insidensi dan tingkat kesembuhan penderita tuberkulosis dewasa

INSIDENSI DAN TINGKAT KESEMBUHAN PENDERITA TUBERKULOSIS DEWASA
BTA (BASIL TAHAN ASAM) POSITIF DI KOTA SALATIGA TAHUN 2003
 
Penyakit tuberkulosis merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992 melaporkan bahwa tuberkulosis paru masih merupakan penyebab utama kematian. Berdasarkan SKRT tahun
1995 tuberkulosis menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian setelah penyakit saluran nafas dan kardiovaskuler. Data yang dikeluarkan Departemen Kesehatan (Depkes) pada tahun 1999 menyebutkan bahwa angka kematian penderita tuberkulosis tahun 1999 sebesar 1.286 orang dari seluruh penduduk Indonesia, dengan menduduki peringkat tujuh penyebab kematian di Indonesia. Angka prevalensi tuberkulosis secara nasional sekitar 0,29% pada tahun 1999.
 
Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka insidensi, tingkat kesembuhan dan distribusi penderita tuberkulosis dewasa dengan BTA positif menurut jenis kelamin, umur, hasil akhir pengobatan dan tempat pelayanan kesehatan Kota Salatiga pada tahun 2003.
 
Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dalam bentuk data sekunder, dengan cara mencatat apa yang sudah tertulis dalam buku status penderita yang terdapat di buku program TBC nasional di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga dalam lembar TB. 03.
 
Hasil Penelitian. Penderita baru kasus tuberkulosis Kota Salatiga tahun 2003 sebanyak 82 penderita, penderita tuberkulosis BTA positif berjumlah 48 penderita sedangkan BTA negatif berjumlah 34 penderita, dari penduduk Kota Salatiga yang berjumlah 108.653 jiwa didapati insidensi penderita tuberkulosis BTA positif sebesar 0,044% dengan tingkat kesembuhan sebesar 87,5%.
 
Kesimpulan. Insidensi penderita tuberkulosis BTA positif di Kota Salatiga tahun 2003 sebesar 0,044% dengan tingkat kesembuhan sebesar 87,5%. Penderita perempuan lebih banyak daripada penderita Laki-laki, penderita berumur 20-24 tahun merupakan penderita yang terbanyak dan penderita terbanyak terdapat di BP4.
 
Kata kunci: tuberkulosis, insidensi, BTA positif, deskriptif retrospektif.
 
 
Pembimbing Utama
dr. H. Zuchairi Dahlan, Sp.P
 
 
Pembimbing Pendamping
dr. Utami Mulyaningrum