dengan harapan dapat membuka wawasan sehingga kita dapat menjadi raja di negeri sendiri.
“Seminar ini bertujuan untuk mengetahui prospek pengembangan obat herbal di Indonesia serta mengetahui regulasi penelitian herbal Indonesia hingga aplikasinya”, katanya. Wibowo/Tri