Perbandingan Kemampuan Antifungsi Minyak Atsiri Cengkeh dan Bunga Kenanga terhadap Candida Albican
Tujuan Penelitian: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya antifungi minyak atsiri cengkeh dan bunga Kenanga terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans dan mengetahui manakah yang memiliki konsentrasi terkecil dalam menghambat ataupun membunuh jamur Candida albicans.
Metode Penelitian: Uji daya antifungi ini dilakukan secara in vitro menggunakan metode dilusi cair dengan menilai Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM) minyak atsiri cengkeh dan bunga Kenanga terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Cara yang digunakan yaitu dengan membuat beberapa serial dilusi bahan uji dengan konsentrasi 40%, 20%, 10%, 5%, 2,5%, 1,25%, dan 0,625%.
Hasil: Dari lima kali pengujian didapatkan bahwa rata-rata KHM dan KBM minyak atsiri cengkeh terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans adalah 1,25% dan 1,75%, sedangkan minyak atsiri bunga Kenanga tidak memiliki KHM dan KBM terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans pada konsentrasi yang diujikan.
Kesimpulan: Minyak atsiri cengkeh memiliki daya antifungi terhadap Candida albicans sedangkan minyak atsiri bunga Kenanga tidak memiliki daya antifungi pada konsentrasi yang diujikan dalam penelitian ini. Daya antifungi minyak atsiri cengkeh lebih baik daripada minyak atsiri bunga Kenanga.
Kata Kunci: Minyak atsiri cengkeh, minyak atsiri bunga Kenanga, Candida albicans, KHM, KBM.