Dari Yogyakarta ke Kenya: Mahasiswa FK UII Gali Wawasan Medis Islami di Kancah Dunia
YOGYAKARTA (8/8) – Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah global dengan menjadi delegasi dalam acara bergengsi “23rd International Camp for Medical Students 2025”. Acara yang diselenggarakan oleh Federation of Islamic Medical Associations (FIMA) ini berlangsung selama lima hari, dari tanggal 2 hingga 6 Agustus 2025, di Mombasa, Kenya, dan menjadi ajang pertemuan para calon dokter muslim dari seluruh dunia.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Muhammad Yahya Ayyash, Satria Akbar Putra Asmara, dan Ulil Albab Habibah. Mereka terpilih untuk bergabung bersama 110 delegasi lain yang berasal dari berbagai negara, termasuk Malaysia, Bangladesh, Arab Saudi, Suriah, Palestina, Turkiye, Uganda, dan Afrika Selatan. Mengusung tema “Medicine Through Time: an Islamic Perspective”, Camp ini bertujuan untuk memperkaya wawasan medis, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan membangun jaringan profesional di antara mahasiswa kedokteran muslim.
Dokumentasi berbagai kegiatan delegasi FK UII
Rangkaian acara dirancang secara komprehensif untuk menyeimbangkan aspek akademik, spiritual, dan sosial. Para peserta mengikuti Scientific Program yang menghadirkan pakar-pakar ternama, salah satunya dr. Sharif Kaf al Ghazali, seorang ahli bedah plastik dari Inggris. Dalam kuliahnya, ia mengupas tuntas tentang thibbun nabawi, integrasi nilai-nilai Islam dalam dunia kedokteran modern, serta menyoroti jasa para ilmuwan muslim yang menjadi pilar peradaban medis dunia.
Selain sesi ilmiah, kegiatan juga diisi dengan program pengabdian masyarakat berupa skrining kesehatan bagi warga lokal, yang memberikan pengalaman langsung dalam menerapkan ilmu kedokteran. Agenda lain yang tak kalah menarik adalah cultural night yang menjadi ajang pertukaran budaya, kegiatan olahraga, serta tamasya untuk memperkenalkan keindahan Kenya. Pengalaman para delegasi semakin lengkap dengan adanya kegiatan kerohanian yang disiplin, seperti salat berjamaah lima waktu dan tazkirah (ceramah singkat) setelah salat.
Partisipasi delegasi FK UII dalam acara ini tidak hanya menjadi sebuah kebanggaan, tetapi juga merupakan wujud nyata dari visi fakultas untuk melahirkan dokter-dokter muslim yang profesional, berwawasan global, dan berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman. Pengalaman yang diperoleh diharapkan dapat dibagikan dan menginspirasi civitas akademika lainnya, sekaligus memperkuat posisi FK UII di panggung pendidikan kedokteran internasional.
Delegasi FK UII bersama delegasi dari berbagai negara. (Jo)