PEMBIASAAN CUCI TANGAN SEBAGAI SARANA MENEGAKKAN KEIMANAN
PEMBIASAAN CUCI TANGAN SEBAGAI SARANA MENEGAKKAN KEIMANAN
Oleh: Mujiyanto (111002227)
Salah satu keunggulan Islam dibandingkan dengan agama lain di dunia, adalah sifat dan karakternya yang Rahmatan Lil Alamin (Arif, 2021). Makna rahmat bagi seluruh alam ini mencakup segala aspek sendi kehidupan manusia, termasuk di dalamnya aspek kesehatan. Selain itu, Islam sebagai agama yang sempurna dan lengkap, telah menetapkan prinsip-prinsip dalam penjagaan keseimbangan tubuh manusia. Di antara cara Islam dalam menjaga kesehatan ialah dengan menjaga kebersihan (Husin, 2014).
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat muslim pun telah mengatur tentang menjaga kebersihan ini. Allah SWT mencintai orang-orang yang selalu membersihkan diri, sebagaimana telah termaktub di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 222 yang artinya:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
Perihal menjaga kebersihan ini juga telah disampaikan oleh Rasulullah SAW, dalam hadist yang diriwayatkan oleh Baihaqi, yang artinya :
”Agama Islam itu adalah agama yang bersih atau suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang suci”.
Pentingnya menjaga kesehatan dengan selalu berlaku bersih menjadi hal yang fundamental untuk dilakukan oleh setiap muslim. Salah satu hal sederhana yang dapat diwujudkan sebagai kegiatan menjaga kebersihan adalah dengan membiasakan diri mencuci tangan. Mencuci tangan bermanfaat untuk menjadikan tangan bersih dan dapat membunuh kuman yang ada di tangan, dan terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyakit menular seperti diare, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan flu burung (Asda & Sekarwati, 2020). Dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, mencuci tangan secara rutin menjadi kewajiban bagi setiap orang. Perilaku mencuci tangan dengan sabun atau biasa dikenal dengan CTPS pada air mengalir merupakan salah satu praktik masyarakat yang mencerminkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selama pandemi virus Corona berlangsung, perilaku CTPS pada masyarakat menjadi komponen penerapan protokol kesehatan untuk memutus rantai penularan dan penyebaran Covid-19 (Sultan & Zikri, 2021).
Mencuci tangan adalah hal cukup mudah dilakukan. Menurut WHO (2009), langkah cuci tangan pakai sabun adalah sebagai berikut: membasahi kedua tangan dengan air mengalir, beri sabun secukupnya, menggosokan kedua telapak tangan dan punggung tangan, menggosok sela-sela jari kedua tangan, menggosok kedua telapak dengan jari-jari rapat, jari-jari tangan dirapatkan sambil digosok ke telapak tangan, tangan kiri ke kanan, dan sebaliknya, menggosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan, dan sebaliknya, menggosokkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan sebaliknya, basuh dengan air, dan mengeringkan tangan. Walaupun mencuci tangan ini telah dikenalkan sejak pendidikan dini melalui program PHBS di sekolah, faktanya masih banyak yang mencuci tangan dengan cara yang kurang baik dan benar. Bahkan banyak juga yang tidak mempraktikkan mencuci tangan (Delima et al., 2020). Sehingga gerakan mencuci tangan perlu digalakkan agar menjadi suatu kebiasaan.
Rasulullah SAW mengaitkan kebersihan ini dengan keimanan seseorang. Mengutip sabda Beliu yang diriwayatkan oleh Muslim, yang artinya :
“Suci itu bagian dari iman”
Hadits tersebut menjelaskan bahwa kebersihan dan kesucian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan. Oleh sebab itu, orang yang tidak menjaga kebersihan dan kesucian sama halnya telah mengabaikan sebagian dari nilai keimanan. Sehingga, dengan membiasakan diri mencuci tangan, secara tidak langsung telah berikhtiar untuk menegakkan keimanan diri sebagai seorang muslim.
Daftar Pustaka :
Al-Qur’an
Al-Hadist
Arif, M. K. (2021). Islam Rahmatan Lil Alamin From Social and Cultural Perspective. Al-Risalah, 12(2), 169–186. https://doi.org/10.34005/alrisalah.v12i2.1376
Asda, P., & Sekarwati, N. (2020). PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI DALAM KELUARGA DI WILAYAH DESA DONOHARJO KABUPATEN SLEMAN. Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar, 11(1), 1–6. https://doi.org/10.32382/JMK.V11I1.1237
Delima, M., Yunere, F., Putra, A. Y. M., Andriani, Y., Fernande, A., & Anggraini, M. (2020). Edukasi Pencegahan Infeksi Virus Korona Melalui Teknik Cuci Tangan Yang Benar. Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis, 2(1), 64–69.
Husin, A. F. (2014). ISLAM DAN KESEHATAN. Islamuna: Jurnal Studi Islam, 1(2). https://doi.org/10.19105/ISLAMUNA.V1I2.567
Sultan, M., & Zikri, L. O. K. (2021). Membiasakan Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Masyarakat Saat Pandemi COVID-19 di Kompleks Perumahan Kota Samarinda. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 279–286. https://doi.org/10.31294/JABDIMAS.V4I2.10417
WHO. (2009). Guidelines on Hand Hygiene in Healthcare. Geneva: WHO.