Lokakarya Evaluasi KBK FKUII

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia telah melaksanakan kegiatan Lokakarya Evaluasi KBK FK UII 2005 pada hari Sabtu, 26 Februari 2011. Acara dimulai pukul 08.00, dengan dibuka secara langsung oleh Ibu Wakil Dekan dr. Titik Kuntari, MPH dan selesai pada pukul 16.30. Lokakarya Evaluasi KBK FK UII 2005 ini mengawali serangkaian kegiatan terkait evaluasi dari KBK 2005.

 
Materi pertama mengenai gambaran umum tentang evaluasi kurikulum disampaikan oleh dr. Titi Savitri, M.Med. Ed, PhD dari FK UGM yang memang merupakan seorang pakar di bidang pendidikan kedokteran dengan minat utama di bidang kurikulum. Beliau memaparkan hendaknya kegiatan evaluasi kurikulum dapat dilaksanakan secara simultan karena merupakan bagian dari penjaminan mutu sebuah institusi pendidikan. Kegiatan evaluasi dari sebuah kurikulum dapat dilakukan mulai dari aspek input, proses maupun output bahkan outcome dan dampaknya bagi masyarakat. Evaluasi kurikulum secara makro dilakukan setelah 1 siklus pendidikan atau setelah menghasilkan lulusan namun evaluasi secara mikro dapat dilakukan kapanpun selama proses kurikulum berjalan. 
 
Agar memberikan gambaran yang nyata tentang sebuah proses evaluasi kurikulum, maka sebagai materi kedua adalah benchmarking kepada institusi yang telah melakukan evaluasi komprehensif terhadap KBK. FK Universitas Andalas merupakan fakultas kedokteran yang pertama mengimplementasikan KBK sesuai dengan KIPDI III dan telah melakukan evaluasi dan penyempurnaan terhadap KBK yang diimplementasikannya. dr. Detty Iriyani,M.Kes, M.Pd.Ked sebagai sekretaris MEU FK Unand dihadirkan sebagai pemateri pada sesi kedua Lokakarya Evaluasi KBK FK UII. Beliau memaparkan tentang proses evaluasi kurikulum yang dilakuakn di FK Unand. Mulai dari evaluasi dan perbaikan minor yang dilakukan selama proses kurikulum berjalan sampai dengan evaluasi dan perbaikan mayor yang baru saja dilakukan. Evaluasi mayor dari KBK di FK Unand menghasilkan perubahan yang cukup besar, diantaranya  adalah perubahan urutan blok dan peningkatan jumlah blok dengan konten kedokteran dasar di tahun pertama. Satu pembelajaran baik yang dapat kita tarik dari FK Unand adalah proses evaluasi kurikulum telah tertata dengan baik melalui adanya pertemuan rutin tim blok dan pihak terkait sebelum dan sesudah blok berjalan serta adanya evaluasi rutin per tahun.

Pada sesi ketiga, peserta yang hadir dibagi dalam beberapa kelompok untuk melakukan FGD mengenai penyusunan draft evaluasi kurikulum di level meso. Masing-masing kelompok didampingi oleh seorang fasilitator yang memberikan arahan terhadap kegiatan FGD. Output dari kegiatan FGD ini akan tersusun sebuah draft yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kurikulum pemblejaran di FK UII pada tataran mesokurikulum.

Sesi terakhir disampaikan hasil penjaringan kepada mahasiswa terhadap proses pembelajaran di FKUII. Keterlibatan mahasiswa dalam proses evaluasi sebuah kurikulum merupakan suatu hal yang penting. Sehingga proses evaluasi kurikulum dapat dilakukan secara komprehensif, melibatkan semua pihak yang terlibat selama proses.

Diakhir panitia menyampaikan bahwa kegiatan lokakarya ini merupakan awal dari proses evaluasi. Kegiatan lokakarya ini akan dilanjutkan oleh serangkaian kegiatan lainnya terkait proses evaluasi KBK FK UII 2005. Rangkaian kegiatan evaluasi tersebut akan dikoordinasikan bersama sub unit kurikulum MEU.  Hasil evaluasi KBK FK UII 2005 ini akan menjadi pegangan dalam pengembangan KBK FK UII 2005 yang disempurnakan.