Mengelola Stres dan Kesehatan Mental Perspektif Islam
Dalam ajaran Islam, kesehatan mental merupakan aspek yang penting. Islam menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Nabi Muhammad SAW telah lama menyampaikan perhatian terhadap kesehatan mental, sebagaimana beliau bersabda:
“Tidak ada nikmat yang lebih besar setelah keyakinan yang benar selain nikmat sehat (al-‘afiyah)” (HR. Ahmad). Beliau juga menyatakan bahwa orang yang mengabaikan kesehatan akan merugi, “Banyak manusia merugi karena dua nikmat: kesehatan dan waktu luang” (HR. Bukhari).
Manusia selalu diuji dengan berbagai cobaan, baik kesulitan maupun kenikmatan, beriman maupun tidak. Allah SWT berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kamilah kamu akan dikembalikan” (QS Al-Anbiya: 35)
Stres merupakan bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari. Stres bisa berasal dari pekerjaan, keluarga, kondisi pribadi, dan lingkungan sekitar. Jika tidak dikelola dengan baik, stres dapat berdampak negatif pada kesehatan mental (Achour, 2015). Oleh sebab itu, Al-Quran dan Hadis memberikan panduan untuk menghadapi tantangan hidup dengan cara yang benar.
Islam menawarkan solusi praktis untuk mengatasi stres, salah satunya adalah menjaga hubungan yang kuat dengan Allah SWT melalui ibadah dan doa. Allah SWT berfirman:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram” (QS. Al-Ra’du: 28)
Selain itu, Islam mendorong gaya hidup sehat melalui konsumsi makanan halal dan bergizi, istirahat yang cukup, serta olahraga. Gaya hidup sehat ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental .
Rasulullah SAW bersabda:
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah; pada keduanya sama-sama ada kebaikan. Bersemangatlah untuk hal-hal yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah tanpa merasa lemah.” (HR. Muslim).
Islam juga menganjurkan untuk selalu berpikir positif dan bersyukur dalam setiap kondisi. Dengan rasa syukur, seseorang akan lebih menerima ujian dengan mudah dan melihatnya sebagai bagian dari cobaan yang diberikan Allah untuk membawa kebaikan (Malek, 2020). Rasulullah SAW bersabda:
“Sungguh luar biasa urusan orang beriman, karena setiap urusannya adalah baik. Jika dia merasakan kebahagiaan, dia bersyukur, dan itu adalah kebaikan baginya. Dan jika dia diuji dengan kesulitan, dia bersabar, dan itu juga adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim).
Mencari dukungan dari keluarga dan teman terdekat juga penting dalam mengatasi stres. Islam menekankan pentingnya persaudaraan dan solidaritas. Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti bangunan yang saling menguatkan satu sama lain.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karenanya, Islam memberikan panduan komprehensif dalam mengelola stres dan menjaga kesehatan mental melalui pendekatan spiritual, gaya hidup sehat, pola pikir positif, dan dukungan sosial (Cucchi, 2022) untuk menghadapi berbagai tantangan hidup dengan lebih baik.
Referensi:
- Mental Health and Social Work: The Islamic Perspectives, (https://link.springer.com/10.1007/978-981-13-6975-9_26
- Integrating cognitive behavioural and islamic principles in mental health, (https://psycnet.apa.org/record/2022-65197-001)
- An Islamic Perspective on Coping with Life Stressors, (https://www.academia.edu/10920363/An_Islamic_Perspective_on_Coping_with_Life_Stressors)
- https://muslim.or.id/667-orang-mukmin-tidak-pernah-stres.html
- https://tafsirweb.com/5547-surat-al-anbiya-ayat-35.html
Eni Mawarti, S.Pd.I.
NIK: 111002226