KEPK FK UII Gelar Refreshing Reviewer untuk Tingkatkan Kualitas Etik Penelitian
Kaliurang (4-5/12)– Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) melalui Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) menyelenggarakan kegiatan Refreshing Reviewer KEPK FK UII 2024. Acara yang berlangsung selama dua hari, yaitu Rabu dan Kamis, dilaksanakan secara luring di Auditorium Lantai 1 FK UII. Dengan menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. Tri Wibawa, PhD, Sp.MK dan Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, M.P., kegiatan ini dirancang untuk memberikan penyegaran, evaluasi, dan peningkatan kapasitas para reviewer etik di FK UII.
Dalam sambutannya, Dekan FK UII, Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes., menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Beliau menekankan pentingnya acara ini untuk meningkatkan kualitas proses peninjauan etik yang menjadi bagian integral dari kelayakan penelitian kesehatan.
Foto dekan FK UII, Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes. saat memberikan sambutan
“Melalui acara ini, kami berharap para reviewer dapat menyegarkan kembali pemahaman mereka terkait isu-isu terkini dalam bidang etik penelitian kesehatan. Selain itu, evaluasi terhadap proses dan standar yang diterapkan perlu dilakukan agar ke depan kita mampu memberikan peninjauan yang lebih baik. Kelayakan etik tidak hanya menjadi tuntutan institusi, tetapi juga kebutuhan utama dalam menjamin kualitas penelitian yang bertanggung jawab,” ungkap Dr. Isnatin.
Foto Prof. Dr. Tri Wibawa, PhD, Sp.MK saat menyampaikan materi
Narasumber pertama, Prof. Dr. Tri Wibawa, PhD, Sp.MK, menyampaikan materi yang menyoroti isu-isu etik dalam penelitian yang melibatkan kelompok rentan, penggunaan rekam medis, dan bahan biologi tersimpan. Beliau menjelaskan bahwa penelitian yang melibatkan kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, atau individu dengan keterbatasan hak hukum, memerlukan perlindungan ekstra dan persetujuan informatif yang benar-benar terjamin. Selain itu, penggunaan rekam medis harus dilakukan dengan memperhatikan privasi dan kerahasiaan data pasien, termasuk kebutuhan untuk de-identifikasi data. Dalam hal bahan biologi tersimpan, Prof. Tri mengingatkan pentingnya memastikan bahwa penggunaannya sesuai dengan persetujuan awal donor dan prinsip-prinsip etik yang berlaku. Sementara itu, Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, M.P., membahas isu etik dalam penelitian yang melibatkan hewan coba. Beliau menekankan penerapan prinsip 3R (Replacement, Reduction, Refinement) sebagai upaya menjaga kesejahteraan hewan, pentingnya pengawasan terhadap justifikasi penggunaan hewan coba, serta penerapan standar internasional untuk memastikan perlakuan etis selama penelitian.
Acara ini tidak hanya memberikan penyegaran kepada para reviewer, tetapi juga menjadi forum diskusi untuk mengevaluasi dan meningkatkan proses peninjauan etik di FK UII.
“Semoga acara ini tidak hanya bermanfaat bagi reviewer, tetapi juga berdampak positif bagi para peneliti yang menggantungkan proses etik mereka pada hasil peninjauan KEPK,” ujar Dr. Isnatin.
FK UII terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung penelitian yang bertanggung jawab dan sesuai dengan prinsip-prinsip etik, baik yang melibatkan manusia maupun hewan coba. Melalui kegiatan ini, diharapkan para reviewer KEPK FK UII semakin siap dalam menghadapi tantangan etik penelitian di tahun-tahun mendatang. (R)