FK UII Selenggarakan Pre-Workshop Pendidikan Klinik
Rabu (19/1/2011) FK UII menyelenggarakan Pre-workshop Pendidikan Klinik, bertempat di Wisma Joglo, Seturan, Yogyakarta. Acara diikuti oleh dosen departemen klinik di prodi pendidikan dokter. Pakar yang menyampaikan materi pada acara tersebut dr. Ova Emilia, M.Med.,SpOG.,Ph.D, dan dr. Umatul Khoiriyah M.Med Sc, Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi program pendidikan klinik yang sudah dilaksanakan dan mencari format evaluasi pendidikan klinik yang tepat untuk diterapkan. Setelah mengikuti workshop ini, masing-masing departemen klinik diharapkan dapat menyusun blueprint assessment.
dr uma, pada sesi awal workshop menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan pendidikan klinik di FK UII. Sebelum workshop, FK UII melakukan survey ke dosen pembimbing klinik (DPK) di rumah sakit jejaring, staf edukatif FK UII dan mahasiswa yang menempuh pendidikan klinik. Hasil survey tersebut kemudian dianalisis dan dikomparasikan dengan borang akreditasi prodi pendidikan dokter. Hal tersebut penting untuk proses evaluasi, perbaikan dan sekaligus dalam rangka persiapan re-akreditasi Prodi Pendidikan Dokter yang akan dilaksanakan pada tahun 2012.
Dr. Ova Emilia pada sesi yang lain menyampaikan bahwa assessment merupakan hal yang sangat penting bagi penyelenggaraan pendidikan. Assessment ibaratnya alat untuk mendiagnosis penyakit, semakin rendah false negative dan false positive maka alat ukur tersebut semakin baik. Alat ukur dan metode assessment yang digunakan harus benar-benar bisa mengukur kompetensi peserta didik. Pada kesempatan itu, dr Ova juga menyampaikan beberapa metode assessment untuk pendidikan klinik, antara lain mini-CEX, Clinical Encounter Cards (CEC), Clinical Work Sampling (CWS), Blinded Patient Encounters (BPE), Direct Observation of Procedure Skills (DOPS), Case Based Discussion (CbD), Multi Source Feedback (MSF), Long Case, OSLER, SOCA dan SLSCE. Perlu dilakukan pencermatan, pemilihan dan penerapan metode assessment yang tepat, sehingga ke depan FK UII bisa melahirkan dokter-dokter yang kompeten.