Puasa Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah?

Penulis: Annisa Nadya Pratiwi – 19711152

Beberapa tahun terakhir ini, banyak artikel yang menyebutkan bahwa berpuasa dapat menurunkan kadar gula darah, bahkan merupakan salah satu pengobatan untuk penyakit Diabetes Mellitus (DM). Hal ini tentu menjadi perbincangan yang cukup hangat mengingat maraknya penyakit DM di Indonesia dengan peringkat ke-7 diantara 10 negara dengan jumlah penderita sebesar 10,7 juta. Lantas, apakah puasa benar-benar bisa menurunkan kadar gula darah dan merupakan cara pengobatan untuk penyakit diabetes mellitus?

Kadar gula darah (KGD) adalah banyaknya zat gula atau glukosa di dalam darah. KGD ini perlu dijaga dalam batas normal agar tidak terjadi gangguan di dalam tubuh. DM merupakan salah satu akibat dari tingginya KGD yang kebanyakan disebabkan oleh disfungsi insulin. Peningkatan KGD pada pasien DM melebihi 126 mg/dL pada gula darah puasa dan 200 mg/dL pada gula darah sewaktu. Sedangkan puasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah meniadakan makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa disyariatkan sebagaimana perintah Allah SWT di dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 183 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Manfaat puasa dari segi agama juga sangat banyak, diantaranya adalah meningkatkan kualitas (iman), menghapus kesalahan, mengendalikan syahwat, meningkatkan rasa syukur, mencegah diri dari perbuatan maksiat, dan lain – lain.

Puasa intermiten diketahui dapat mengurangi adipositas yang menyebabkan pengurangan resistensi insulin. Hal ini diakibatkan oleh pengurangan asupan kalori dan pemrograman ulang metabolik yang merupakan efek dari puasa intermiten. Selain itu, pengurangan asupan kalori dapat meningkatkan healthier aging dan mengurangi terjadinya penyakit kronis akibat peningkatan Activated Protein Kinase (AMPK). Hal ini memiliki kesamaan dengan mekanisme aksi dari obat metformin, yaitu obat untuk menurunkan KGD pada penderita diabetes. Intinya, penurunan asupan energi melalui puasa intermiten akan menyebabkan peningkatan kadar AMPK yang berperan dalam perbaikan sensitivitas insulin dan homeostasis gula darah.

Penelitian sistematis dan meta-analisis oleh (Cho et al., 2019) menemukan bahwa pada penderita DM yang melakukan puasa intermiten mengalami penurunan body mass index dan KGD puasa secara signifikan. Penelitian lain dilakukan oleh (Furmli et al., 2018) yang meneliti tiga pasien DM tipe 2 yang melakukan puasa intermiten selama beberapa bulan. Selama penelitian, semua pasien mengalami penurunan HbA1C, yaitu pemeriksaan darah yang dapat mengukur rata-rata KGD selama 3 bulan terakhir, penurunan berat badan, dan dapat menghentikan terapi insulin mereka dalam waktu 1 bulan. Penelitian lain oleh (Alfin et al., 2019) di Puskesmas Kota Purwakarta menunjukkan bahwa puasa ramadhan berpengaruh dalam menurunkan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2 dengan rata-rata penurunan sebesar 43,33 mg/dL.

Berdasarkan beberapa sumber diatas, dapat disimpulkan bahwa puasa, baik puasa ramadhan maupun puasa intermiten berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah. Namun, bukan berarti puasa dapat menyembuhkan penyakit DM. Puasa ini hanya menurunkan KGD selama beberapa waktu. Tidak semua penderita DM juga diperbolehkan untuk menjalankan puasa. Sebaiknya, penderita DM tetap melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

Daftar Pustaka

  1. Albosta, M. dan Bakke, J. 2021. Intermittent fasting: is there a role in the treatment of diabetes? A review of the literature and guide for primary care physicians. Clinical diabetes and endocrinology, 7(1), pp.1-12.
  2. Alfin, R., Busjra, B. dan Azzam, R. 2019. Pengaruh Puasa Ramadhan terhadap Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Journal of Telenursing (JOTING), 1(1), pp.191-204.
  3. Cho, Y., et al. 2019. The effectiveness of intermittent fasting to reduce body mass index and glucose metabolism: a systematic review and meta-analysis. Journal of clinical medicine, 8(10), p.1645.
  4. Furmli, S., Elmasry, R., Ramos, M. dan Fung, J. 2018. Therapeutic use of intermittent fasting for people with type 2 diabetes as an alternative to insulin. Case Reports, 2018, pp.bcr-2017.