Istitho’ah, Mengoptimalkan Kesehatan Sejak Dini Adalah Cermin Kesungguhan Ibadah Haji

Quran PNG images free download

Istitho’ah, Mengoptimalkan Kesehatan Sejak Dini Adalah Cermin Kesungguhan Ibadah Haji

Penulis : dr. Muhammad Kharisma

Setiap muslim pasti memiliki keinginan untuk melengkapi rukun islam yang kelima yakni melaksanakn ibadah haji di tanah suci. Namun taukah bahwa syarat haji adalah mampu, baik dari segi harta, jiwa (ilmu), dan raga (kesehatan fisik).

MANASIK HAJI BAGI PETUGAS - ppt download

Ibadah haji terberat juga membutuhkan kebutuhan fisik yang prima, terutama pada haji regular dimana jarak hotel dengan Masjidil Harom mencapai belasan kilometer. Selama penantian ibadah haji di tanah suci dan menanti kepulangan kebanyakan jamaah sangat ingin sering melaksanakan shalat fardlu di Masjidil Harom sehingga perjalanan hotel masjid tentunya melelahkan meskipun ada transportasi umum yang disediakan. Dalam transportasi umum tidak jarang harus berdiri berdesakan dan tempat menurunkan penumpang yang berada di halaman masjid masih berjarak ratusan meter hingga bagian dalam masjid. Terlebih lagi jamaah senantiasa berusaha mengamalkan amalan sunnah thawaf di sela-sela menunggu waktu shalat. Semangat ibadah tersebut haruslah diimbangi fisik yang kuat, bahkan tidak sedikit jamaah yang tumbang karena terlalu bersemangat dalam sunnah sebelum hari pelaksanaan ibadah haji karena fisik yang kurang baik.

 

 

Pada saat hari pelaksanaan ibadah haji berlangsung selama 4 hari yang dimulai 8 dzulhijah hingga 13 dzulhijah merupakan hari terberat. Hal ini dikarenakan jamaah harus setiap harinya menempuh perjalan kaki 10 km, suhu terlampau panas di luar ruangan dan dingin di dalam ruangan, hingga kondisi berdesakan bahkan dalam kondisi yang ekstrim. Mulai dari wukuf di padang Arafah, dapat dibayangkan untuk transportasi bus saja harus mengantri berjam-jam, atau setelah di dalam tenda padang arafah yang serba terbatas dan cuaca panas, kemudian jamaah harus pindah berdesakan dengan bus berada semalam di Musdzalifah dan menuju Mina. Dalam tenda di Mina juga sangat terbatas fasilitasnya, udara panas di siang hari dan malam yang dingin kemudian harus berjalan kaki melakukan lempar jumroh. Bagi jamaah haji regular, jarak tenda ke lemparan jumroh tidak kurang dari 5 km dan ditempuh berjalan kaki dalam cuaca yang terik.

Setelah letih dalam proses di Mina dan melakukan lempar jumroh, kemudian disusul ritual thawaf dan dan sa’I, dimana kondisi sangat berdesak-desakan serta ukuran perjalannya biasanya tidak kurang dari 5-10 km. Thawaf mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali dimana kondisi berdesakan dengan jamaah lain yang bertubuh besar, bahkan lingkaran terluar dari proses thawaf bisa mencapai 500 meter untuk sekali putaran. Setelah letihnya thawaf maka proses sa’i pun harus berlanjut dimana harus berjalan antara bukit shafa dan marwa dengan lantai yang dingin dan jamaah yang berdesakan. Jika bukan karena iman, tentunya lebih banyak lagi jamaah yang tumbang saat proses haji. Letih dan efek dari hal tersebut biasanya muncul setelah ibadah inti tersebut terlaksana, dimana petugas medis sibuk menangani para jamaah haji yang telah sangat letih fisiknya.

Proses haji merupakan ibadah yang harus ditunjang oleh fisik yang baik. Oleh karena itu, bagi orang yang benar-benar beriman dan ingin menyempurnakan ibadah hajinya, maka hendaknya ia senantiasa menjaga serta meningkatkan kesehatan fisik merupakan tanda keinginan yang sungguh-sungguh untuk menyempurnakannya ibadah haji. Ibarat perang kita tidak tahu kapan musuh akan datang, namun kita harus selalu siap. Bagi Allah mudahlah memberikan rezeki untuk orang beriman dalam berangkat ke tanah suci, selama ada keinginan yang sungguh-sungguh. Namun, perkara fisik bukanlah perkara yang dapat dibangun dalam sehari ataupun dua hari, terlebih lagi sebagian besar jamaah haji Indonesia berangkat pada usia di atas 50 tahun. Oleh karena itu bagi orang yang sehat hendaknya senantiasa meningkatkan kondisi prima dengan cara menjauhi hal-hal yang merusak kesehatan (rokok, makanan tidak sehat, kurangnya aktivitas dan stress) serta berolah raga 30 menit sehari minimal 3x setiap pekan.

30+ Contoh Poster Pola Hidup Sehat Terbaru di 2020 (Dengan gambar ... 30+ Contoh Poster Pola Hidup Sehat Terbaru di 2020 (Dengan gambar ...

Quran PNG images free download

 

 

Kami menemukan fakta dilapangan bahwa orang berasal dari desa meskipun udara yang lebih sejuk dan kebiassaan pekerjaan fisik lebih banyak, namun sering merokok dan tidak ada olah raga yang terukur sangat jauh kebugarannya saat melaksanakan ritual ibadah haji dibanding dengan orang yang tinggal dikota terbiasa berolah raga rutin, menjaga pola makan dan tidak merokok. Dengan demikian faktor pola hidup yang baik dan olah raga mejadi hal penting dalam kesiapan fisik ibadah haji.

Semoga dengan niat dan ikhtiar kita yang sungguh-sungguh, baik dari segi ilmu, harta dan fisik dapat memudahkan doa kita diijabah Allah agar dapat segera ke tanah suci dibanding mereka yang kurang sunggu-sungguh dalam semua aspek tersebut. Kemudian, semoga harapannya kita senantiasa menjaga kesiapan fisik kita agar dapat mendukung sempurnanya ibadah haji.