Perbandingan Frekuensi Asfiksia Neonatarum pada Pertolongan Persalinan secara Bracht
Tujuan : Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang bermakna pada frekuensi asfiksia neonatorum pada pertolongan persalinan pervaginam secara Bracht dengan manual aid di RSUD Wonogiri
Metode : Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan rancangan historical kohort . Data diambil dari data rekam medis pasien dengan persalinan pervaginam pada presentasi bokong secara Bracht dengan manual aid yang dirawat dan melahirkan di RSUD Wonogiri antara 01 Januari 2003 – 31 Desember 2006.
Hasil : Dari 102 subyek penelitian, hasil penelitian persalinan pervaginam baik secara Bracht dan manual aid dengan interval kepercayaan (Confidence Interval ) sebesar 95% didapat nilai Risk Ratio (RR) sebesar 2,614 (95% CI : 1,384-4,936). Hasil analisis berdasarkan umur diperoleh jumlah umur ibu yang terbanyak adalah ibu dengan umur antara 20-24 tahun, yaitu sebanyak 34 ibu (33,3%), jumlah ibu yang paling banyak adalah nullipara (P1), yaitu sebanyak 53 ibu (52%), dan berat bayi lahir terbanyak adalah 2834-3000 gram, yaitu sebanyak 55 bayi (53,9%).
Kesimpulan : Pertolongan persalinan secara manual aid berisiko untuk terjadi asfiksia neonatorum 2,315 kali dibandingkan dengan pertolongan persalinan secara Bracht. Presentasi bokong pada penelitian ini lebih banyak terjadi pada nullipara dibandingkan pada multipara. Jumlah ibu yang terbanyak berumur adalah ibu dengan umur antara 20-24 tahun. Berat bayi lahir yang paling banyak adalah 2834-3000 gram.
Kata kunci : Bracht, Manual Aid, Asfiksia Neonatorum
Pembimbing Utama
dr. H. Saribin Hasibuan, Sp. OG
Pembimbing Pendamping
dr. Tika Prasetiawati