RILEKS
RILEKS
Oleh: Syafira Laila Nurulita (18711008)
Dalam hidup, sering kali kita bertemu hal-hal yang mungkin tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tak jarang pula, hal-hal seperti ini mengundang emosi kita. Ketika emosi kita sedang meluap, saraf yang bekerja dalam tubuh didominasi oleh saraf simpatis (umumnya : memacu kerja organ tubuh, denyut jantung meningkat, tekanan darah naik. Saraf ini bekerja saat “Fight or flight” atau dalam bahaya, merasa tergesa gesa).
Maka, tak heran ketika sedang kesal dan emosi, kita sangat ingin meluapkan rasa kesal dan emosi dalam bentuk amarah yang menggebu gebu. Dan ketika amarah itu meledak akan sangat menguras tenaga (karena sebagian besar kerja organ meningkat). Bukan suatu yang janggal pula jika setelah meluapkan amarah kita akan lelah. Bagaimana cara mengatasi emosi yang menggebu-gebu? Rasulullah SAW, Sang Suri Tauladan kita, sudah mencontohkan cara meredam luapan emosi dalam sebuah sabdanya.
1. Berwudhu
“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud).
Nah, ternyata, dengan berwudhu, air yang mengenai kulit kita akan melancarkan aliran darah di bawah kulit kita, utamanya aliran pada pembuluh darah di area wajah. Lancarnya aliran darah ini akan menurunkan denyut jantung juga dominasi saraf simpatis akan menurun dan berubah menjadi dominasi saraf parasimpatis (umumnya: kerja organ tubuh menurun, denyut jantung menurun, tekanan darah menurun. Saraf ini bekerja dominan saat kita rest & digest, merasa rileks).
2. Ubah posisi (duduk atau berbaring)
“Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud).
Nah, ini juga sama nih, eperti yang kita tahu, duduk atau berbaring itu posisi istirahat, kan? Posisi istirahat ini memacu kerja saraf parasimpatis untuk bekerja dominan. Maka, dengan berubahnya dominasi saraf simpatis menjadi dominasi kerja parasimpatis ini menyebabkan teredamnya amarah kita. Selain itu, pada pembuluh darah yang terletak di dekat jantung, terdapat baroreseptor yang mengatur denyut jantung menjadi lebih lambat dan menurunkan tekanan darah saat kita mengambil posisi rendah. Sehingga kita menjadi lebib rileks.
Nah, Allah dan Rasul-Nya memang paling tau ya, cara yang paling tepat buat meredam emosi, daripada kita buang buang energi. Cuss, lebih aware lagi untuk menerapkan sunnah-sunnah Rasulullah, yang insyaAllah apa yang beliau anjurkan sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia.