[:id]Sikap Seorang Muslim Dalam Menyikapi Wabah Covid-19[:]

[:id] Sikap Seorang Muslim Dalam Menyikapi Wabah Covid-19

Wabah penyakit, seperti Corona Virus Infection Disease-19 (Covid-19), telah menjadi bagian dari sejarah manusia, dan juga telah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hidup. Salah satu wabah yang sering disebut oleh Rasulullah adalah penyakit tha’un. Perlu dicermati bahwa kata tha’un telah digunakan oleh masyarakat Arab secara luas sebelum masa Nabi.

Mengapa wabah bisa muncul?

Ditinjau dari sisi medis, munculnya wabah disebabkan oleh proses mutasi genetik dari bakteri atau virus. Diantara penyebab mutasi ini karena virus yang biasa tinggal di tubuh hewan sering terpapar dengan sel manusia (misalnya pada hewan yang dimakan), sehingga virus menyesuaikan diri dan akhirnya tinggal di sel tubuh manusia.

Apabila dari sisi syariat, tentu saja Allah yang menyebabkan terjadinya mutasi genetik tersebut. Adapun sebab lainnya adalah karena maksiat dan dosa manusia karena semua musibah itu karena ulah tangan manusia secara langsung atau dosa manusia.

Pada wabah Covid-19, penyakit yang ditimbulkan ini berbeda dengan jenis pneumonia biasa karena jenis virus yang berbeda pula. Bagian tubuh yang umumnya terserang adalah saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, mirip seperti flu biasa. Diantara gejala yang muncul seperti pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam dengan masa inkubasi mencapai 14 hari.

Bagaimana sikap seorang muslim menghadapi wabah Covid-19?

Sebagai seorang muslim yang mengimani takdir dan ketentuan Allah, kita wajib meyakini bahwa musibah wabah yang terjadi saat ini di berbagai belahan dunia merupakan takdir yang telah Allah tetapkan jauh sebelum manusia diciptakan. Namun demikian, dalam menyikapi musibah yang sedang terjadi seorang muslim hendaknya memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  1. Tawakkal kepada Allah

Setiap muslim hendaknya pasrah dan tawakkal kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi. Allah berfirman:

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At-Taghabun: 11)

  1. Menjaga aturan Allah

Kita harus ingat apabila kita menjaga aturan Allah, memperhatikan perintah dan menjauhi larangan-Nya, pastilah Allah akan menjaga kita pula. Dalam nasihat Rasulullah kepada Ibnu ‘Abbas disebutkan:

Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Al-Hakim)

  1. Mengingat keadaan seorang mukmin antara bersyukur dan bersabar

Dari Shuhaib ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim).

  1. Melakukan ikhtiar dan sebab

Seorang muslim hendaknya melakukan sebab dan berbagai upaya untuk menanggulangi wabah dan musibah Covid-19 ini, baik sebab secara fisik (sebab kauni) maupun sebab secara syar’i (non fisik). Diantara upaya melakukan sebab secara fisik adalah dengan melakukan pencegahan secara individu dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Sering mencuci tangan dengan air dan sabun dengan langkah yang benar khususnya saat baru pulang dari bepergian, sebelum dan sesudah makan, dan lain-lain.
  • Menghindari untuk berjabat tangan secara langsung
  • Menjaga jarak dalam berinteraksi dengan orang lain (physical distancing) minimal 1,5 meter.
  • Menutup mulut saat bersin dan batuk dengan lengan atas dan segera mencuci tangan
  • Menggunakan masker saat keluar rumah dan beraktifitas diluar.
  • Sering membersihkan/mengelap permukaan benda seperti meja/kursi yang sering disentuh.
  • Hindari berkumpul tatap muka dengan banyak orang dan menunda kegiatan bersama (social distancing)

Adapun upaya dalam menempuh sebab non fisik (sebab syar’i) dapat dilakukan dengan cara:

  • Meyakini bahwa Allah telah menakdirkan segala sesuatu. Allah berfirman:

“Dan Allah menciptakan segala sesuatu dan menetapkan takdirnya dengan sebenar-benarnya.” (QS. al-Furqan: 2)

  • Menyempurnakan tawakal kepada Allah dan menyandarkan segala urusan kepada-Nya. Allah berfirman:

“Katakanlah; Tidak akan menimpa kami kecuali apa-apa yang telah ditetapkan Allah menimpa kami, Dia lah penolong bagi kami. Dan kepada Allah semata hendaknya orang-orang mukmin bertawakal.” (QS. At-Taubah : 51).

  • Kembali kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya
  • Menempuh sebab-sebab (upaya nyata) untuk menghindar dari wabah. Allah berfirman:

“Dan janganlah kalian dengan sengaja menjerumuskan diri kalian menuju kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah: 195)

  • Bersungguh-sungguh dalam mengambil informasi yang berkaitan dengan wabah ini dari sumber-sumber yang terpercaya dan ahli pada bidangnya.
  • bersungguh-sungguh dalam berdoa kepada Allah karena doa itulah intisari dari ibadah. Baik itu doa secara umum agar dihindarkan atau diangkat dari bencana yang menimpa, atau dengan doa-doa secara khusus seperti:
  • Membaca surat al-Falaq dan an-Naas
  • Membaca doa

“Allahumma inni a’uudzu bika minal barash wal junun wal judzam wa sayyi’il asqam”

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, kusta, dan dari segala penyakit yang buruk lainnya.”

  1. Merutinkan dzikir pagi dan petang

Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Tidaklah seorang hamba mengucapkan setiap pagi dari setiap harinya dan setiap petang dari setiap malamnya kalimat: Bismillahilladzi Laa Yadhurru Ma’asmihi Syai-Un Fil Ardhi Wa Laa Fis Samaa’ Wa Huwas Samii’ul ‘Aliim sebanyak tiga kali, maka tidak akan ada apa pun yang membahayakannya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Mengingat wabah Covid-19 yang masih melanda di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia, maka sebagai seorang muslim yang beriman hendaknya senantiasa bersabar, bertawakal, dan memuji kepada Allah, serta agar selalu menerapkan pola hidup sehat dengan selalu menjaga kebersihan diri, mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, dan rutin menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga.

Penulis:

Sri Patmawati, AMK

071002238[:]