Al-Quran Menjawab Tantangan Zaman Peran Propolis sebagai Suplemen Kesehatan di Era Covid-19

Al-Quran Menjawab Tantangan Zaman: Peran Propolis sebagai Suplemen Kesehatan di Era Covid-19

Penulis dr. Ety Sari Handayani, M.Kes – 097110415

Wabah Covid-19 yang berawal di pusat episentrum Wuhan, China, mengawali kejadian pandemik di tahun 2020. Penyakit yang disebabkan oleh virus SARS COV-2, family coronavirus, sudah memakan korban di hampir seluruh negara di dunia.

Atas kehendak Allah SWT, sampai saat ini belum ada obat yang terbukti secara empiris melalui uji klinis yang dapat digunakan sebagai terapi penyakit tersebut. Belum pula terdapat vaksin yang dapat mencegah penularan Covid-19. Berbagai riset ilmiah telah dikerjakan untuk menemukan terapi yang tepat, mulai dari penggunaan obat antimalaria, obat antiviral HIV golongan kedua, sampai pada senyawa herbal curcumin. Semua obat tersebut diduga sebagai candidat terapi coronavirus.

Organisasi Kesehatan dunia, WHO, menganjurkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam salah satu usaha memutus mata rantai penularan virus tersebut. Berbagai usaha untuk menjadi sehat antara lain dengan makan makanan yang halal tayyiban dan bergizi, istirahat yang cukup, berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk mendapatkan sinar UV B yang cukup sehingga kadar vitamin D dan sistem imun tubuh akan meningkat. Diajurkan pula untuk mengkonsumsi berbagai suplemen kesehatan yang dapat meningkatkan imun tubuh.

Sebagai umat muslim, yang mempercayai Al-Quran dan Hadis, maka patut yakin bahwa Al-Quran mampu menjawab tantangan zaman, salah satunya adalah Covid-19. Berbagai tanaman buah buahan yang terkandung di dalam Al Quran memiliki manfaat bagi kesehatan manusia. Selain buah-buahan, disebutkan pula bahwa madu dan propolis merupakan obat bagi tubuh manusia. Allah berfirman di dalam QS: An-Nahl: 69, yang artinya “Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia,” (QS: An-Nahl: 69). Rasulullah Muhammad SAW menjadikan firman tersebut sebagai pegangan hidup sehari hari dimana diriwayatkan dari HR Bukhari bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam amat gemar pada makanan yang manis-manis dan madu.

:

 

Patofisiologi penyakit ini menunjukkan bahwa pada fase awal perkembangan Covid-19 dijumpai peningkatan kadar C reactive protein (CRP) (Wang, 2020) dan terjadi badai sitokin (cytokines storm). Saat terjadi Badai sitokin maka terdapat peningkatan tajam sitokin pro inflamasi yang menimbulkan berbagai kerusakan di organ tubuh. Salah satunya adalah peningkatan pro inflamasi Interleukin 1 (IL 1), interleukin 6 (IL 6). Riset menunjukkan bahwa penekanan kadar IL 1, IL 6 dan TNF α dapat menjadi target terapi COVID-19 (Coomes & Haghbayan 2020; Gong et al. 2020; Conti et al., 2020).

Telaah ilmiah terhadap senyawa herbal yang mampu menekan peningkatan IL 6 menunjukkan bahwa senyawa propolis dapat menjadi kandidat terapi Covid-19. Propolis berasal dari percampuran getah tanaman, wax, serbuk sari bunga, dan air lir lebah. Propolis mengandung vitamin C, senyawa flavonoid dan caffeic acid phenethyl ester (CAPE). Studi meta analisis pada berbagai jurnal dengan rancangan penelitian Randomized Controlled Trial (RCT) menyebutkan bahwa senyawa propolis mampu menurunkan kadar interleukin 6, C Reactive Protein (CRP), TNF α (Shang et al. 2020).

Sejauh ini, propolis masih menjadi salah satu kandidat suplemen kesehatan dalam meningkatkan sistem imun melawan Covid 19. Berdasarkan telaah ilmiah tersebut perlu dilakukan kajian lebih mendalam, uji pre klinis dan uji klinis propolis sebagai terapi COVID 19. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya

Referensi

Coomes, E.A. & Haghbayan, H., 2020. Interleukin-6 in COVID-19: A Systematic Review and Meta-Analysis, Toronto.

Gong, J. et al., 2020. Correlation Analysis Between Disease Severity and Inflammation-related Parameters in Patients with COVID-19 Pneumonia, wuhan, Cina.

Shang, H. et al., 2020. Journal of King Saud University – Science Effect of propolis supplementation on C-reactive protein levels and other inflammatory factors : A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Journal of King Saud University – Science, 32(2), pp.1694–1701. Available at: https://doi.org/10.1016/j.jksus.2020.01.003.

Wang, L., 2020. C-reactive protein levels in the early stage of COVID-19. Medecine et Maladies Infectieuses, pp.7–9. Available at: https://doi.org/10.1016/j.medmal.2020.03.007.

Conti, P., Ronconi, G., Caraffa, A., et al., 2020. Induction of pro-inflammatory cytokine (IL-1 and IL-6) and lung inflammation by COVID-19: anti-inflammatory strategies. Journal of Biological Regulators and homeostatis agents. 34;2