Prodi Studi Pendidikan Dokter Telah Luluskan 1109 Dokter

Foto Wibowo : Nampak Rektor UII, Dr.Ir. Harsoyo, M.Sc mengenankan Jas Putih berfoto bersama dengan pimpinan FK UII, dosen dan dokter baru FK UII periode 32, Selasa, 19 Januari 2016 di Audit KH. Abdul Kahar Muzakir UII

        Kaliurang (UII News) – Sampai saat ini PSPD FK UII telah meluluskan 2109 dokter yang tersebar di semua penjuru tanah air ataupun di luar negri. Ini merupakan sebuah perjuangan yang panjang dan berliku dalam menuju cita-cita, untuk berhak menyandang gelar dokter bagi  para mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.

        Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII), dr. Erlina Marfianti, M.Sc, Sp.PD saat menyampaikan laporannya dalam acara Sumpah dan Pelantikan Dokter Periode ke-32 di auditorium KH. Abdul Kahar Muzakir, Kampus Terpadu UII, Jalan Kaliurang Km.14,5 Sleman, Yogyakarta, pada hari  Selasa, 19 Januari 2016 / 09 Rabiul Awal 1437 H yang diikuti oleh 58 dokter baru.

        Menurut dokter Erlina, dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang dokter, maka para lulusan hendaknya senantiasa jangan pernah berhenti untuk terus belajar mendalami, dan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi  kedokteran yang terus mengalami peningkatan dan perubahan. Sehingga  dokter harus mengupdate ilmunya sepanjang hayat , sebagai seorang “long life learner” dalam menangani masalah kesehatan. “Penanganan masalah penyakit yang tidak sesuai standar terbaru merupakan malpraktek,” demikian pesannya.

        Sementara itu selaku Dekan FK UII, dokter Linda Rosita, M.Kes, Sp.PK mensiati kebijakan permerintas sebagaimana disampaikan Kaprodi PSPD FK UII maka Dokter baru lulusan UII, harus siap untuk ditempatkan dimana saja,  karena visi UII adalah rahmatan lil a’lamin, mengingat rasio dokter dan penduduk di Indonesia masih belum dapat menjangkau di daerah terpencil.

 

“Pulanglah ke kampung halaman untuk menjadi penyedia dan pelayan masyarakat di bidang kesehatan. Dengan distribusi dokter yang lebih baik, diharapkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan oleh dokter akan lebih baik lagi dan da’wah Islam akan sampai di daerah terpencil dan tertinggal. Dimanapun kalian ditempatkan, hendaklah jiwa penolong dan peduli melekat pada pribadi dokter,”pesan Dekan FK UII.

 

Selanjutnya Rektor UII, Dr.Ir. Harsoyo, M.Sc menyampaikan sambutannya yang senada dengan Kaprodi dan Dekan FK UII menyatakan bahwa adanya Kebijakan dari Pemerintah tersebut maka kualitas dan kuantitas alumni Fakultas Kedokteran UII menjadi semakin penting keberadaannya, terlebih bila kita melihat berbagai persoalan kesehatan yang sampai saat ini masih dihadapi. Seperti di antaranya masih belum meratanya distribusi tenaga kesehatan khususnya profesi dokter.

“Beberapa daerah bahkan masih mengalami kekurangan tenaga kesehatan, terutama ketersediaan dokter spesialis. Seperti kita ketahui, rasio ideal dokter dan jumlah penduduk di satu provinsi berkisar 1:2.500-5.000. Sebagai wujud kontribisi akan persoalan tersebut, hendaknya para alumni Fakultas Kedokteran UII selalu siap untuk mengabdikan diri, pulang ke daerah masing-masing, bahkan bila nanti ditugaskan di wilayah-wilayah terpencil,” demikian tuturnya.

Lebih lanjut Rektor UII yang mengenankan jas putih saat pelantikan tersebut mengingatkan bahwa eksistensi para dokter sejatinya tidak sekedar memberikan pelayanan kesehatan saja, namun juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang gaya hidup sehat sehingga aspek preventif dalam kesehatan juga terpenuhi. Hal lain yang juga dapat dilakukan oleh para dokter alumni Fakultas Kedokteran UII adalah memberikan pengetahuan dalam memilih pelayanan kesehatan yang baik, seperti pengobatan alternatif yang banyak tersebar di berbagai wilayah. “Seperti baru-baru ini kasus pengobatan chiropractic yang berakhir dengan meninggalnya pasien, maka edukasi dari dokter alumni FK UII sangatlah dinanti-nantikan di masyarakat,” demikian pesannya.Wibowo/Tri