[:id]Larangan Meniup Makanan atau Minuman[:]
[:id]Larangan Meniup Makanan atau Minuman
Penulis: Zulfania Rahmah (19711112)
Meniup makanan atau minuman merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh beberapa orang. Sering kita jumpai, seseorang makan makanan atau minum minuman panas lalu meniupnya, seperti ibu yang menyuapi anaknya dengan meniup makanan sebelum dimasukan ke mulut anak atau seseorang yang meminum teh panas lalu meniupnya sebelum diminum. Kebiasaan tersebut seolah sudah menjadi hal yang biasa dilakukan, padahal meniup makanan atau minuman panas adalah perbuatan yang dilarang oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Terdapat beberapa hadis tentang larangan meniup makanan atau minuman, antara lain:
- Hadis dari Abu Qatadah r.a.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَتَنَفَّسْ فِي الإِنَاءِ، وَإِذَا أَتَى الخَلاَءَ فَلاَ يَمَسَّ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ…
“Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan… (HR. Bukhari 153)”.
- Hadis dari Ibnu Abbas r.a.
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيه
“Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam melarang bernafas di dalam gelas atau meniupi gelas (HR. Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).”
Meskipun pada contoh di atas tidak disebutkan hadis mengenai larangan meniup makanan, tetapi secara umum makanan atau minuman sama-sama dikonsumsi oleh manusia dan memiliki kesamaan, sehingga, hadis mengenai minuman juga dapat berlaku untuk makanan.
Terdapat beberapa alasan mengenai larangan meniup makanan atau minuman dari segi kesehatan, antara lain:
- Memindahkan mikroorganisme dari mulut menuju ke makanan atau minuman
Larangan meniup makanan atau minuman sebenarnya berkaitan dengan kebersihan makanan. Napas atau tiupan akan memindahkan mikroorganisme atau kotoran dari mulut kita menuju ke makanan atau minuman. Mikroorganisme yang terjebak di makanan atau minuman bisa mengganggu kesehatan, jika kebiasaan meniup makanan atau minuman tetap dilakukan (1,2).
- Menyebarkan virus
Mulut dan napas bisa mengandung virus. Ketika kita meniupkan napas ke makanan atau minuman, virus bisa menyebar menuju makanan atau minuman dengan cepat. Virus tersebut kemudian bisa menular ke tubuh orang lain, jika kita memberikan makanan atau minuman itu pada orang lain (3).
- Menaikkan keasaman makanan
Makanan atau minuman panas mengandung uap air. Ketika kita meniup makanan atau minuman, akan terjadi pembentukan senyawa asam karena uap air bergabung dengan karbondioksida dari napas kita. Senyawa asam tersebut akan mengakibatkan keasaman pada makanan naik. Makanan dengan kadar asam yang meningkat, jika dikonsumsi terus menerus akan mengganggu kesehatan (1).
Referensi
1. Suhrianati. Jurnal Sagacious Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2016. 2016;3(1):67–78.
2. Sakienah. Blowing Food or Hot Drinks It’s Dangerous [Internet]. steemit. 2018 [cited 2020 May 5]. Available from: https://steemit.com/food/@sakienah/blowing-food-or-hot-drinks-it-s-dangerous-c8520914077b9
3. Dawson P, Han I, Lynn D, Lackey J, Baker J, Martinez-Dawson R. Bacterial Transfer Associated with Blowing Out Candles on a Birthday Cake. J Food Res. 2017;6(4):1.
[:]