pola pengobatan penyakit diabetes melitus tipe II pada pasien poli penyakit dalam

POLA PENGOBATAN PENYAKIT DIABETES MELITUS TIPE II PADA
PASIEN POLI PENYAKIT DALAM DI RSUD SOEWONDO PATI TAHUN 2006
 

Diabetes melitus adalah salah satu penyakit degenerasi yang sering terjadi di masyarakat. Diabetes melitus merupakan penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketiadaan absolut insulin atau insensitivitas sel terhadap insulin. Diabetes merupakan salah satu penyakit degeneratif dan sampai saat ini penyakit tersebut belum didapatkan obat definitifnya. Diabetes menurut tipenya dibagi tiga yaitu tipe I dan tipe II serta tipe lain.

Terdapat beberapa macam pedoman pengobatan diketahui antara lain yang berasal dari DEPKES RI, serta pedoman dari PERKENI. Standart pengobatan PERKENI adalah pedoman yang disepakati oleh ahli indrokrinologi di Indonesia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pengobatan penderita diabetes melitus tipe II di poli penyakit dalam RSUD Soewondo Pati tahun 2006 serta kesesuaian pola pengobatan penderita diabetes melitus tipe II di poli penyakit dalam RSUD Soewondo Pati dengan PERKENI tahun 2002. Penelitan ini data diambil dari rekam medis RSUD Soewondo Pati. Populasi yang diteliti berasal dari pasien baru dengan diagnosa DM tipe II pada tahun 2006.

Sampel pada penelitian ini didapatkan dengan metode sampel acak sistematis (systemic sampling) yaitu pengambilan sampel acak dilakukan secara berurutan dengan interval tertentu. Data yang diperoleh dari rekam medik diambil dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan dianalisa untuk mendapatkan gambaran tentang pola pengobatan penderita DM tipe II poli penyakit dalam RSUD Soewondo Pati tahun 2006. Data yang diperoleh juga dibandingkan dengan standart pengobatan DM tipe II yang berasal dari PERKENI tahun 2002.

Hasil penelitian didapatkan jumlah penderita DM tipe II lebih banyak pada wanita(57,04%) daripada laki-laki(42,96). Macam-macam penyakit penyerta pada pasien DM tipe II RSUD Soewondo Pati tahun 2006 ada beberapa golongan yaitu saluran cerna, kulit dan campuran serta penyakit lain. Golongan penyakit campuran menempati urutan pertama dengan presentase 61,11% dilanjutkan oleh golongan saluran cerna dan kulit dengan sama-sama memiliki presentase 16,67%.Sedangkan Macam-macam penyakit komplikasi pada pasien DM tipe II RSUD Soewondo Pati tahun 2006 ada dua golongan yaiti golongan kardiovaskuler dengan syaraf. Golongan kardiovaskuler menempati urutan pertama dengan presentase 80% sedang golongan syaraf menempati urutan kedua dengan presentase 20%.golongan dan macam obat antidiabetik yang digunakan pada pasien dewasa DM tipe II dengan penyakit komplikasi adalah golongan sulfoniluria menempati urutan pertama sebagai golongan obat yang sering digunakan dengan presentase 65,27% dilanjutkan dengan kombinasi dengan 34,73%. Sedang untuk Golongan dan macam obat antidiabetik yang digunakan pada pasien dewasa DM tipe II tanpa penyakit penyerta, golongan sulfoniluria menempati urutan pertama dengan presentase 67,39% yang diikuti oleh golongan kombinasi dengan 32,61%. Kesesuaian pengobatan DM tipe II dengan standart PERKENI tahun 2002 dapat dilihat meliputi golongan obat, jenis obat, jenis, frekuensi dan cara pemberian obat.

Dari keenam katergori tersebut setelah dibandingkan dengan hasil penelitian didapatkan kesesuaian pola pengobatan DM tipe II sesuai standart PERKENI tahun 2002 sebesar 100%. Cara pemberian obat untuk penderita DM tipe II dikatakan mutlak menggunakan cara peroral dengan presentase 100%.

 

Pembimbing Utama,
dr. Niarna Lusi,Sp.PD

 

Pembimbing Pendamping,
dr. Edi Fitriyanto