Serah Terima Jabatan Jurusan dan Prodi, FK UII Adakan Pengajian
Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FK UII, dr. Erlina Marfianti, M.Sc., Sp.PD. menyerahkan cinderamata kepada Dr. dr. Farida Juliantina Rachmawaty, M.Kes, dr. Umatul Khoiriyah, M.Med.Ed., Ph.D., dan dr. Zainuri Sabta Nugraha, M.Sc.
Kaliurang (29/09)- Pergantian kepemimpinan merupakan agenda berkala yang selalu mengiringi organisasi. Demikian halnya pada Jurusan/Program Studi (Prodi) di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII), kepemimpinan telah beralih dari periode 2018-2022 ke periode 2022-2026.
Pada momentum pergantian kepemimpinan Jurusan/Prodi di lingkungan FK UII dilakukan acara serah terima jabatan Jurusan/Prodi dari kepengurusan periode 2018-2022 kepada kepengurusan periode 2022-2026 sekaligus dilanjutkan acara pengajian dengan mengambil tema: “Spirit Maulid Nabi Muhammad Saw, Menebar Empati, Memperkuat Silaturahmi”, di Auditorium FK UII, Kampus Terpadu UII.
Dalam sambutannya, Dr. dr. Farida Juliantina Rachmawaty, M.Kes, mewakili Ketua/Sekretaris Jurusan/Prodi periode 2018-2022 menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan selama mengemban amanah sebagai Ketua/Sekretaris Jurusan/Prodi dan permohonan maaf atas segala kekurangan. “Masih banyak PR (Pekerjaan Rumah red) yang belum kami selesaikan seperti kepangkatan dosen yang masih rendah, belum ada dosen yang Guru Besar dari internal FK UII, semoga dapat ditingkatkan dan terwujud diperiode ini”, lanjut Dr. Farida.
Sementara itu pemegang amanah Jurusan/Prodi periode 2022-2026 yang diwakili oleh Dr. dr. Ika Fidianingsih, M.Sc, dalam sambutannya menyampaikan mohon doa dan dukungan kepada seluruh sivitas akademika FK UII agar diberikan kelancaran dan kekuatan dalam mengemban amanah yang diberikan FK UII.
Selesai acara serah terima jabatan Jurusan/Prodi dilanjutkan dengan pengajian dengan narasumber Ustadz Subhi Mahmashony Harimurti, S.S, M.A. “Peringatan Maulid Nabi ada sejak masa kontemporer yaitu baru ada setelah masa tabi’ut tabi’in”, ujar Ustadz Subhi. Maulid nabi boleh (mubah) dilakukan selama tidak melanggar syariat.
Maulid nabi merupakan momentum untuk mencintai nabi. “Kita butuh satu momentum untuk meneladani dan mencintai Nabi Muhammad Saw. Momentum untuk membanyak bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw. Sholawat itu akan kembali kepada kita. Orang yang membaca sholawat, kebaikannya akan kembali kepadanya. Bentuk cinta kita kepada Nabi Muhammad Saw yaitu bersholawat”, lanjut Ustadz Subhi.
Abu Lahab saja, ketika Rasulullah Saw lahir sangat senang, bahkan bayi Rasulullah Saw diajak keliling ka’bah. Apalagi kita umat Islam yang konon akan menerima syafa’at Nabi Muhammad Saw, seharusnya senang dengan hari kelahiran nabi.
Ustadz Subhi Mahmashony Harimurti, S.S, M.A. saat memberikan materi pengajian (Jo)