Pembekalan KeIslaman Dokter Muda FK UII

 Membekali para dokter muda FK UII yang akan menghadapi pasien sesungguhnya saat memasuki pendidikan klinik di rumah sakit adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Hal ini sebagai upaya mencapai  tujuan FK UII yang akan menjadikan peserta didiknya menjadi  dokter muslim yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah serta berakhlakul karimah.
 
Kegiatan pembekalan keIslaman ini diselenggarakan pada hari Kamis-Jum’at, 19 – 20 April 2012 di PPG Matematika Yogyakarta yang diikuti kurang lebih 62 calon koas. Sebagai pemateri pertama disampaikan oleh Ust. Drs. I.N Mufti Abu Yazid mengingatkan kepada para koasisten bahwa sebagai seorang dokter ketika  menghadapi pasien, harus mengenali sifat orang yang sakit, hal ini menjadi salah satu hak dan kewajiban seorang muslim.
 
“Dalam ajaran Islam bahwa menengok atau menjenguk orang yang sakit adalah salah satu  kewajiban orang Islam terhadap sesamanya. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW dari HR. Bukhori dan Muslim, yang menjelaskan bahwa Kewajiban seorang muslim dengan muslim lainnya ada enam, salah satunya adalah jika ada yang sakit maka jenguklah”, katanya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa sebagai dokter muda FK UII, sebaiknya tidak hanya menjenguk saja melainkan harus  mampu memberi bantuan atau merawat atau melayaninnya dengan mengetahui sifat-sifatnya. Menurut Ust. Mufti, sifat orang yang sakit ada 3, yaitu : 1). Mudah emosional; 2). Ingin selalu diperhatikan (manja), 3). Selalu mengeluh.

Sedangkan tatacara merawat orang yang sakit, diantaranya adalah 1) menengok pada waktu yang tepat / tidak dalam keadaan istirahat, 2). Peganglah anggota badan si sakit (kening atau tangannya), jika yang sakit lebih muda atau sebaya atau berjabat tangan bila sesama jenis, 3). tanyakan kondisinya saat awal sakit dan kondisi sekarang, 4). Nasehatilah agar tidak perlu cemas atau terlalu khawatir, dengan menasehati agar selalu ingat pada Allah, Dzikrullah, baca Al Quran dan tetap beribadah, dan keluarganya dinasehati agar ekluarganya tetap sabar dan tetap tawakal.

Dari itu semua maka sebagai dokter muslim FK UII harus memiliki sifat yang harus selalu ditunjukan yaitu Iklas & penuh rasa kasih sayang dalam menghadapi pasien, dalam memeriksa harus cermat dan teliti, pemaaf (sabar dan tidak mudah marah), mematuhi peraturan rumah sakit dan dokter pembimbing, tanggung jawab serta menjaga rahasia pasien serta keluarganya, demikian penjelasan Ust. Mufti Abu Yazid kepada para dokter muda FK UII.