Seminar Nasional Obat Herbal Indonesia ke-3 Sukses Digelar, Buktikan Potensi Besar Herbal Indonesia
Kaliurang (5/10) – Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Obat Herbal Indonesia (OHI) ke-3 pada tanggal 4-5 Oktober 2024. Acara yang dihadiri lebih dari 30 institusi baik secara luring maupun daring ini menjadi bukti nyata akan semakin meningkatnya minat dan perhatian terhadap pengembangan obat herbal di Indonesia.
Dengan mengusung tema “Potensi herbal sebagai antimikosis dan kosmetik”, seminar ini menjadi ajang pertemuan bagi para peneliti, praktisi medis, industri, dan pemangku kepentingan lainnya untuk berdiskusi, berbagi pengetahuan, dan menjalin kolaborasi dalam memajukan pemanfaatan tumbuhan obat di Indonesia.
Selama dua hari penyelenggaraan, para peserta diajak untuk menggali lebih dalam mengenai potensi besar kekayaan alam Indonesia, khususnya tumbuhan obat. Berbagai penelitian terbaru menunjukkan bahwa banyak tanaman asli Indonesia memiliki khasiat yang luar biasa dalam pengobatan berbagai penyakit.
Salah seorang pembicara menyampaikan materi secara online dari University of Poitiers, School of Pharmaceutical and Medicine Sciences, Perancis
“Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, termasuk kekayaan tumbuhan obat yang belum banyak terungkap. Seminar ini menjadi momentum bagi kita untuk bersama-sama menggali potensi tersebut dan mengembangkannya menjadi produk-produk kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Dr. dr. Farida Juliantina Rachmawaty M.Kes, Ketua Departemen Mikrobiologi FK UII.
Salah satu poin penting yang dibahas dalam seminar ini adalah pentingnya kolaborasi lintas disiplin ilmu dalam pengembangan obat herbal. Para ahli dari berbagai bidang seperti farmasi, kedokteran, biologi, kimia, dan industri berkumpul untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka.
“Kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam pengembangan obat herbal. Dengan menggabungkan keahlian dari berbagai disiplin ilmu, kita dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang lebih signifikan,” tambah dr. Ulfatun Nisa, M.Biomed selaku Kepala UPF Pelayanan Kesehatan Tradisional Tawangmangu RS Sardjito.
Sesi diskusi peserta OHI secara luring di Auditorium FK UII
Selain seminar utama, acara ini juga dimeriahkan dengan presentasi lisan dari hasil submit abstrak. Para peserta berkesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan para ahli dan peserta lainnya.
Seminar OHI ke-3 tidak dapat terlaksana tanpa dukungan dari berbagai pihak. Beberapa sponsor yang turut mendukung acara ini antara lain Yacona, Elokarsa dan BSTI. Dukungan dari berbagai pihak ini menunjukkan tingginya minat dan kepedulian terhadap pengembangan obat herbal di Indonesia.
Dengan suksesnya penyelenggaraan Seminar OHI ke-3, diharapkan dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan obat herbal. Selain itu, seminar ini juga diharapkan dapat mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru dalam pengembangan produk-produk berbasis herbal yang berkualitas dan berdaya saing.
“Kami berharap seminar ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun lingkungan akademik yang mendukung pengembangan obat herbal di Indonesia. Ke depan, kami akan terus berupaya untuk memperkuat kolaborasi antar berbagai pihak dan mendorong penelitian-penelitian yang lebih mendalam,” tutup dr. Eko Andriyanto M.Sc.
Foto bersama pembicara dan peserta OHI yang hadir secara luring. (EA/Jo)