Islam Sebagai Pedoman Sehat Fisik dan Mental

 

Kesehatan berasal dari kata dari Bahasa Arab “sahhah” artinya sehat, tidak sakit, atau selamat. Secara harfiah, “kesehatan” diartikan sebagai keadaan sehat, baik dari segi jasmani maupun rohani.

Islam sebagai agama yang sempurna dan lengkap sangat memperhatikan masalah kesehatan. Kesehatan adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya. Maka dari itu, kita selaku hamba Allah sepatutnya bersyukur atas nikmat sehat yang diberikan oleh-Nya. Rasulullah bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak manusia tertipu, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Islam, dalam al-Quran dan hadist, telah menetapkan berbagai prinsip untuk mempertahankan keseimbangan tubuh manusia agar tetap dalam kondisi sehat. Salah satu upaya menjaga kesehatan jasmani dapat dilakukan dengan menjaga pola makan dan minum yang baik.

maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )

makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (al-A’raf 7: 31)

Ada banyak cara untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan rohani atau jiwa. Namun, pernahkah terbayang bahwa Islam dapat mempengaruhi kesehatan mental dari segi positif? Menggunakan nilai-nilai dan keyakinan Islam dapat bermanfaat dalam pengobatan Muslim dengan kondisi mental kurang baik. Hadist riwayat Bukhari menyebutkan bahwa tidak ada penyakit yang diciptakan Allah, melainkan Dia juga yang menciptakan obatnya. Al-Qur’an dapat digunakan sebagai pedoman bagi orang-orang yang mengalami tekanan emosional dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup.

Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang banyak dialami orang di seluruh dunia. Peristiwa negatif dalam kehidupan adalah salah satu faktor risiko utama depresi. Islam berperan besar dalam membimbing umat Islam dalam mengatasi peristiwa negatif. Hal ini membantu mereka baik dalam pencegahan dan pengobatan depresi. Ada sejumlah ayat dalam al-Quran yang ketika kita memaknainya dengan baik dapat meningkatkan kualitas mental kita.

Maka sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan”. (Al-Insyirah 94: 5-6)

Orang yang mengalami gangguan kecemasan cenderung berpikir seperti “Saya merasa tidak mampu lagi untuk mengatasinya”, “Hidup ini terlalu sulit”, atau “Saya tidak memiliki siapapun”. Dengan mengingat bahwa Allah selalu ada dan dapat membantu mereka yang menaruh kepercayaan kepada-Nya akan membantu menyingkirkan pikiran-pikiran buruk di atas.

Dan apabila kamu telah memutuskan, maka berserahlah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal [kepada-Nya](Al-Qur’an, 3:159).

Nabi Muhammad bersabda, “Lihatlah orang-orang yang kurang beruntung dari dirimu, bukan pada orang-orang yang lebih baik dari dirimu sendiri, agar kamu tidak sedikit dari nikmat yang telah Allah berikan kepadamu (Al-Mundhiri, 2000, nd, buku 68, bab 13, hal. 1115).

Penulis: Mutia Kintan Utami (19711106)