Bahayakah Makan Minum Sambil Berdiri?

 

Makan dan minum merupakan kebutuhan pokok manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, kita rasanya sudah tidak asing melihat orang melakukannya dengan cara berdiri atau bahkan hingga sambil berjalan. Entah karena sudah menjadi kebiasaan atau karena suatu situasi darurat. Walaupun demikian, kebiasaan makan dan minum berdiri ternyata juga mempunyai dampak bagi kesehatan tubuh. Tubuh memiliki pengaturan saraf simpatis dan saraf parasimpatis. Saraf simpatis bekerja ketika tubuh dalam keadaan “fight or flight”, sedangkan saraf parasimpatis bekerja ketika “rest and digest”(Weissman dan Mendes, 2021)

Ketika seseorang sedang makan atau minum artinya tubuh sedang membutuhkan ketenangan hingga makanan tersebut dapat tercerna dengan baik. Ketenangan tersebut bisa didapatkan dengan cara duduk, karena ketika berdiri ataupun berjalan dapat saja mengaktifkan kerja saraf simpatis. Meminum air dengan keadaan berdiri dapat menimbulkan gangguan, seperti arthitis, ialah peradangan pada satu atau lebih sendi. Hal itu dapat terjadi karena kebiasaan minum sambil berdiri sehingga tubuh mengalami gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh. Selain itu, dapat menyebabkan gangguan ginjal. Pada saat minum sambil berdiri membuat sfringer terus terbuka sehingga membuat kandung kemih akan cepat penuh karena air tersebut tidak melalui proses penyaringan, Efeknya tubuh tidak mendapat konsumsi cairan yang cukup hingga cepat mengalami dehidrasi (Noor, 2019).

Dalam kondisi berdiri kemungkinan besar mereka akan cenderung makan dengan cepat dan tidak mengunyah makanan dengan baik. Tekanan makanan dan minuman yang tinggi membuat kejutan di bagian sphincter menuju ke lambung hingga menyebabkan asam lambung naik serta menabrak dinding usus secara keras yang menyebabkan kurangnya penyerapan nutrisi dari makanan yang kita konsumsi. Apabila kebiasaan itu sering dilakukan, maka akibatnya dinding lambung dan usus akan terus tekikis dan luka.

Kebiasaan sehari-hari seperti makan dan minum sangat lazim dilakukan seseorang baik untuk memenuhi tubuh serta sebagai wujud bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Dalam upaya bersyukur itulah maka sebaiknya kita mengikuti sesuai anjuran syariat Islam (Sulthoni, 2014). Dari Al Jarud bin Al Ala Radhiallahu Anhu:

أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن الشرب قائما

“Bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang minum sambil berdiri.” (HR. At Tirmidzi No. 1941, beliau berkata: hadits ini gharib dan hasan)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ْلَا يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِيَ فَلْيَسْتَقِئْ

“Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.” (HR. Muslim no. 2026)

Akan tetapi, dari berbagai hadist yang disebutkan juga terdapat hadist yang memperbolehkan makan dam minum dengan berdiri. Dari Ibnu ‘Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhuma ia berkata :

عن بن عمر قال : كنا أنكل على عهد رسول هللا صلى هللا عليه وسلم وحنن منشي ونشرب وحنن قيام

“Kami pernah makan sambil berjalan dan minum sambil berdiri di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dalam hal ini, banyak ulama sepakat bahwa, makan dan minum sambil berdiri bukanlah suatu keharaman. Akan tetapi, sebaik-baiknya dapat dilakukan dengan duduk kecuali terdapat situasi mendesak.

Nabila Amalia Raya-21711161

Daftar Pustaka

Dinas Kesehatan DIY (2017) Minum sambil berdiri berbahaya ??? Available at: https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/-minum-sambil-berdiri-berbahaya-.

Noor, S.M. (2019) Makan dan Minum Sambil Berdiri Haramkah?
Sulthoni, M. (2014) Perspektif Hukum Islam Tentang Makan dan Minum Sambil Berdiri (Studi

Eksploratif Pada Pandangan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Weissman, D.G. and Mendes, W.B. (2021) ‘Correlation of sympathetic and parasympathetic nervous system activity during rest and active stress tasks’, Int J Psychophysiol., (162), pp. 60– 68. doi:10.1016/j.ijpsycho.2021.01.015.Correlation.