Wadek FK UII, Prihatin dengan Pergaulan Mahasiswa
Kaliurang (UII News-22/08) – Kondisi mahasiswa saat ini sangat memprihatinkan, banyak yang gagal menempuh studi gara-gara salah pergaulan, sehingga melakukan kegiatan yang tidak benar, sebagai contoh : dugem. Merebaknya kafe-kafe serta diskotik yang ada di Yogyakarta menjadi keprihatinan kita untuk tetap menjaga putra-putri kita agar jangan sampai terjerumus di sana. Faktor utamanya adalah karena mudah tergoda dengan kesenangan sesaat.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Syaefudin Ali Akhamd, M.Sc (Wakil Dekan FK UII) saat memaparkan tentang biaya studi di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia dihadapan orang tua/ wali mahasiswa FK UII angkatan 2015 pada hari Sabtu, 22 Agustus 2015 / 07 Dzulqoidah 1436 H di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof.Dr. Sardjito, MD Lantai 2 Timur Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
Menurut dokter Udin, mahasiswa-mahasiwi ini ketika masuk kota Yogyakarta menjadi gila (red.keranjingan) dengan Dugem, padahal di Jakarta dan kota-kota besar mereka mengetahui keberadaannya.
“Dari data yang ada, kurang lebih 3,8 % dari kebanyakan mahasiswa yang tidak bisa meneruskan studinya bukan karena uang, melainkan pola-gaya hidup yang menjadikan mereka lupa daratan akan kewajibannya untuk belajar, sehinggga kena DO salah satunya adalah gaya hidup dengan Dugem (Senang-senang sampai larut malam) sehingga lupa mempersiapkan bahan untuk pagi harinya ada kegiatan kuliah ataupun tutorial “, ungkap Wadek FK UII.
Selanjutnya dokter Udin juga menjelaskan bahwa urusan biaya kuliah memang menjadi kewajiban orang tua untuk menyiapkannya namun demikian karena rejeki orang selalu naik turun maka untuk menyelesaikannya dengan cara komunikasi antara orang tua dengan pihak kampus.
“Bagi yang belum bisa menyelesaikan pembiayaan kuliah saat key-in untuk cicilan catur dharma karena alasan yang rasional maka dari kampus FK UII hanya menyediakan formulir dispensasi waktu pembayaran bukan jumlah biayanya yang bisa diajukan saat akan melakukan pembayaran”, jelasnya.
Menanggapi tentang lingkungan yang sangat memprihatinkan bagi dunia remaja, maka salah satu Wali Mahasiswa FK UII angkatan 2015 merespon dengan baik. “Kami memilih di FK UII karena nilai-nilai agamanya (keIslamannya) yang tidak diragukan, sehingga kami bangga dan tidak khawatir menitipkan anak-anak kami kuliah di sini”, kata Ibu Setyorini dari Wonogiri. Wibowo/Tri