[:id]Rafik Prabowo, Finalis Mawapres 2018 [:]

[:id]rofikd

Adalah Rafik Prabowo, mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran UII angkatan 2015, menjadi seorang mawapres (Mahasiswa Berprestasi) tahun 2018.

Menurutnya bukanlah tujuannya saat itu. Katanya inilah takdirnya dari Allah SWT.

“Allah izinkan saya untuk bisa bertemu dengan orang-orang hebat se-Indonesia”, katanya.

Lebih lanjut, berawal dari ketertarikan nya dalam dunia ilmiah dan penelitian di SMA nya dulu, Rafik mulai menemukan apa yang menjadi hobi sekaligus bisa menjadi sebuah profesi bagi nya. Semenjak saya masuk FK UII, dirinya sudah bertekad untuk terus dan akan tetap mengembangkan skill ini.

“Saya bergabung di lembaga ilmiah fakultas yakni SMART (Scientific Medical Activites of Research and Technology) FK UII. Saya mendapatkan banyak motivasi, semangat dan pengalaman luar biasa dari kakak-kakak SMART FK UII sehingga membuat saya ingin terus berkarya”, katanya.

“Saya juga bergabung di lembaga ilmiah tingkat UII yakni Laboratorium Mahasiswa UII (LABMA UII). Di LABMA UII, saya mendapatkan pengalaman yang lebih banyak lagi karena saya dapat bertemu dengan teman-teman se UII dari latar belakang jurusan yg berbeda untuk bisa sharing dan berbagi ilmu dalam dunia keilmiahan. Di LABMA UII kita memiliki tujuan yang sama sehingga membuat saya menjadi lebih terintegrasi untuk melakukan sebuah penelitian”, imbuhnya.

Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu dengan bergabungnya saya pada kedua organisasi tersebut Allah izinkan saya untuk meraih beberapa prestasi lomba dalam bidang karya tulis ilmiah baik ditingkat nasional dan internasional.

Mahasiswa kelahiran di Pasir Jaya, 10 Juli 1997 ini menjelaskan bahwa pada akhir 2017 yang lalu, dia mendapatkan info dari salah seorang sahabat nya di LABMA, kemudian Rafiq direkomendasikan oleh sahabatanya untuk mengikuti seleksi pilmapres tingkat UII.

“Bismillah, dengan hati yang saat itu belum terlalu yakin saya coba daftar ke fakultas dan saya mewakili FK UII ke tingkat universitas, kemudian saya mengikuti seleksi tingkat UII”, katanya.

Pada saat pengumuman, ternyata Allah berikan amanah mawapres itu kepada nya, sehingga dia menjadi Mahasiswa Berprestasi utama UII tahun 2018. Kemudian, dia diberikan fasilitas bimbingan oleh pihak kemahasiswaan UII untuk melakukan berbagai macam persiapan menghadapi seleksi PILMAPRES tingkat KOPERTIS V.

“Seleksi pilmapres untuk universitas swasta jauh lebih panjang, ribet dan menguras tenaga. Kenapa? Karena setelah menjadi mawapres univ, kita harus melakukan seleksi lagi tingkat kopertis. Dari kopertis akan dipilih lagi sesuai dengan jumlah masing-masing kopertis untuk mewakili kopertis tersebut seleksi ditingkat nasional. Ya semacam tiket yang harus kita dapatkan sebagai univ swasta. Sedangkan jika universitas negeri, setelah menjadi mawapres maka universitas directly dia sudah mendapatkan tiket untuk seleksi nasional. Jadi tambah geregetkan? “, demikian Rafiq menjelaskan.

Kemudian setelah menjadi mawapres universitas, dia ikut seleksi ditingkat kopertis. Dia dibimbing oleh salah satu dosen ilmu komunikasi untuk melatih gaya, cara dan bahan presentasi yang baik. Alhamdulillah, Rafiq bisa menerima amanah itu lagi, dia menjadi Mahasiswa Berprestasi Utama KOPERTIS V Yogyakarta. Seleksi mawapres kopertis V diikuti oleh seluruh PTS yang ada di Yogyakarta. “Saya mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi tingkat nasional. Ditengah hiruk pikuk kuliah mahasiswa kedokteran, saya harus pintar-pintar membagi waktu. Jujur, perjalanan hingga bisa menuju pilmapres tingkat nasional menurut saya adalah sebuah perjalanan panjang yang tidak hanya berorientasi pada nilai akhir. Tapi sebuah perjalanan yang benar-benar mengajarkan saya jauh lebih dewasa, lebih mengerti, lebih bisa membagi waktu dan tau mana yang menjadi priortias utama yang harus diselesaikan”, ungkapnya.

Persiapan presentasi, membuat video profil dan keseharian, serta bimbingan untuk public speaking juga saya jalani untuk mempersiapkan diri pada PILMAPRES tingkat Nasional. Alhamdulillah, ditingkat nasional Allah amanahkan seorang Rafiq Prabowo sebagai seorang finalis.

Meskipun belum bisa menjadi juara 1, 2 atau 3, tapi menjadi seorang finalis menurut dia adalah sebuah kebanggaan tersendiri.

“Saya bisa berdiri diantara ke 17 finalis luar biasa se-Indonesia. Setiap dari mereka menurut saya adalah sang juara, ya sang juara dibidangnya mereka masing masing. Karena ke 17 finalis mawapres 2018 yang telah diseleksi dari lebih kurang 200 an peserta se-Indonesia, memiliki prestasi dan capaian luar biasa dibidang mereka masing-masing, seperti ada yang unggul dalam bidang atlet dan olahraga, dalam bidang seni, akutansi dan lain-lain. Bisa berdiri membawa nama UII diantara PTN-PTN hebat di negeri ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya. Terlebih, setelah sekian lama UII tidak pernah lolos ketingkat nasional dan pada tahun ini UII bersama 3 PTS lainnya menjadi perwakilan PTS se-Indonesia untuk bergabung pada pilmapres 2018”, kata Rafik.

Semoga, adik-adik 2016, 2017 dan seterusnya dapat mempersiapkan diri lebih baik lagi. Insya Allah, jalan untuk UII ketingkat nasional sudah kebuka, jangan biarkan dia secara perlahan menutup kembali. Persiapkan dirimu sebaik mungkin. Jadilah yang terbaik dalam bidangmu masing-masing. Yakin, atas izin Allah kalian pasti bisa mendapatkannya, pesan Rafik Prabowo.Wibowo[:]