Pengelolaan Aseskin di Rumah Sakit Jiwa Soeroyo Magelang
PENGELOLAAN ASKESKIN DI RUMAH SAKIT JIWA SOEROYO MAGELANG SELAMA TAHUN 2006
Latar Belakang: Asuransi kesehatan untuk masyarakat miskin (Askeskin) merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam usaha memberikan pelayanan kesehatan bagi mereka yang tidak mampu dan dilaksanakan sejak tahun 2005. Program ini telah memberikan pencapaian yang bermakna, namun pada tahun 2007 ini menemui permasalahan karena klaim kepada PT.Askes (Persero) tidak kunjung dibayar. Berbeda dengan keadaan di RSJ Soeroyo Magelang, pendapatan rumah sakit ini justru meningkat dan keterlambatan klaim ini tidak berpengaruh terhadap biaya operasional rumah sakit.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan askeskin di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soeroyo Magelang metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif didapatkan melalui penelusuran dokumen. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap direktur, tim Askes rumah sakit dan karyawan RSJ Soeroyo Magelang. Data akan dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil: Keterlambatan klaim dari PT.Askes (Persero) tidak mempengaruhi biaya operasional RSJ Soeroyo Magelang. Pendapatan rumah sakit terus meningkat sejak diselenggarakannya askeskin pada tahun 2005, hal ini didasari karena banyaknya pasien jiwa yang berasal dari keluarga tidak mampu dan bentuknya sebagai rumah sakit jiwa pusat yang mendapat dana rutin dari pemerintah setiap tahun serta merupakan BLU. Indikator mutu pelayanan untuk menilai efisiensi rumah sakit hampir mendekati standar nasional akan tetapi belum ideal. Kegagalan pencapaian ini dikarenakan pasien jiwa memerlukan hari perawatan yang lebih lama dibandingkan pasien umum. Kinerja karyawan cukup terpengaruh oleh adanya askeskin di RSJ Soeroyo Magelang karena semakin banyak pasien Askeskin yang ditangani maka jasa pelayanan medisnya pun meningkat sesuai dengan model motivasi.
Kesimpulan: Peningkatan pendapatan di RSJ Soeroyo Magelang setelah pelaksanaan program Askeskin disebabkan oleh tipe rumah sakit yang merupakan rumah sakit jiwa pusat dan ditetapkannya rumah sakit ini sebagai BLU. Indikator untuk menilai efisiensi rumah sakit harus perlu diusahakan agar mencapai standar ideal. Kinerja karyawan cukup terpengaruh oleh program Askeskin, akan tetapi hal tersebut bukan merupakan faktor utama.
Kata Kunci: Askeskin, Pengelolaan, Mutu Pelayanan, Kinerja Karyawan