FK UII Selenggarakan Pesantren Ramadhan 1436 H
Kaliurang (UII News-29/06) – Guna menjalin silaturhami serta mendapatkan ilmu tentang keIslaman maka Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Pesantren Ramadhan 1436 H.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Hj. Linda Rosita, M.Kes, Sp.PK saat menyampaikan sambutannya dalam acara Pesantren Ramadhan 1436 H diselenggarakan pada hari Sabtu, 27 Juni 2015 / 10 Ramadhan 1436 H bertempat di auditorium Lt.1 FK UII, yang diikuti oleh Dosen, Karyawan, Satpam, Parkir dan Cleaning Service dilingkungan Fakultas Kedokteran UII.
Selain itu dokter Linda juga berpesan agar selalu mendoakan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia selalu diberikan perlindungan dari Allah SWT, mendapatkan kemudahan dalam mempertahankan akreditasi A pada tahun 2017 mendatang.
Kegiatan pesantren ini menghadirkan tiga pemateri yaitu Dr. Tamyis Mukharram, MA (Zakat), Dr. Supriyanto Pasir, S.Ag., M.Ag (Tafsir Surat Al Baqarah 183-187), serta Kiki Wijaya (Peak Perfomer : Meraih Kebahagiaan & Kemuliaan di Tempat Kerja).
Dimateri pertama, Pak Tamyis mengajarkan tentang hakikat Zakat yang secara etimologi adalah pengembangan dan penyucian. Maksud dari pengembangan yaitu dengan melakannya maka menjadi sebab berkembang suburnya pahala atau kebijakan, sedangkan maksud dari penyucian yaitu dengan melakukannya menjadi sebab diperolehnya kesucian jiwa, terutama dari sifat kikir. Syariat memakai kalimat zakat dengan memadukan kedua pengertian tersebut.
“Menurut Mazhab Maliki, zakat berarti mengeluarkan bagian tertentu dari harta tertentu yang telah mencapai nisab (batasan Minimal yang telah ditetapkan dalam Syariat) bagai orang yang berhak menerimanya, dengan ketentuan harta iru milik sendiri, telah haul (berjalan setahun) dan bukan merupakan barang tambang”, katanya.
Untuk meteri kedua, Ust. Dr. Supriyanto Pasir, S.Ag., M.Ag menjelaskan tentang tafsir Al Baqarah 183 yang menyatakan bahwa mengapa puasa diwajibkan bagi orang-orang yang beriman (alladzina amanu) ? menurut Ustad Pasir adalah tidak lain karena Allah SWT menginginkan orang beriman tidak hanya menganggap diri mereka merasa selamat hanya bermodalkan iman. Lebih dari itu Allah ingen mereka benar-benar menjadi orang-orang yang berserah diri (Muslim) yang diantara jalan penyerahan diri itu adalah dengan menjalankan syariat Islam yang menjadi Taklif bagi mereka misalnya dengan menjalankan puasa Ramadhan.
“Bahkan tangga menuju takwa hanya dimungkinkan jika orang beriman menindaklanjuti keimannya dengan menjadi Muslim terlebih dahulu. Sedangkan jalan untuk menjadi Muslim yang sesungguhnya, mereka harus melalui ujian-ujian dengan adanya perintah dan larangan”, kata Ustadz Ucup.
Sementara itu pemateri ketiga, bersama Kiki Wijaya (Motivator & Master Pengembangan Diri), mengajarkan bahwa untuk mendapatkan kemuliaan dan bahagia ditempat kerja adalah dengan menggunakan hakekat kerja iklas.
“Kerja Iklash adalah usaha yang dilakukan sebagai bentuk pengejawantahan kesadaran spiritual, dengan memelihara kesucian hati sebagai manifestasi kemuliaan diri, dengan demikian ditempat kerja sebisa mungkin menjalinhubungan dengan sesama pekerja dengan kunci pergaulannya adalah Listen : mau mendengarkan, Observe : peka terhadap orang lain & kebutuhannya, Value : memandang penting setiap orang, Emphaty : Peduli & Mau Memberi”, demikian kata Pak Kiki.
Dalam kegiatan pesantren Ramadhan 1436 H ini, guna menyemarakannya maka Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia juga membagai door prize secara Cuma-Cuma bagi yang beruntung. Wibowo/Tri