Senyummu Menenangkanku
Senyummu Menenangkanku
Oleh: Irena Agustiningtyas 097110404
Tentu setiap kita menginginkan ketenangan, cara sederhana itu bisa dilakukan hanya dengan tersenyum. Berdasarkan sains, senyum yang sehat adalah senyum Duchenne yaitu yang tampak pada wajah dengan tertariknya sudut bibir dan kontraksi otot sekitar bola mata hingga tampak kerutan di sekitarnya.
Diyakini bahwa dengan kontraksi otot-otot senyum tersebut mampu memberikan respon positif ke otak untuk menghasilkan hormon bahagia, endorfin. Endorfin berasal dari kata endogenous bermakna dari dalam, sedangkan morphin adalah obat penenang atau candu. Sehingga, dengan senyum, tubuh kita mampu menghasilkan endorfin yang fungsi kerjanya mirip dengan morpin, penghilang rasa sakit. Jika tubuh menghasilkan hormon bahagia ini, maka tentu saja tubuh akan merespon dengan menurunkan hormon stres, yaitu kortisol yang akibatnya mampu menghilangkan gelisah dan kesedihan.
Pernahkah mengamati senyum Monalisa yang sangat tersohor? Lukisan senyum Monalisa dianggap sebagai senyum yang unik, namun mewakili bentuk senyum palsu karena tidak menunjukkan adanya kontraksi dari otot senyum secara keseluruhan sebagaimana senyum Duchenne.
Jika kita telisik, senyum tidak hanya mampu membahagiakan diri sendiri, namun juga membahagiakan, menenangkan orang lain yang melihat. Coba kita perhatikan ketika kita melihat bayi yang tersenyum… Bagaimana perasaan kita? tentu akan ikut bahagia, gemes, dan akan membalasnya dengan senyuman pula. Contoh yang lain adalah saat kita bertemu teman lama dan kemudian menebarkan senyum, pasti akan kita balas dengan senyuman juga bahkan hingga memeluknya, saking bahagianya.
Kembali lagi, meski senyum Duchenne sangat masyhur, namun di dalam Islam, senyum yang dicontohkan oleh Rasulullah adalah senyum yang sehat dan menyehatkan. Bagaimana senyum Rasulullah? Teringat akan salah satu bagian lirik dari Nasyid Raihan dengan tajuk Senyumlah:
Senyumlah….
Hati yang gundah terasa tenang
Bila melihat senyum diri kan tenang
Tapi senyumlah seikhlas hati
Senyuman dari hati jatuh ke hati
Disampaikan oleh lirik di atas bahwa dengan senyum, mampu menghilangkan gundah, bahkan diri menjadi tenang. Senyum yang diajarkan oleh agama kita ini adalah senyum dengan penuh keikhlasan. Apa itu senyum dengan keikhlasan? Senyum tidak dibuat-buat, tidak berharap apapun. Masih dalam nasyid di atas disebutkan bahwa senyuman berasal dari hati, akan jatuh ke hati bagi orang yang melihatnya. Ada kebahagiaan, ada ketenangan. Ibunda Aisyah ra menyampikan bahwa: ”Aku tidak pernah melihat orang yang paling banyak senyumnya selain Rasulullah” (HR. Tirmidzi). Maka tak ayal bahwa dalam diri RAsulullah selalu memancarkan kebahagiaan dan ketenangan.
Tidak cukup itu, bahwa senyum mampu menjadi sedekah mudah dan murah, sebagaimana Rasulullah saw bersabda: Senyummu terhadap saudaramu adalah sedekah (HR. Tirmidzi).
Peluang sedekah dengan senyum tentu tidak akan kita sia-siakan. Lalu, bagaimana agar kita mudah tersenyum? yaitu dengan cara senantiasa berhusnudzon kepada Allah swt, meneladani nabi, dan tidak berharap sedikitpun kepada manusia.