Daya Tolak Pemakaian Rapelan Minyak Sere terhadap Nyamuk Betina
(Oleum citronella) TERHADAP NYAMUK BETINA Aedes aegypti
DI LABORATORIUM
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Salah satu tindakan memutus rantai penularan dengan menghindarkan diri dari gigitannya dengan penggunaan repelan. Repelan dapat dibuat dari bahan alami contohnya minyak sere (Oleum citronella) karena daun dan akarnya yang beraroma wangi dan tidak disukai nyamuk, selain itu juga kandungan dalam minyak sere yang bersifat desiscant yang membuat nyamuk dehidrasi sehingga nyamuk akan mati karena banyak kehilangan cairan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya tolak repelan minyak sere serta membandingkan daya tolak repelan minyak sere dan DEET (NN-diethyl-meta-toluamide) terhadap nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor DBD. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratoris sederhana dengan analisis Kruskal-Wallis dilanjutkan Post Hoc Mann-Whitney. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini diperoleh rata-rata waktu penolakan nyamuk Aedes aegypti dengan repelan minyak sere 8299,22 detik, DEET 9472,11 detik, dan tanpa repelan 17,89 detik.
Hasil uji Kruskal-Wallis adalah paling tidak terdapat dua kelompok yang mempunyai perbedaan dan hasil uji Post Hoc Mann-Whitney antara masing-masing pasangan kelompok mempunyai perbedaan dalam pencegahan gigitan nyamuk. Kesimpulannya repelan minyak sere mempunyai daya tolak terhadap nyamuk Aedes aegypti dan lebih rendah daya tolaknya terhadap nyamuk Aedes aegypti dari pada DEET.
Kata Kunci : Daya Tolak, Repelan, Minyak Sere, DEET, Aedes aegypti
Penulis :
Gilang Liesmelati Kripsamaya
Pembimbing :
Siti Istianah