Potong Kuku; Sunah Mudah, Berjuta Faedah
Potong Kuku; Sunah Mudah, Berjuta Faedah
Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai kebersihan. Salah satu yang utama adalah kebersihan fisik. Islam telah mengatur berbagai tata cara menjaga fisik selalu bersih, misalnya bersuci atau thaharoh. Bahkan, pentingnya bersuci seperti berwudhu, menjadi syarat sah dalam menjalankan sholat, yang merupakan salah satu rukun Islam. Sehingga, kebersihan ini menjadi hal yang tak terpisahkan dalam menegakkan keimanan seorang muslim. Nabi Muhammad SAW bersabda :
الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ
Artinya : “Bersuci itu merupakan sebagian dari iman” (HR. Muslim)
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia, menyebutkan salah satu pentingnya menjaga kebersihan diri, bahwa Allah menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Hal ini seperti yang termaktub dalam QS. Al-Baqarah ayat 222, yang berbunyi sebagai berikut :
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
Dari berbagai kegiatan menjaga kebersihan diri, yang cukup mudah dilakukan adalah memotong kuku. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya :
“Ada lima macam fitrah, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut buku ketiak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadist ini, memotong kuku adalah salah satu sunah fitrah yang dapat dilakukan. Setiap muslim dianjurkan untuk memotong kuku serta tidak membiarkannya tumbuh panjang. Selain sebagai sunah fitrah, memotong kuku juga bermanfaat untuk menjaga kebersihan diri yang terkait dengan kesehatan manusia, yaitu mengurangi kotoran yang terdapat di bawah kuku.
Kotoran yang ada pada kuku biasanya terdapat telur cacing. Angka infeksi cacing Ascaris lumbricoides di Indonesia sebanyak 66% dari 220 juta penduduk yang penularannya bisa melalui kuku. Penelitian menunjukkan adanya telur cacing jenis Ascaris lumbricoides sebesar 12% dari total responden (1). Selain cacing Ascaris lumbricoides, di dalam kotoran kuku juga bisa didapatkan jenis cacing nematoda usus lain seperti Hookworm dan Trichuris trichiura (2). Infeksi cacing ini dapat berakibat buruk untuk kesehatan manusia. Dampak kecacingan dapat menimbulkan berkurangnya kebutuhan gizi, kalori dan protein serta kehilangan darah. Selain itu, dapat menghambat perkembangan fisik, kecerdasan dan produktivitas kerja serta menurunkan ketahanan tubuh (3).
Faktor yang mempengaruhi kejadian cacingan antara lain faktor sanitasi lingkungan dan faktor manusia. Salah satunya dapat dilihat dari kebersihan kukunya. Kuku kotor mempunyai resiko 4 kali terinfeksi cacing dibandingkan yang kukunya bersih (4).
Berdasarkan hasil penelitian diatas, memotong kuku yang merupakan salah satu sunah fitrah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, sangat penting dilakukan dalam menjaga tubuh agar tetap sehat. Hal ini terutama berkaitan dengan kejadian terinfeksi cacing yang berdampak buruk bagi kesehatan. Dengan rutin memotong kuku, diharapkan kejadian sakit karena infeksi cacing tidak terjadi. Selain itu, penyakit lain yang dapat dicegah dengan menjaga kebersihan tangan termasuk kuku adalah diare. Hasil penelitian menyebutkan bahwa untuk mencegah diare dapat dilakukan dengan cara hand hygiene, yaitu dengan mencuci tangan dan menggunting kuku (5). Dengan demikian, pahala sunah didapatkan dengan mudah, sekaligus memperoleh banyak faedah; terhindar dari berbagai penyakit karena infeksi cacing, diare dan penyakit lainnya.
Untuk menambah keberkahan, sunah memotong kuku dapat dilakukan pada hari Jum’at dan tidak lebih dari 40 hari, sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW :
“Diberikan waktu bagi kami untuk mencukur kumis, bulu ketiak, memotong kuku, dan mencukur bulu kemaluan tidak lebih dari 40 hari.” (HR Muslim).
والله أعلمُ بالـصـواب
Daftar Pustaka :
Al-Qur’an dan Al-Hadist
1. Listiany E, Charisma AM, Farida EA. Prevalensi Telur Ascaris Lumbricoides Pada Kuku Dan Tingkat Kebersihan Personal Pada Petugas Kebersihan Di Krian, Sidoarjo. J Media Anal Kesehat. 2020;11(2):83.
2. Tirtayanti M, Dewi Widhya HS C, Dhyanaputri IS. Identifikasi Telur Cacing Nematoda Usus Pada Kuku Tangan Pengrajin Genteng Di Desa Pejaten, Kediri, Tabanan. Meditory J Med Lab. 2016;4(2).
3. Idayani S, Putri NLNDD. Identifikasi Telur Cacing Soil Transmitted Helminths Pada Kuku Anak. J Ilmu Kesehat Bhakti Husada Heal Sci J. 2022;13(01):1–9.
4. Muslim AS. Faktor Risiko Kejadian Kecacingan. J Med Hutama. 2020;02(01):402–6.
5. Lestari Hutasuhut A, Jundapri K, Suharto. Pencegahan Diare Anak Dengan Cara Hand Hygiene Cuci Tangan dan Menggunting Kuku. J Keperawatan Flora. 2022;15(1):1–7.
Ditulis oleh :
Mujiyanto (NIK : 111002227)