Lantunan Al-Qur’an untuk Meraih Ketenangan: Sebuah Tinjauan Kesehatan
Lantunan Al-Qur’an untuk Meraih Ketenangan: Sebuah Tinjauan Kesehatan
Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk mukjizat yang diturunkan Allah ke muka bumi sebagai pedoman hidup umat manusia dan berlaku hingga akhir zaman. Tak ada yang mampu mengotak-atik kandungan Al-Qur’an karena Allah SWT berjanji akan memelihara keasliannya sampai kapan pun. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Hijr ayat 9.
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” (QS. Al-Ḥijr [15]: 9) (Qur’an Kemenag, n.d.)
Tak berhenti sampai di situ, Al-Qur’an juga akan memberikan manfaat bagi mereka yang mendekatkan diri kepadanya. Membaca, menghafal, mendengarkan, hingga merenungi isinya akan membawa manfaat bagi pelakunya. Sungguh merugi orang yang hidupnya jauh dari Al-Qur’an.
Salah satu aktivitas yang sering diamalkan dalam kehidupan sehari-hari adalah melagukan Al-Qur’an atau tartil. Sebelum melakukan kegiatan ini, kita hendaknya mengenal berbagai aturan, seperti makharijul huruf, yaitu tempat keluarnya bunyi huruf, dan tajwid atau aturan membaca Al-Qur’an. Melantunkan Al-Qur’an secara baik dan benar akan membawa dampak yang positif terhadap fisiologi tubuh, salah satunya berkaitan dengan pengendalian stres psikologis. Stres ini erat kaitannya dengan sistem saraf otonom yang mengatur kinerja seluruh organ tubuh dan fungsi homeostasis.
Tingginya tingkat stres tersebut akan memicu rangsangan simpatis dalam sistem saraf otonom. Hal ini membuat tubuh menjadi berada dalam keadaan fight or flight, atau cenderung waspada dan tegang. Beberapa indikator bisa diamati, antara lain adalah heart rate (detak jantung). Frekuensi detak jantung yang tinggi berkaitan dengan tingkat stres yang akan memengaruhi kualitas fisik maupun emosional dari seseorang.
Sebuah studi membuktikan pengaruh diperdengarkannya ayat Al-Qur’an terhadap otak dan jantung dengan merekam sinyal aktivitas listrik menggunakan electrocardiograph (ECG) dan electroencephalograph (EEG). Gambaran sinyal otak dan jantung menunjukkan perbedaan yang signifikan antara orang yang mendengarkan Al-Qur’an dengan yang tidak (Sheibani et al., 2023). Membaca Al-Qur’an juga memperlancar aliran darah ke otak. Hal ini menunjukkan bahwa mendengarkan bacaan Al-Qur’an dapat berdampak baik terhadap keadaan tubuh, yang nantinya akan mempengaruhi kondisi psikis (Vaghefi et al., 2019).
Mendengar dan menyimak ataupun melantunkan ayat dalam Al-Qur’an juga terbukti dapat menimbulkan efek relaksasi tubuh. Mendengarkan ayat suci menjadi terapi suara yang dapat membantu mengatasi berbagai permasalahan kesehatan, sedangkan membacanya dengan tajwid serta aturan yang benar akan mempengaruhi denyut jantung dan pernapasan. Kondisi rileks dan ideal setelah melakukan kedua aktivitas ini akan menimbulkan rasa nyaman serta menghindarkan kita dari kecemasan dan depresi (Nayef & Wahab, 2018). Insyaallah, membaca dan mendengarkan Al-Qur’an dapat mengantarkan kita untuk memiliki jiwa raga yang sehat dan menggapai ketenangan.
Oleh:
Muhammadiena Ramadhannisa Wijayanto
22711064
Referensi
Nayef, E. G., & Wahab, M. N. A. (2018). The Effect of Recitation Quran on the Human Emotions. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 8(2), 50–70. https://doi.org/10.6007/ijarbss/v8-i2/3852
Qur’an Kemenag. (n.d.). Retrieved May 15, 2023, from https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/15?from=9&to=99
Sheibani, R., Bajestani, G. S., Goshvarpour, A., While, H. S., Title, R., Variation, I., & Brain, B. (2023). Research Paper Study of Interactive Variation Between Brain and Heart Signals While Listening to the Holy Quran by Fusion Technique. 9(2), 78–91.
Vaghefi, M., Nasrabadi, A., Hashemi Golpayegani, S., Mohammadi, M., & Gharibzadeh, S. (2019). Nonlinear analysis of electroencephalogram signals while listening to the holy Quran. Journal of Medical Signals and Sensors, 9(2), 100–110. https://doi.org/10.4103/jmss.JMSS_37_18