Semangat Sholat untuk Lansia Lebih Sehat!

Semangat Sholat untuk Lansia Lebih Sehat

Fisik dan mental akan mengalami proses penuaan meskipun terlihat pelan dan tidak bisa dihindari. Terdapat ciri – ciri khusus pada fisik lansia yang berkaitan pada fungsi gerak, antara lain seperti endurance (daya tahan), muscle strength (kekuatan otot), gait speed (kecepatan jalan) dan lingkup gerak sendi (LGS).1 Bagi lansia muslim, biasanya merasa fisiknya tidak mampu untuk berdiri sehingga melakukan sholat dengan duduk atau bahkan dengan isyarat. Sholat merupakan rukun islam dengan gerakan yang tertib dan berulang. Kebugaran jasmani dan kesehatan tubuh dapat dipertahankan melalui gerakan – gerakan yang terdapat di dalam sholat. Setiap pergerakan dalam sholat melibatkan batas normal persendian, otot tonus serta dapat meminimalkan soal fleksibilitas dalam persendian. Hal tersebut dapat menunjang aktivitas harian lansia yang mandiri karena dipengaruhi dengan fleksibilitas persendian dan kemampuan otot tersebut. Rutinitas olahraga dapat menunjang kinerja persendian, sehingga apabila gerakan dalam sholat dilakukan dengan benar maka berdampak baik pada kekuatan otot dan sendi pada lansia.2

Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh gerakan sholat yang benar terhadap fleksibilitas sendi dilakukan oleh Jamaluddin. Penelitian tersebut dilakukan dengan melakukan pre-test kemampuan para lansia untuk melakukan gerakan sholat. Pre-test tersebut menjadi catatan awal Jamaluddin untuk mengkorelasikan kemampuan para lansia dalam hal kekuatan sendi dan otot. Pre-test tersebut dilanjutkan dengan pemberian pendidikan gerakan sholat yang benar selama 2 minggu. Nilai rerata pada fleksibilitas sendiri lansia menunjukkan 26,27 ketika sholat dilakukan sebelum adanya pelatihan sholat dengan gerakan yang benar (pre-test). Nilai rerata fleksibilitas sendi naik menjadi 26,47 sesudah diberikan pelatihan sholat dengan gerakan yang benar dalam waktu dua minggu. Pemberian pelatihan sholat dengan gerakan yang benar adalah usaha untuk pemberian layanan kesehatan dari segi spiritual. Pelayanan kesehatan untuk lansia dalam bidang spiritual sangat dibutuhkan sebab kekuatan fisik yang berkurang, kondisi ekonomi yang berbeda dan keadaan sosial yang sudah berganti berdampak pada kondisi psikis lansia tersebut. Tulisan ilmiah ini menjadi bukti bahwa gerakan sholat mendukung peningkatan kesehatan Lansia.2

Sejurus dengan itu, dalil naqli sholat adalah obat telah tertulis pada hadits Ibnu Majah No 3449. Hadits tersebut berbunyi :

حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُسَافِرٍ حَدَّثَنَا السَّرِيُّ بْنُ مِسْكِينٍ حَدَّثَنَا ذَوَّادُ بْنُ عُلْبَةَ عَنْ لَيْثٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ هَجَّرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَهَجَّرْتُ فَصَلَّيْتُ ثُمَّ جَلَسْتُ فَالْتَفَتَ إِلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اشِكَمَتْ دَرْدْ قُلْتُ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ قُمْ فَصَلِّ فَإِنَّ فِي الصَّلَاةِ شِفَاءً حَدَّثَنَا أَبُو الْحَسَنِ الْقَطَّانُ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ نَصْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ حَدَّثَنَا ذَوَّادُ بْنُ عُلْبَةَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ وَقَالَ فِيهِ اشِكَمَتْ دَرْدْ يَعْنِي تَشْتَكِي بَطْنَكَ بِالْفَارِسِيَّةِ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ حَدَّثَ بِهِ رَجُلٌ لِأَهْلِهِ فَاسْتَعْدَوْا عَلَيْهِ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ja’far bin Musafir telah menceritakan kepada kami As Sari bin Miskin telah menceritakan kepada kami Dzawwad bin ‘Ulbah dari Laits dari Mujahid dari Abu Hurairah dia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam keluar ketika matahari sedang terik, lalu aku datang dan shalat. Setelah itu aku duduk dan menoleh ke arah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau pun bersabda: “Apakah kamu sakit perut.” Jawabku, “Benar wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Shalatlah, karena dalam shalat terdapat kesembuhan.” Telah menceritakan kepada kami Abu Al Hasan Al Qatthan telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Nashr telah menceritakan kepada kami Abu Salamah telah menceritakan kepada kami Dzawwad bin ‘Ulbah kemudian dia menyebutkan hadits semisalnya. Dan dalam haditsnya ia menyebutkan, “Isykamat dard maksudnya adalah ‘Apakah perutmu terasa sakit? ‘, yaitu dalam bahasa Persi.” Abu Abdullah berkata, “Seorang laki-laki menceritakan hadits kepada keluarganya, lalu mereka bersiap atasnya.” 3

Berdasarkan beberapa referensi di atas, dapat diperoleh bahwa gerakan sholat memberikan dampak positif pada kesehatan manusia terutama pada lansia dengan syarat dilakukan dengan gerakan yang benar.

1. Easton K. Gerontology Rehabilitation Nursing. 1999.

2. Jamluddin M. Pengaruh Gerakan Sholat Lima Waktu Terhadap Fleksibilitas Sendi Pada Lanjut Usia Di Panti Wreda Pucang Gading Semarang. Jurnal Kesehata Karya Husada. 2019;5(1):1–14.

3. Hadits.id. Hadits Sunan Ibnu Majah, No. 3449 [Internet]. Hadits.Id. 2023.

Muhammad Zainudin Al Amin

177102501